Tag Archives: AI

Kecerdasan Buatan AI Bisa Membuat Pengelolaan Gedung Bisa Lebih Hemat Energi

Jakarta – Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini mulai memberikan dampak besar dalam berbagai sektor, salah satunya adalah dalam pengelolaan gedung. Dengan semakin berkembangnya AI, pengelolaan energi di gedung-gedung komersial dan perkantoran semakin efisien, bahkan dapat mengurangi konsumsi energi secara signifikan. Dalam era perubahan iklim dan krisis energi global, penerapan AI dalam manajemen gedung dipandang sebagai solusi inovatif yang tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.

Penerapan AI dalam pengelolaan gedung menggunakan sistem yang mampu menganalisis data secara real-time untuk mengoptimalkan penggunaan energi. Misalnya, sistem AI dapat memantau dan menyesuaikan pemanasan, ventilasi, dan pendinginan udara (HVAC), pencahayaan, serta penggunaan alat-alat elektronik sesuai dengan kebutuhan ruangan. Dengan cara ini, energi hanya digunakan ketika diperlukan, menghindari pemborosan yang sering terjadi karena sistem yang tidak terkelola dengan baik.

Penggunaan AI dapat memberikan penghematan energi yang signifikan. AI memiliki kemampuan untuk belajar dari pola penggunaan energi dalam gedung dan membuat prediksi yang lebih akurat terkait kebutuhan energi di masa depan. Sebagai contoh, sistem AI dapat memprediksi suhu ruangan yang optimal berdasarkan jumlah orang yang ada di dalamnya atau waktu hari tertentu, dan secara otomatis menyesuaikan sistem pendingin dan pemanas ruangan. Hal ini membantu gedung untuk tidak hanya mengurangi konsumsi energi tetapi juga mengurangi biaya operasional.

Selain penghematan biaya, penerapan AI dalam pengelolaan energi juga berdampak positif terhadap lingkungan. Penggunaan energi yang lebih efisien mengurangi jejak karbon dan mendukung tujuan keberlanjutan yang semakin penting di era modern ini. Gedung yang dikelola dengan AI lebih ramah lingkungan karena emisi gas rumah kaca yang dihasilkan lebih sedikit. Selain itu, pengelolaan gedung yang hemat energi juga menjadi nilai tambah bagi perusahaan atau institusi yang ingin meningkatkan citra hijau dan keberlanjutan mereka.

Di Indonesia, meskipun teknologi AI mulai dikenal, penerapan sistem ini dalam pengelolaan gedung belum banyak dilakukan. Namun, dengan semakin banyaknya perusahaan dan pengembang properti yang berfokus pada efisiensi energi dan keberlanjutan, penerapan AI di sektor properti diprediksi akan semakin berkembang. Banyak gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan di Jakarta dan kota besar lainnya mulai mengadopsi teknologi smart building, yang mengintegrasikan AI untuk meningkatkan efisiensi energi dan operasional.

Teknologi AI membawa potensi besar untuk masa depan pengelolaan gedung yang lebih hemat energi dan berkelanjutan. Dengan kemampuan untuk mengoptimalkan penggunaan energi secara real-time, AI tidak hanya membantu mengurangi biaya operasional, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap upaya menjaga lingkungan. Pengelolaan gedung yang lebih efisien menjadi bagian dari revolusi teknologi yang lebih luas dan dapat diharapkan untuk semakin meluas dalam beberapa tahun mendatang.

Transformasi Digital Indonesia 2025: AI, IoT, dan Infrastruktur Privat Menjadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Digital

Perkembangan teknologi yang pesat diprediksi akan terus berlanjut hingga tahun 2025. Laporan Google e-Conomy SEA 2024 mencatatkan ekonomi digital Indonesia mencapai nilai transaksi bruto (GMV) sebesar 90 miliar USD pada tahun 2024, dengan proyeksi lonjakan signifikan hingga 360 miliar USD pada 2030.

Menurut Haris Izmee, Direktur Utama Equinix Indonesia, perkembangan ekonomi digital Indonesia sangat didorong oleh kebijakan pemerintah dan adopsi cloud yang semakin luas oleh sektor bisnis. Teknologi inovatif seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan analitik big data, yang dipadukan dengan solusi berkelanjutan dan efisiensi energi, akan semakin mempercepat permintaan terhadap pusat data canggih. “Penting bagi pelaku bisnis dan pemimpin digital untuk mengikuti perubahan ini, memanfaatkan potensi teknologi terbaru, serta mengatasi tantangan yang ada untuk mendukung pertumbuhan bisnis,” ungkapnya.

Equinix, dalam mendukung transformasi digital Indonesia seiring dengan visi Indonesia Emas 2045 dan Asta Cita pemerintah, siap menyediakan infrastruktur digital yang kuat serta layanan yang mendukung perkembangan berbagai organisasi. Seiring dengan perkembangan ini, diperkirakan empat tren utama akan membentuk peta bisnis dan teknologi di Asia-Pasifik, khususnya Indonesia.

Salah satu tren utama adalah lonjakan penggunaan AI, yang dipicu oleh ketersediaan Large Language Models (LLMs) di cloud publik. Meski demikian, banyak perusahaan mulai menyadari bahwa menggunakan infrastruktur alternatif bisa lebih efektif untuk beberapa beban kerja AI, terutama yang berkaitan dengan data pribadi. Oleh karena itu, tren ‘Model to Data’ mulai berkembang, di mana model AI dipasang di infrastruktur komputasi privat yang dekat dengan penyimpanan data, berbeda dengan pendekatan tradisional ‘Data to Model’.

Tren ini juga selaras dengan Kebijakan Satu Data Indonesia (SDI) yang mengutamakan prinsip data-once-only, memfasilitasi sinkronisasi arsitektur data antar lembaga untuk mendukung pengembangan AI dan meningkatkan kolaborasi antar sektor publik.

Keamanan data menjadi hal yang sangat penting, mengingat banyak aplikasi AI melibatkan data sensitif. Organisasi yang menangani data pribadi, seperti layanan keuangan atau kesehatan, kini lebih memilih menggunakan infrastruktur AI privat untuk menjaga privasi dan memenuhi ketentuan kedaulatan data. Selain itu, kecepatan juga menjadi faktor utama. Layanan AI yang membutuhkan latensi rendah, seperti aplikasi audio dan video, membutuhkan infrastruktur yang tersebar luas dan dekat dengan pengguna akhir untuk mengurangi waktu respons.

Terakhir, struktur biaya layanan AI perlu diperhitungkan. Layanan yang masih dalam tahap awal atau melibatkan data dalam jumlah kecil lebih cocok menggunakan cloud publik. Sebaliknya, layanan yang lebih matang dan melibatkan data dalam jumlah besar lebih efisien menggunakan infrastruktur privat.

Pada 2025, di Indonesia, wilayah Kalimantan Timur, Jakarta, dan Kepulauan Riau diperkirakan akan melihat permintaan tinggi terhadap AI. Sektor-sektor seperti pemasaran, game, dan pendidikan menjadi penggerak utama minat terhadap AI. Selain itu, data menunjukkan bahwa mayoritas pengguna tertarik dengan fitur AI di aplikasi seluler, seperti pengeditan foto dan video, yang semakin mendominasi kebutuhan digital di Indonesia.

Veo 2: AI Canggih Google yang Membuat Video Sinematik dan Realistis Lebih Mudah

Google baru saja meluncurkan Veo 2, teknologi kecerdasan buatan (AI) terbaru yang mampu menciptakan video realistis dengan sentuhan sinematik berdasarkan input teks. Diluncurkan pada Senin, 17 Desember 2024, Veo 2 hadir dengan kemampuan memahami fisika dunia nyata, gerakan, serta ekspresi manusia, memungkinkan pengguna untuk menentukan elemen seperti sinematografi, seperti sudut pengambilan gambar, jenis lensa, dan efek visual.

