https://mezzojane.com

Masa Depan Pendidikan: Menyiapkan Generasi Melek AI dan Coding

Penerapan pembelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI) memerlukan kesiapan sekolah dan tenaga pengajar. Tidak semua sekolah memiliki perangkat digital yang memadai, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), yang juga menghadapi kendala dalam akses internet. Oleh karena itu, kesiapan guru menjadi faktor penting dalam implementasi kurikulum ini. Sejumlah tenaga pengajar akan dipersiapkan untuk mengajarkan coding dan AI melalui kerja sama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dengan berbagai perguruan tinggi, termasuk Universitas Pelita Harapan (UPH). Keterbatasan sarana tidak boleh menjadi penghalang bagi kemajuan pendidikan yang selaras dengan tuntutan zaman dan kebutuhan generasi masa depan.

Menurut Mu’ti, ada dua bentuk kerja sama yang akan dilakukan dengan perguruan tinggi dalam mempersiapkan pengajar coding dan AI. Pertama, pelatihan singkat bagi guru yang ditunjuk untuk mengampu mata pelajaran tersebut. Kedua, memberikan kesempatan bagi lulusan SMA untuk melanjutkan pendidikan di jurusan AI. Guru yang terpilih akan mendapatkan pelatihan sebelum diterjunkan ke sekolah-sekolah yang telah siap menerapkan pembelajaran ini. Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto menegaskan bahwa penguasaan AI tidak hanya sekadar memahami teknologinya, tetapi juga bagaimana menerapkannya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. AI telah hadir dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan, ekonomi, dan pemerintahan, sehingga penting untuk mempercepat transformasi digital melalui regulasi, infrastruktur, SDM, data, serta standar kompetensi yang sesuai.

Dalam mendukung pengembangan AI di Indonesia, UPH resmi membuka Fakultas AI, yang bertujuan mencetak talenta unggul di bidang ini. Rektor UPH, Jonathan L. Parapak, menyebutkan bahwa AI menjadi salah satu perkembangan teknologi digital yang sangat penting di dunia saat ini, sehingga pihaknya bekerja sama dengan Zhejiang University, China, untuk memastikan implementasi pembelajaran AI yang optimal. Dekan Faculty of Artificial Intelligence UPH, Rizaldi Sistiabudi, menambahkan bahwa AI tidak diciptakan untuk menggantikan manusia, melainkan untuk meningkatkan kapasitas mereka. Oleh sebab itu, generasi mendatang harus disiapkan agar memiliki literasi AI dan kecakapan dalam memanfaatkan teknologi ini secara optimal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *