https://mezzojane.com

Memanfaatkan AI untuk Masa Depan: Kementerian BUMN Dorong Inovasi Komunikasi Digital!

Kementerian BUMN terus mendorong peningkatan kompetensi komunikasi karyawan di seluruh perusahaan BUMN Indonesia, terutama dalam memanfaatkan teknologi digital dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di media sosial.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, menegaskan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi dalam lokakarya bertema “Navigating the Future of Social Media with AI Technology” yang diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai BUMN. Acara ini diselenggarakan di Padang, Sumatera Barat, pada Jumat (10 Januari).

“Hari ini teknologi AI membuat pekerjaan kita lebih cepat dan efisien. Oleh karena itu, mulai tahun ini, kita akan banyak belajar memanfaatkan teknologi ini. Tujuannya agar semua BUMN mampu mengglorifikasi program-program pemerintah, termasuk Astacita Presiden,” ujar Arya.

Lokakarya ini tidak hanya membahas teknologi AI, tetapi juga mengupas tren terbaru di dunia media sosial. Arya mengingatkan pentingnya membangun narasi komunikasi yang kuat untuk menyampaikan pesan dengan efektif, terutama dengan formula fear and hope yang dapat menggugah harapan masyarakat.

Sebagai komunikator, karyawan BUMN dituntut untuk memahami program yang membutuhkan promosi atau inovasi. Strategi komunikasi yang efektif diharapkan dapat membantu BUMN dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Lokakarya ini merupakan kolaborasi antara Kementerian BUMN dengan sejumlah perusahaan, termasuk PLN, Pertamina, KAI, BTN, Danareksa, SIG, dan Pupuk Indonesia. Salah satu sesi yang menarik perhatian adalah pembahasan oleh Danang Prakoso dari Mediatics Digital Indonesia. Ia menjelaskan bagaimana AI mampu mengubah cara content creator dan merek berinteraksi dengan audiens, mulai dari penyusunan ide hingga penulisan konten.

Pentingnya Literasi Digital Di Media Sosial Bagi Pelajar Di Era Modern

Literasi digital di media sosial semakin dianggap penting bagi pelajar di seluruh dunia. Dalam era di mana informasi dapat diakses dengan mudah melalui platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter, kemampuan untuk memahami dan menggunakan media sosial secara bijak menjadi keterampilan yang sangat diperlukan.

Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari pelajar, tidak hanya sebagai sarana bersosialisasi tetapi juga sebagai sumber informasi dan tempat untuk mengekspresikan diri. Namun, penggunaan yang tidak bijak dapat mengakibatkan dampak negatif, seperti penyebaran informasi palsu dan cyberbullying. Oleh karena itu, literasi digital menjadi kunci untuk membantu pelajar memanfaatkan media sosial dengan cara yang positif dan produktif.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pelajar adalah maraknya informasi palsu yang beredar di media sosial. Menurut data dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), lebih dari 65% hoaks yang beredar di Indonesia dikonsumsi oleh kelompok usia 15-24 tahun. Tanpa literasi digital yang memadai, pelajar rentan terjebak dalam misinformasi yang dapat merugikan mereka. Ini menunjukkan bahwa pendidikan literasi digital harus difokuskan pada kemampuan verifikasi informasi.

Penggunaan media sosial yang berlebihan juga berdampak pada kesehatan mental pelajar. Penelitian menunjukkan bahwa interaksi negatif di platform digital dapat meningkatkan risiko kecemasan dan depresi. Oleh karena itu, penting bagi pelajar untuk memahami batasan penggunaan media sosial dan menjaga kesehatan mental mereka. Literasi digital dapat membantu mereka mengenali tanda-tanda ketergantungan dan mengambil langkah-langkah untuk mengelola waktu mereka secara efektif.

Untuk menghadapi tantangan ini, pendidikan literasi digital perlu diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah. Sekolah harus mengajarkan pelajar tentang etika digital, keamanan online, serta cara berinteraksi dengan bijak di dunia maya. Dengan pemahaman yang baik tentang literasi digital, pelajar akan lebih siap menghadapi risiko yang ada di media sosial dan dapat memanfaatkan platform tersebut untuk tujuan belajar dan pengembangan diri.

Selain sekolah, peran keluarga dan masyarakat juga sangat penting dalam mendukung pengembangan literasi digital pada pelajar. Orang tua perlu terlibat dalam mendiskusikan penggunaan media sosial dengan anak-anak mereka dan memberikan bimbingan tentang cara menggunakan teknologi secara bertanggung jawab. Kampanye kesadaran melalui berbagai saluran juga dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya literasi digital.

Dengan meningkatnya penggunaan media sosial di kalangan pelajar, semua pihak kini diajak untuk menyadari pentingnya literasi digital sebagai bekal untuk menghadapi tantangan era modern. Melalui pendidikan yang tepat dan dukungan dari keluarga serta masyarakat, diharapkan generasi muda dapat menjadi pengguna media sosial yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab. Literasi digital bukan hanya tentang kemampuan teknis tetapi juga tentang membangun sikap bijaksana dalam menghadapi dunia digital yang terus berkembang.

Inovasi Kreatif Mi Sehat dari Mokaf: Solusi Pangan Ramah Lingkungan Berbasis Singkong!

Expo Agroindustri Kreatif Mi Sehat dari Mokaf yang digelar oleh Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim pada Selasa (7/1/2025) menarik perhatian banyak masyarakat. Dengan tema “Tetap Sehat Walau Makan Mi,” acara ini menampilkan inovasi pangan yang berbasis tepung singkong modifikasi, sebagai solusi sehat dan ramah lingkungan bagi masyarakat.

Dr. Andi Purwono, M.Si, yang menjabat sebagai Wakil Rektor 1 di Universitas Wahid Hasyim, mengungkapkan apresiasinya terhadap semua pihak yang berkontribusi dalam penyelenggaraan Expo ini. Ia menilai bahwa acara ini menunjukkan potensi besar dari inovasi berbasis agroindustri, seperti pembuatan mi sehat dari mokaf, yang tidak hanya berdampak positif pada kesehatan, tetapi juga berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. “Kami berharap acara ini dapat menjadi sumber inspirasi untuk menciptakan lebih banyak produk pangan inovatif di masa depan,” katanya.

Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Rossi Prabowo, M.Si, juga memberikan apresiasi khusus kepada mahasiswa yang berhasil memproduksi dan mengembangkan mi mokaf. Ia menyebutkan bahwa kreativitas mahasiswa dalam mengolah mokaf menjadi produk pangan, seperti mi sehat, layak mendapatkan penghargaan. “Mahasiswa telah membuktikan bahwa ilmu yang mereka pelajari bisa diterapkan untuk menciptakan produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Kami berharap ini menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya,” ungkapnya.

Expo ini juga menjadi momentum penting untuk memperkenalkan mokaf sebagai alternatif pangan sehat berbasis lokal. Selain itu, acara ini membuka peluang bisnis baru bagi pelaku UMKM dan masyarakat yang tertarik mengembangkan produk olahan singkong.

MK Larang Penggunaan Foto AI Dalam Kampanye Pemilu, Definisi “Rekayasa Berlebihan” Perlu Diperjelas

Mahkamah Konstitusi (MK) Indonesia mengeluarkan keputusan penting yang melarang penggunaan foto yang dimanipulasi secara berlebihan dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam kampanye pemilu. Keputusan ini diambil dalam rangka menjaga integritas dan kejujuran dalam proses pemilihan umum.

Dalam putusan nomor 166/PUU-XXI/2023, MK menegaskan bahwa peserta pemilu harus menampilkan citra diri yang asli dan terbaru tanpa rekayasa atau manipulasi berlebihan. Ketua MK Suhartoyo menyatakan bahwa frasa “citra diri” dalam konteks foto peserta pemilu harus dimaknai sebagai representasi yang tidak dimodifikasi oleh teknologi AI. Ini menunjukkan bahwa transparansi dalam kampanye politik sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik.

Hakim Konstitusi Saldi Isra menjelaskan bahwa penggunaan foto yang tidak sesuai dengan kenyataan dapat mempengaruhi keputusan pemilih. Manipulasi berlebihan dapat menciptakan persepsi yang salah tentang kemampuan dan penampilan kandidat, yang pada gilirannya merusak kualitas demokrasi. Ini mencerminkan betapa pentingnya informasi yang akurat dalam membantu pemilih membuat keputusan yang tepat.