Misalnya, pengguna veo 2 dapat meminta pengambilan gambar dari sudut rendah yang meluncur di tengah adegan atau menambahkan efek depth of field untuk fokus pada subjek tertentu. Ulasan The Verge menyebutkan bahwa generasi terbaru ini akan diterapkan pada YouTube Shorts dan produk lainnya mulai 2025, meskipun saat ini aksesnya masih terbatas melalui daftar tunggu. Video yang dihasilkan ini juga dilengkapi watermark “SynthID” yang tak terlihat untuk menandai keasliannya.

Google menyatakan peluncuran Veo 2 dilakukan secara bertahap untuk memastikan kualitas dan keamanan, sebelum diperluas ke berbagai platform seperti Vertex AI. Veo 2 menawarkan video hingga resolusi 4K dengan durasi beberapa menit, serta meminimalisir kesalahan dan halusinasi AI yang sering kali muncul pada teknologi serupa ini.

Selain Veo 2, Google juga memperbarui Imagen 3, model AI yang mampu menghasilkan gambar, tekstur, dan komposisi dengan kualitas lebih baik, yang kini tersedia melalui platform ImageFX secara global.

Teknologi AI Mempercepat Proses Kreatif Dalam Menulis Puisi Esai

Pada 18 Desember 2024, teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin menunjukkan kemampuannya dalam mempercepat proses kreatif di berbagai bidang, salah satunya dalam penulisan puisi esai. AI kini digunakan oleh banyak penulis untuk menginspirasi ide, menyusun kata-kata, hingga merangkai kalimat yang indah dalam genre sastra ini. Penggunaan AI dalam menulis puisi esai memberi kemudahan bagi penulis untuk menghasilkan karya yang lebih cepat, tanpa mengurangi kualitas dan kedalaman makna dari puisi yang dihasilkan.

Salah satu aspek yang dibantu oleh AI dalam penulisan puisi esai adalah penentuan tema dan struktur. Teknologi AI dapat menganalisis tren sastra terkini, serta menggali tema-tema yang relevan dengan kondisi sosial dan budaya saat ini. Dengan algoritma yang canggih, AI bisa menyarankan ide-ide menarik untuk tema puisi, serta memberikan saran tentang bagaimana menyusun puisi dalam struktur yang lebih estetis dan efektif. Ini membantu penulis dalam mengatasi kebuntuan kreatif, yang sering kali menghambat alur kreatifitas mereka.

Meskipun AI membantu dalam proses penyusunan kata, puisi esai tetap membutuhkan sentuhan manusia untuk menambah kedalaman emosi dan makna. Banyak penulis yang memanfaatkan AI sebagai alat bantu, bukan pengganti kreativitas mereka. Kolaborasi antara manusia dan mesin ini memberikan hasil yang lebih maksimal, di mana AI mempercepat penulisan dan penulis dapat menambahkan elemen personal dan filosofis yang unik. Dengan cara ini, proses kreatif tidak hanya lebih efisien, tetapi juga lebih kaya akan perspektif.

Salah satu keuntungan besar dari menggunakan AI dalam menulis puisi esai adalah kemampuannya untuk mempercepat proses penciptaan. Bagi penulis yang memiliki waktu terbatas, teknologi AI memungkinkan mereka untuk menghasilkan karya dalam waktu yang lebih singkat. Selain itu, AI juga dapat menawarkan berbagai variasi gaya penulisan dan metafora, memberi penulis lebih banyak pilihan untuk mengeksplorasi ide-ide yang berbeda.

Penggunaan AI dalam menulis puisi esai dapat berdampak besar pada perkembangan sastra di masa depan. Dengan alat bantu yang lebih canggih, lebih banyak orang akan tertarik untuk menulis dan mengembangkan keterampilan menulis mereka. Di samping itu, penggunaan AI juga dapat membuka ruang bagi berbagai suara dan perspektif baru yang sebelumnya tidak terjangkau oleh penulis konvensional. Teknologi ini berpotensi mengubah cara kita memahami dan menikmati puisi, dengan menciptakan karya sastra yang lebih inklusif dan bervariasi.

