Museum Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China (China Science and Technology Museum/CSTM) pada Minggu (6/4) mengumumkan telah membantu 13 museum iptek tingkat provinsi dalam menerapkan teknologi asisten berbasis kecerdasan buatan (AI). Langkah ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan interaksi dan pengalaman pengunjung, sekaligus menjadi tonggak baru dalam pemanfaatan AI di ranah edukasi dan pameran ilmiah di China.
Pada November 2024 lalu, CSTM memperkenalkan asisten museum AI pertama di negara tersebut. Teknologi ini menggabungkan informasi sains populer dengan kecanggihan model bahasa besar, atau large-model, untuk menciptakan asisten yang mampu memberikan informasi di tempat maupun menjawab pertanyaan sains dari pelajar secara daring. Asisten ini dirancang untuk mendukung proses pembelajaran dan memperluas akses edukasi berbasis teknologi.
Sejak Maret 2025, CSTM mulai memperluas penerapan AI ini dengan mengadakan pelatihan dan lokakarya bagi tim teknis dari museum provinsi. Melalui pelatihan ini, masing-masing tim mampu membangun basis pengetahuan unik dan menyesuaikan asisten AI dengan karakteristik lokal museum mereka. Upaya ini diharapkan mampu menciptakan pengalaman yang lebih personal dan kontekstual bagi para pengunjung.
Perwakilan CSTM menyatakan bahwa dengan semakin banyak museum yang terlibat serta kemajuan teknologi yang terus berkembang, jaringan asisten cerdas ini akan membentuk ekosistem yang dinamis dan luas, membuka peluang besar untuk penerapan AI dalam berbagai aspek pendidikan dan pelayanan publik.