Keputusan ini juga menyoroti perlunya pengaturan lebih lanjut mengenai definisi “rekayasa berlebihan”. Peneliti dari Perludem, Annisa Alfath, menekankan bahwa perlu ada batasan yang jelas mengenai apa yang dimaksud dengan manipulasi foto, termasuk penggunaan teknologi seperti deepfake. Ini menunjukkan bahwa pembentukan regulasi yang komprehensif sangat penting untuk menghindari kebingungan di masa depan.

MK juga menekankan pentingnya transparansi dalam penggunaan teknologi AI. Jika konten kampanye dibuat dengan bantuan AI, penting untuk mencantumkan keterangan bahwa hasil tersebut merupakan “AI-generated”. Hal ini akan membantu menjaga kejelasan informasi dan mengurangi potensi misinformasi di kalangan pemilih. Ini menunjukkan bahwa keterbukaan informasi adalah kunci dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap kandidat.

Dengan adanya larangan ini, peserta pemilu diharapkan dapat lebih kreatif dalam menyampaikan pesan tanpa bergantung pada teknologi manipulatif. Mereka harus menemukan cara baru untuk menarik perhatian pemilih sambil tetap mempertahankan integritas dan kejujuran. Ini mencerminkan tantangan baru bagi kandidat untuk beradaptasi dengan regulasi yang ada.

Keputusan MK untuk melarang penggunaan foto AI dalam kampanye merupakan langkah positif menuju pemilu yang lebih adil dan transparan. Semua pihak kini diajak untuk mendukung penerapan kebijakan ini demi menjaga kualitas demokrasi di Indonesia. Keberhasilan implementasi keputusan ini akan sangat bergantung pada komitmen semua pihak untuk memperjuangkan integritas dalam proses pemilihan umum.

Inovasi Miftahul Fadli: Membangun Kemandirian Pendidikan dan Pertanian Berbasis Teknologi di Indonesia

Di tengah perkembangan pesat dalam bidang teknologi dan pendidikan di Indonesia, Miftahul Fadli Muttaqin muncul sebagai salah satu sosok yang patut mendapatkan perhatian dan penghargaan. Sebagai dosen di Program Studi Teknik Informatika Universitas Pasundan (UNPAS) Bandung, Fadli tidak hanya berfokus pada pengajaran kepada mahasiswa, tetapi juga aktif mengembangkan solusi teknologi untuk membantu masyarakat dalam mengatasi tantangan pengelolaan dan kemandirian.

Fadli, yang merupakan lulusan Sarjana dari UNPAS dan Magister dari Institut Teknologi Bandung (ITB), memadukan pengetahuan akademis dengan kepedulian sosialnya untuk menciptakan inovasi yang membawa dampak langsung. Sejak 2016, ia telah memulai perjalanan dalam dunia inovasi dengan menggandeng mahasiswa dan kampus untuk mengerjakan berbagai proyek penelitian. Salah satu masalah utama yang ia temui adalah ketidak efisienan dalam pengelolaan administrasi di banyak yayasan pendidikan, serta jarangnya evaluasi yang dilakukan terhadap kinerja yayasan tersebut.

Dari masalah tersebut, Fadli menciptakan aplikasi manajemen mutu pendidikan yang bisa diakses oleh yayasan tanpa biaya. Aplikasi tersebut telah digunakan oleh lebih dari 100 sekolah dan 8 yayasan di seluruh Indonesia. Pada tahun 2019, Fadli bekerjasama dengan Yayasan Pendidikan Astra dan ISO 9001 untuk memastikan aplikasi yang dikembangkan memenuhi standar mutu internasional.

Namun, inovasi Fadli tidak hanya terbatas pada dunia pendidikan. Dalam dua tahun terakhir, ia juga berhasil memanfaatkan lahan kosong milik yayasan untuk pertanian berbasis teknologi. Dengan menggunakan teknologi canggih, lahan yang sebelumnya tidak produktif kini telah diolah secara efisien. Lahan seluas 11 hektar di daerah Purwakarta, Subang, dan Bandung kini digunakan untuk pertanian, dengan sistem yang meminimalisir kesalahan manusia dalam pengelolaan.