Teknologi AI semakin menjadi alat yang tidak terpisahkan dalam dunia penulisan puisi esai. Dengan kemampuannya yang dapat mempercepat proses kreatif, AI membantu penulis mengatasi hambatan kreatif dan menemukan inspirasi baru. Meskipun AI dapat mempercepat penyusunan karya, elemen human touch tetap menjadi kunci dalam menghasilkan puisi yang memiliki kedalaman makna. Kolaborasi antara teknologi dan kreativitas manusia akan terus mengubah lanskap sastra ke arah yang lebih inovatif.

Perusahaan Google Buat Tool AI yang Bisa Bantu Riset Mendalam

Pada tanggal 15 Desember 2024, Google resmi meluncurkan sebuah alat berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk membantu peneliti melakukan riset mendalam dengan lebih efisien. Alat ini diharapkan dapat mempercepat proses penelitian di berbagai bidang, mulai dari ilmu pengetahuan hingga teknologi.

Google memperkenalkan teknologi AI yang dapat membantu para peneliti dalam menganalisis data dalam jumlah besar dan menemukan pola-pola yang sebelumnya sulit terdeteksi. Dengan kemampuan pemrosesan data yang sangat cepat, alat ini mampu memberikan hasil yang lebih akurat dan relevan, mempersingkat waktu yang biasanya dibutuhkan untuk riset yang kompleks.

Alat AI terbaru dari Google ini tidak hanya meningkatkan efisiensi riset, tetapi juga mendukung kolaborasi global antar peneliti. Fitur berbasis cloud memungkinkan para ilmuwan dan peneliti dari berbagai belahan dunia untuk bekerja bersama-sama dalam satu platform yang sama, berbagi temuan, dan memperluas jaringan penelitian tanpa hambatan jarak.

Google menyebutkan bahwa AI ini bisa diterapkan di berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti bioteknologi, farmasi, hingga perubahan iklim. Misalnya, dalam bidang bioteknologi, alat ini dapat mempercepat analisis genom atau dalam farmasi untuk memetakan molekul obat yang paling efektif. Dengan fleksibilitas tersebut, AI menjadi alat penting dalam mempercepat inovasi ilmiah.

Di era informasi yang semakin berkembang, peneliti sering kali dihadapkan pada tantangan berupa data yang sangat besar dan beragam. Alat AI ini diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut dengan mengolah data secara efisien dan menyajikan informasi yang bermanfaat untuk penelitian lebih lanjut, membuka kemungkinan bagi penemuan-penemuan baru yang dapat mengubah berbagai disiplin ilmu.

Google berharap bahwa alat AI yang baru diluncurkan ini akan menjadi tonggak penting dalam perkembangan dunia penelitian dan inovasi. Dengan mengurangi beban kerja manual dan meningkatkan analisis berbasis data, riset di masa depan dapat lebih cepat menghasilkan penemuan yang dapat bermanfaat untuk masyarakat global, memberikan kontribusi besar bagi kemajuan sains dan teknologi.

Inovasi Perekrutan SDM Rumah Sakit Di Bekasi Jadi yang Pertama Gunakan AI Talent Management

Pada 14 Desember 2024, sebuah rumah sakit di Bekasi, Jawa Barat, mencatatkan sejarah baru dengan menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi AI (Artificial Intelligence) dalam proses manajemen talenta. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan mempercepat dan mempermudah perekrutan tenaga medis dan profesional lainnya.

Penerapan AI Talent Management di rumah sakit ini menggunakan algoritma canggih untuk memproses dan menganalisis data calon karyawan secara lebih efisien. Teknologi ini dapat mengidentifikasi kandidat dengan keterampilan dan pengalaman yang paling sesuai dengan kebutuhan rumah sakit. Dengan menggunakan data yang lebih akurat, proses seleksi jadi lebih cepat, transparan, dan mengurangi potensi bias dalam pengambilan keputusan.