Fadli berharap proyek ini dapat menciptakan kemandirian pangan bagi yayasan dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Visi besarnya adalah agar pesantren di Indonesia bisa mandiri dalam hal pangan, tanpa tergantung pada bantuan eksternal. Ia menginginkan pesantren-pesantren di tanah air dapat saling berkolaborasi dan membangun jaringan ekonomi yang kuat.

Selain itu, Fadli juga sedang mengembangkan fitur kecerdasan buatan (AI) dalam aplikasi manajemen mutu pendidikan untuk membantu yayasan dalam menganalisis tren dan menentukan prioritas kebutuhan infrastruktur. Ia juga sedang merancang aplikasi yang membantu yayasan dalam mengelola sumber daya air, listrik, dan energi melalui otomatisasi.

Dengan berbagai inovasi yang telah diluncurkan, Fadli membuktikan bahwa teknologi tidak hanya berhubungan dengan kemajuan, tetapi juga dapat menjadi solusi konkret untuk tantangan yang ada di masyarakat. Harapannya, setiap yayasan yang dibantu dapat menjadi mandiri dan tidak lagi bergantung pada bantuan eksternal. Fadli menutup visinya dengan mengatakan bahwa ini bukan sekadar tentang satu yayasan, tetapi tentang membangun masa depan yang lebih baik bersama.

Apple Lanjutkan Negosiasi dengan Kemenperin untuk Perpanjangan TKDN iPhone 16, Fokus pada Skema Inovasi

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Indonesia mengungkapkan bahwa proposal yang diajukan oleh perusahaan global Apple terkait perolehan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) masih menggunakan skema inovasi. Hal ini berarti pembicaraan tentang pembangunan pabrik belum dibahas lebih lanjut dalam negosiasi yang sedang berlangsung.

Direktur Jenderal Industri Logam Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta, menjelaskan bahwa diskusi dengan Apple hanya berfokus pada pemenuhan TKDN agar produk terbaru mereka, iPhone 16, dapat dijual secara resmi di pasar Indonesia. Proses negosiasi dengan Apple diperkirakan akan terus berlanjut, dengan perusahaan asal Amerika Serikat itu kini tengah mempelajari usulan yang disampaikan oleh pihak Kemenperin.

Selain itu, Kemenperin juga sedang mendorong peningkatan TKDN untuk produk Handphone, Komputer Genggam, dan Tablet (HKT) dari 35 persen menjadi 40 persen, yang menjadi salah satu isu penting dalam negosiasi. Menurut Setia, Apple sebelumnya telah memanfaatkan skema inovasi melalui pembangunan Apple Academy di Indonesia untuk memperpanjang sertifikasi TKDN mereka.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berharap agar Apple memilih opsi skema pertama dalam pengajuan sertifikasi TKDN, yakni pembangunan fasilitas produksi atau pabrik. Menperin menekankan bahwa pilihan ini akan memberikan dampak positif, termasuk penciptaan lapangan kerja baru sebagai hasil dari investasi yang dilakukan oleh Apple di Indonesia.

Vice President of Global Policy Apple, Nick Amman, juga hadir dalam pertemuan di Kemenperin pada hari Selasa untuk membahas rencana investasi lebih lanjut dan negosiasi terkait sertifikasi TKDN untuk iPhone 16. Nick tiba di kantor Kemenperin sekitar pukul 14:35 WIB dan bertemu dengan Menteri Agus Gumiwang pada pukul 15:30 WIB.

Samsung Vision AI Inovasi Kecerdasan Buatan Untuk Televisi Pintar Di 2025

Samsung memperkenalkan teknologi terbaru mereka, Samsung Vision AI, yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman menonton televisi pintar. Dikenalkan di ajang CES 2025, teknologi ini bertujuan untuk mengubah cara pengguna berinteraksi dengan TV, menjadikannya lebih cerdas dan adaptif terhadap kebutuhan sehari-hari.

Samsung Vision AI memungkinkan televisi untuk mengenali lingkungan sekitar dan beradaptasi dengan preferensi pengguna. Dengan kemampuan ini, TV tidak lagi berfungsi sebagai perangkat pasif, tetapi sebagai mitra interaktif yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan hiburan dan gaya hidup. Ini menunjukkan bahwa Samsung berkomitmen untuk mendefinisikan ulang pengalaman menonton dengan teknologi yang lebih responsif.

Teknologi ini dilengkapi dengan berbagai fitur canggih seperti Click to Search, yang memungkinkan pengguna mendapatkan informasi instan tentang konten di layar, serta Live Translate yang menyediakan terjemahan real-time untuk subtitle. Fitur-fitur ini dirancang untuk meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas, sehingga pengguna dapat menikmati konten global tanpa hambatan bahasa. Ini mencerminkan fokus Samsung pada personalisasi pengalaman pengguna.

Samsung Vision AI juga terintegrasi dengan ekosistem SmartThings, memberikan pembaruan real-time tentang lingkungan rumah tangga, termasuk keamanan dan pemantauan hewan peliharaan. Fitur ini membantu pengguna merasa lebih aman dan terhubung dengan rumah mereka, baik saat berada di dalam maupun di luar rumah. Ini menunjukkan bahwa teknologi tidak hanya berfungsi untuk hiburan tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup sehari-hari.

Dalam upaya memperluas kemampuan Vision AI, Samsung bekerja sama dengan Microsoft untuk menghadirkan fitur Copilot pada televisi pintar mereka. Kolaborasi ini memungkinkan pengguna menjelajahi berbagai layanan berbasis AI yang dapat membantu dalam menemukan konten yang relevan dan rekomendasi yang dipersonalisasi. Ini mencerminkan pentingnya kolaborasi antara perusahaan teknologi dalam menciptakan solusi inovatif.

Samsung Vision AI juga menjanjikan peningkatan signifikan dalam kualitas gambar dan suara. Dengan analisis konten secara real-time, TV dapat menyesuaikan visual dan audio untuk memberikan pengalaman menonton yang optimal. Baik saat menikmati film atau acara olahraga, teknologi ini memastikan kejernihan visual dan suara yang imersif. Ini menunjukkan bahwa kualitas audiovisual tetap menjadi prioritas utama dalam pengembangan televisi pintar.

Dengan peluncuran Samsung Vision AI, tahun 2025 diharapkan menjadi tahun transformasi bagi industri televisi pintar. Semua pihak kini diajak untuk menyaksikan bagaimana teknologi ini akan mengubah cara kita menikmati hiburan di rumah. Keberhasilan Samsung dalam menghadirkan inovasi ini akan sangat bergantung pada penerimaan pasar dan kemampuan mereka untuk terus beradaptasi dengan kebutuhan pengguna di era digital yang semakin maju.

Tiga Saham AI yang Menguntungkan untuk Investasi di 2025!

Kecerdasan buatan (AI) menjadi salah satu tren terbesar dalam teknologi tahun lalu, mengubahnya dari konsep fiksi ilmiah menjadi arus utama yang menarik perhatian banyak perusahaan. Di tengah perkembangan pesat ini, beberapa saham telah menjadi pilihan yang sangat menguntungkan bagi investor yang ingin memanfaatkan potensi AI. Mari kita lihat tiga perusahaan yang berhasil meraih keuntungan besar berkat AI.
Palantir, yang terkenal sebagai penyedia solusi pengumpulan data dan analisis untuk pemerintah AS, telah berhasil mengintegrasikan AI ke dalam teknologi mereka. Mereka tidak hanya fokus pada pengembangan model AI, tetapi juga menciptakan lapisan alur kerja perangkat lunak AI yang meningkatkan fungsionalitas dan logika dalam aplikasi dunia nyata. Solusi AI mereka telah menarik banyak pelanggan komersial, dengan pendapatan komersial AS meningkat 54% dan jumlah pelanggan komersial melonjak 77%. Walaupun kesuksesan ini berawal dari prototipe, Palantir berencana mempercepat pengembangan dan transformasi pelanggan dari bukti konsep ke implementasi produksi.
Namun, valuasi Palantir cukup tinggi, dengan rasio harga-ke-penjualan ke depan sebesar 42 kali, yang dapat menjadi faktor penghalang bagi sebagian investor.