Inovasi ini tidak hanya berfokus pada kecepatan perekrutan, tetapi juga bertujuan untuk memastikan bahwa rumah sakit mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas, sesuai dengan standar pelayanan medis yang tinggi. Dengan menggunakan AI, rumah sakit berharap dapat mengisi posisi yang sangat penting dalam waktu yang lebih singkat, memungkinkan para profesional medis dan staf lainnya untuk segera berkontribusi pada pelayanan kesehatan yang lebih baik.

Salah satu keuntungan terbesar dari penggunaan AI dalam manajemen SDM adalah efisiensi. Proses administratif yang biasanya memakan waktu, seperti verifikasi data, penjadwalan wawancara, dan penilaian keterampilan, kini bisa dilakukan secara otomatis dan lebih cepat. Hal ini memungkinkan tim HR untuk fokus pada aspek strategis, seperti pengembangan karir dan kepuasan karyawan.

AI Talent Management juga dapat menganalisis pola dan tren dalam data karyawan yang ada, memberikan wawasan lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang berkontribusi pada keberhasilan suatu posisi atau departemen. Ini membantu rumah sakit dalam merancang program pelatihan dan pengembangan karyawan yang lebih tepat sasaran, memastikan bahwa seluruh tim memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan medis yang semakin kompleks.

Rumah sakit di Bekasi ini menegaskan komitmennya untuk terus mengadopsi teknologi dalam setiap aspek operasionalnya. Penggunaan AI dalam perekrutan SDM hanyalah bagian dari transformasi digital yang lebih besar yang sedang mereka jalankan. Mereka berharap, dengan mengintegrasikan teknologi canggih ini, rumah sakit dapat terus memberikan pelayanan medis terbaik serta memotivasi tenaga kerja untuk terus berinovasi dalam bidang kesehatan.

Inovasi yang dilakukan oleh rumah sakit ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi rumah sakit lain di Indonesia untuk menerapkan teknologi yang serupa, demi meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas pelayanan kesehatan. Penggunaan AI dalam manajemen talenta di sektor kesehatan adalah langkah positif yang bisa mempercepat transformasi digital di Indonesia, seiring dengan perkembangan kebutuhan tenaga medis yang semakin tinggi.

Dengan begitu, rumah sakit ini tidak hanya menjadi pelopor dalam teknologi perekrutan SDM, tetapi juga menunjukkan bahwa inovasi teknologi dapat mendukung kemajuan sektor kesehatan Indonesia secara keseluruhan.

Komnas HAM Wanti-Wanti Kemajuan AI Ancam Privasi Dan Hak Asasi Di Indonesia

Jakarta — Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengeluarkan peringatan terkait dampak kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) terhadap privasi dan hak asasi manusia. Dalam sebuah konferensi pers yang digelar pada 13 Desember 2024, Komnas HAM menyatakan bahwa meskipun AI memiliki potensi besar untuk kemajuan sosial dan ekonomi, penggunaannya yang tidak terkendali dapat menimbulkan risiko serius terhadap privasi individu dan kebebasan dasar manusia.

Komnas HAM menyoroti penggunaan AI dalam pengumpulan data pribadi yang semakin masif, yang dapat melanggar privasi individu tanpa izin yang jelas. Sistem berbasis AI yang digunakan dalam berbagai sektor, mulai dari perbankan hingga media sosial, dapat mengakses informasi pribadi tanpa transparansi yang memadai. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa data pribadi warga negara dapat disalahgunakan, baik oleh perusahaan maupun oleh pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab.

Selain isu privasi, Komnas HAM juga mengingatkan bahwa kemajuan AI dapat menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia. Penggunaan AI dalam sistem pemantauan massal, pengawasan oleh negara, dan keputusan yang dibuat oleh algoritma dapat berdampak negatif pada kebebasan sipil dan hak individu. Misalnya, penggunaan AI dalam penegakan hukum dapat menimbulkan diskriminasi jika tidak diterapkan secara adil dan bijaksana. Komnas HAM menegaskan pentingnya regulasi yang ketat agar teknologi AI tidak disalahgunakan untuk merugikan hak asasi manusia.