AppLovin, yang terkenal dengan portofolio aplikasi dan solusi adtech-nya, telah meraih keuntungan signifikan melalui teknologi AI. Peluncuran Axon 2 yang didukung AI pada awal 2023 membawa lonjakan pendapatan yang luar biasa. Teknologi pembelajaran mesin prediktif yang digunakan oleh Axon 2 berhasil meningkatkan pengiklanan dalam aplikasi game. Pendapatan platform perangkat lunak mereka melonjak 66%, dengan margin bruto juga meningkat signifikan. AppLovin tidak hanya melihat peluang di industri game, tetapi juga sedang memperluas jangkauannya ke sektor e-commerce, yang dapat menjadi pendorong utama pertumbuhannya pada 2025.
Saham AppLovin diperdagangkan dengan rasio harga-ke-laba (P/E) ke depan sebesar 39,5 dan rasio harga-ke-pertumbuhan (PEG) yang mengindikasikan saham ini undervalued.

Broadcom telah mencatatkan prestasi besar di pasar chip AI dengan merancang chip AI khusus yang dioptimalkan untuk tugas-tugas spesifik. Pendapatan dari chip AI mereka diperkirakan melampaui $12 miliar pada tahun fiskal 2024. Alphabet, Meta Platforms, dan ByteDance menjadi pelanggan utama mereka, dengan rencana untuk mendeploy lebih dari 1 juta cluster chip AI pada tahun 2027. Pertumbuhan pasar chip AI khusus menunjukkan potensi besar bagi Broadcom, yang tampaknya siap untuk meraih keuntungan besar di masa depan.
Saham Broadcom diperdagangkan dengan rasio P/E ke depan sebesar 36,5, yang dianggap wajar mengingat potensi besar di pasar chip AI.

Meskipun Palantir menjadi pilihan populer, tim analis Motley Fool Stock Advisor tidak memasukkan saham ini dalam daftar 10 saham terbaik yang direkomendasikan untuk saat ini. Sebagai referensi, mereka menyarankan untuk mempertimbangkan saham-saham yang lebih berpotensi menghasilkan keuntungan besar dalam beberapa tahun mendatang.

Vitalik Buterin Mengusulkan Regulasi AI Superintelligent untuk Menghindari Ancaman Global

Vitalik Buterin, pendiri Ethereum, menyuarakan kekhawatirannya mengenai perkembangan kecerdasan buatan (AI) superintelligent yang dapat menimbulkan ancaman besar bagi umat manusia. Dalam artikel blog yang diterbitkan pada Januari 2025, Buterin mengajukan usulan strategis mengenai regulasi AI guna memitigasi risiko terkait dengan kecerdasan buatan yang berkembang pesat.

AI superintelligent merujuk pada model AI teoritis yang memiliki kecerdasan jauh melampaui manusia dalam berbagai sektor. Buterin memperkirakan bahwa teknologi semacam itu mungkin akan terwujud dalam lima tahun ke depan dan membawa dampak berbahaya, mulai dari kerusakan besar-besaran hingga hilangnya kontrol manusia atas teknologi tersebut.

Untuk mengatasi potensi bahaya ini, Buterin mengusulkan langkah “soft pause” atau penghentian sementara dalam penggunaan perangkat keras AI skala besar. Dalam proposalnya, Buterin merekomendasikan pengurangan daya komputasi global hingga 99% selama satu hingga dua tahun. Langkah ini bertujuan memberikan waktu kepada umat manusia untuk mempersiapkan diri terhadap potensi ancaman yang ditimbulkan oleh AI superintelligent.

Buterin juga menambahkan bahwa langkah ini harus disertai dengan aturan ketat, seperti kewajiban registrasi perangkat keras AI dan verifikasi lokasi chip. Selain itu, ia menyarankan agar perangkat keras AI hanya dapat beroperasi jika mendapat persetujuan dari badan internasional yang mengawasi, dengan mekanisme yang dapat diverifikasi melalui teknologi blockchain.

Selain “soft pause,” Buterin juga mengusulkan penerapan tanggung jawab hukum yang lebih tegas kepada pengembang, pengguna, dan penyebar teknologi AI. Hal ini bertujuan untuk menekan pihak-pihak terkait agar lebih berhati-hati dalam mengembangkan teknologi yang dapat berisiko tinggi.

Meskipun demikian, Buterin menekankan bahwa ia hanya akan mendorong “soft pause” jika langkah-langkah tanggung jawab hukum terbukti tidak cukup efektif. Ia meyakini bahwa pengurangan daya komputasi sementara dapat menjadi salah satu tindakan pencegahan yang efektif untuk menghindari potensi bencana akibat AI.

Selain itu, Buterin juga membahas bagaimana teknologi cryptocurrency dapat berperan dalam regulasi AI. Ia menyoroti penggunaan blockchain untuk memastikan transparansi dan desentralisasi dalam pengambilan keputusan terkait teknologi AI, yang akan memastikan bahwa keputusan tersebut diambil dengan akuntabilitas kolektif.

Ethereum, sebagai platform blockchain, dapat memainkan peran penting dalam menciptakan sistem yang lebih transparan dan terdesentralisasi, serta mengurangi potensi penyalahgunaan teknologi.

Proposisi ini juga mencerminkan filosofi “defensive accelerationism” (d/acc) yang didukung oleh Buterin, yakni pengembangan teknologi yang hati-hati dan terkontrol untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan.

LD PBNU Luncurkan Dakwah Sphere Untuk Jaring Dai-Daiyah Di Era Digital

Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) meluncurkan program inovatif bernama Dakwah Sphere. Inisiatif ini bertujuan untuk menjaring dai-daiyah yang mampu memanfaatkan platform digital dalam menyebarkan pesan dakwah secara efektif. Dengan perkembangan teknologi informasi, LD PBNU berupaya untuk menjangkau lebih banyak kalangan, terutama generasi muda.

Dalam era digital saat ini, banyak orang menghabiskan waktu di media sosial dan platform online. LD PBNU menyadari bahwa dakwah konvensional perlu beradaptasi dengan perubahan ini agar tetap relevan. Program Dakwah Sphere dirancang untuk memfasilitasi para dai dalam menggunakan media digital untuk menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara yang lebih menarik dan interaktif. Ini menunjukkan kesadaran LD PBNU terhadap pentingnya pemanfaatan teknologi dalam kegiatan dakwah.

Sebagai bagian dari program ini, LD PBNU akan menyelenggarakan pelatihan bagi para dai untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berdakwah melalui platform digital. Pelatihan ini mencakup teknik pembuatan konten, penggunaan media sosial, serta strategi komunikasi yang efektif. Dengan memberikan pelatihan yang tepat, LD PBNU berharap dapat melahirkan dai-daiyah yang tidak hanya paham agama tetapi juga mahir dalam berkomunikasi di dunia digital.

Dakwah Sphere juga bertujuan untuk menciptakan aksesibilitas bagi masyarakat luas dalam menerima informasi keagamaan. Program ini dirancang agar tidak hanya terbatas pada kalangan tertentu, tetapi dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat tanpa memandang latar belakang agama atau budaya. Hal ini mencerminkan komitmen LD PBNU untuk menyebarkan nilai-nilai Islam yang inklusif dan ramah bagi semua orang.

LD PBNU juga berencana untuk menjalin kerja sama dengan berbagai komunitas digital dan influencer untuk memperluas jangkauan dakwah. Dengan menggandeng pihak-pihak yang memiliki pengaruh di dunia maya, pesan dakwah dapat disebarkan lebih luas dan cepat. Ini menunjukkan strategi proaktif LD PBNU dalam memanfaatkan jaringan yang ada untuk mendukung misi dakwah mereka.

Dengan peluncuran Dakwah Sphere, LD PBNU berharap dapat meningkatkan kualitas dakwah di Indonesia dan menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks. Program ini diharapkan dapat menciptakan generasi dai-daiyah yang siap menghadapi tantangan di era digital serta mampu menyampaikan pesan-pesan Islam dengan cara yang relevan dan menarik bagi masyarakat modern.

Dengan adanya inisiatif seperti Dakwah Sphere, tahun 2025 diharapkan menjadi tahun transformasi bagi kegiatan dakwah di Indonesia. Semua pihak kini diajak untuk mendukung upaya LD PBNU dalam menjadikan dakwah sebagai sarana penyebaran nilai-nilai positif melalui teknologi digital. Keberhasilan program ini akan menjadi langkah penting dalam memperkuat posisi Islam sebagai agama yang adaptif dan relevan di tengah perkembangan zaman.