Dalam pernyataan tersebut, Komnas HAM juga menekankan perlunya regulasi yang jelas dan tegas mengenai penggunaan AI, terutama terkait perlindungan data pribadi dan hak-hak individu. Negara harus memastikan bahwa teknologi AI yang berkembang tidak mengorbankan privasi dan kebebasan individu, serta dapat digunakan untuk kepentingan yang lebih besar tanpa merugikan masyarakat. Pemerintah, lembaga terkait, dan perusahaan teknologi harus bekerja sama untuk menyusun aturan yang dapat mengatur penggunaan teknologi ini dengan bijaksana.

Komnas HAM juga mengakui bahwa AI memiliki potensi besar untuk membantu meningkatkan kualitas hidup manusia, seperti dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan. Namun, komisi ini mengingatkan bahwa teknologi ini harus diterapkan secara etis dan memperhatikan hak-hak asasi manusia. Dalam hal ini, AI harus menjadi alat yang memperkuat kebebasan dan kesejahteraan manusia, bukan sebaliknya, memperburuk kondisi hak asasi mereka.

Komnas HAM memberikan peringatan serius terkait penggunaan AI yang tidak terkontrol, yang berpotensi mengancam privasi dan hak asasi manusia. Untuk itu, penting bagi pemerintah dan semua pihak terkait untuk segera mengatur dan mengawasi penggunaan teknologi ini, memastikan bahwa AI digunakan secara adil dan bertanggung jawab, demi melindungi hak-hak dasar setiap individu di Indonesia.

Bank BRI Manfaatkan Teknologi Kecerdasan Buatan AI Dalam Berbagai Bidang

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengumumkan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendigitalisasi berbagai layanan dan meningkatkan efisiensi operasionalnya. Dengan perkembangan pesat dalam bidang AI, BRI berkomitmen untuk menghadirkan solusi inovatif yang dapat mempermudah akses dan mempercepat proses bagi nasabah, sekaligus meningkatkan kualitas layanan yang lebih personal dan responsif. AI kini menjadi bagian integral dalam mengoptimalkan berbagai sektor dalam perbankan.

Salah satu penerapan utama AI oleh BRI adalah dalam layanan pelanggan. Teknologi chatbot dan asisten virtual berbasis AI kini digunakan untuk memberikan informasi dan solusi kepada nasabah secara cepat dan akurat, 24 jam sehari. Dengan kecerdasan buatan, BRI dapat menangani berbagai permintaan nasabah secara lebih efisien, mulai dari pengecekan saldo hingga permintaan informasi produk. Ini juga memungkinkan para customer service untuk fokus menangani kasus yang lebih kompleks, sementara chatbot menyelesaikan transaksi rutin.

BRI juga menggunakan AI untuk menganalisis data transaksi dan perilaku nasabah guna meningkatkan pengambilan keputusan bisnis. Melalui pemanfaatan machine learning dan algoritma canggih, BRI dapat mengidentifikasi pola dan tren dari data yang ada, sehingga lebih mudah dalam menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga meningkatkan penawaran produk yang lebih tepat sasaran.

Selain itu, BRI mengintegrasikan teknologi AI untuk meningkatkan sistem keamanan transaksi digital mereka. Dengan menggunakan teknologi AI untuk mendeteksi transaksi yang mencurigakan, BRI dapat memberikan lapisan perlindungan tambahan untuk menghindari penipuan. Teknologi ini juga memungkinkan verifikasi identitas lebih cepat dan lebih aman melalui biometrik, seperti pengenalan wajah atau sidik jari, yang memastikan bahwa hanya nasabah yang sah yang dapat mengakses akun mereka.

Dengan berbagai inovasi yang telah diimplementasikan, BRI menegaskan komitmennya dalam menghadirkan layanan yang lebih cepat, efisien, dan aman melalui teknologi canggih. CEO BRI, pada kesempatan ini, mengungkapkan bahwa AI tidak hanya mendukung efisiensi operasional tetapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan produk dan layanan yang lebih relevan dengan kebutuhan nasabah. “Kami ingin memastikan bahwa dengan teknologi, BRI dapat terus tumbuh dan memberi nilai lebih bagi pelanggan serta masyarakat,” ujarnya.

Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan oleh BRI menunjukkan bagaimana sektor perbankan dapat mengadopsi teknologi untuk bertransformasi dan menghadirkan solusi yang lebih canggih. Dengan meningkatkan layanan pelanggan, analisis data, dan sistem keamanan, BRI siap menghadapi tantangan di era digital dan tetap menjadi pilihan utama nasabah Indonesia. AI diharapkan dapat terus memberikan dampak positif bagi bank dan masyarakat secara keseluruhan.

Teknologi AI Makin Jago Untuk Analisis Kognitif, Ancaman atau Peluang?

Jakarta — Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin pesat, dengan kemampuan yang kini mampu menganalisis data kognitif manusia dengan lebih canggih dan akurat. Penggunaan AI untuk analisis kognitif, yang sebelumnya terbatas pada penelitian ilmiah, kini mulai diterapkan di berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan, dan bahkan perusahaan. Namun, muncul pertanyaan besar: apakah ini menjadi ancaman atau peluang bagi masa depan manusia?

AI kini mampu mengolah data dalam jumlah besar dengan kecepatan dan ketelitian yang melebihi kemampuan manusia. Dengan kemampuannya untuk menganalisis pola pikir, emosi, dan perilaku, AI dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, mulai dari diagnosis medis hingga peningkatan pengalaman belajar. Teknologi ini juga membantu perusahaan untuk memahami lebih dalam tentang perilaku konsumen dan memberikan solusi yang lebih personal. Keunggulan ini membuat AI menjadi alat yang sangat berharga dalam bidang analisis kognitif.

Namun, di balik potensi besar AI, ada kekhawatiran serius mengenai privasi dan pengendalian data pribadi. Penggunaan AI untuk menganalisis data kognitif manusia, seperti pola pikir dan kebiasaan, bisa menimbulkan risiko penyalahgunaan. Misalnya, data pribadi bisa jatuh ke tangan yang salah dan digunakan untuk kepentingan yang tidak etis, seperti manipulasi opini publik atau pengambilan keputusan yang merugikan individu.

Meski demikian, banyak pakar berpendapat bahwa teknologi AI bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk menciptakan solusi yang lebih efisien dan inovatif, jika diterapkan dengan bijak. Dalam sektor kesehatan, misalnya, AI dapat membantu mendiagnosis penyakit lebih cepat dan akurat, serta memberikan rekomendasi pengobatan yang lebih tepat. Demikian pula dalam pendidikan, AI dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Meskipun AI dalam analisis kognitif membawa ancaman terhadap privasi, potensi manfaat yang ditawarkannya jauh lebih besar jika dikelola dengan baik. Untuk itu, diperlukan regulasi yang jelas dan ketat untuk melindungi data pribadi dan memastikan bahwa AI digunakan untuk kepentingan yang lebih besar. Dengan pendekatan yang hati-hati, AI bisa menjadi peluang besar dalam mendorong kemajuan di berbagai sektor kehidupan.

Cara Pakai ChatGPT Cs Supaya Jawaban AI Pas Sesuai Kebutuhan Saat Ini

ChatGPT dan model AI lainnya semakin populer digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari penulisan hingga bantuan teknis. Namun, untuk mendapatkan jawaban yang tepat dan relevan, Anda perlu memahami cara terbaik untuk menggunakan teknologi ini. Berikut adalah beberapa tips agar jawaban yang diberikan AI seperti ChatGPT bisa sesuai dengan yang Anda butuhkan.

Salah satu kunci agar jawaban AI sesuai dengan keinginan Anda adalah memberikan pertanyaan yang jelas dan spesifik. Semakin rinci pertanyaan yang diajukan, semakin tepat dan sesuai pula jawaban yang diberikan. Hindari pertanyaan yang terlalu umum atau ambigu, karena itu dapat menyebabkan AI memberikan jawaban yang tidak sesuai.

Jika Anda membutuhkan informasi dalam bentuk daftar, instruksi, atau format lain, pastikan untuk menyebutkannya. Misalnya, Anda bisa mengatakan “Tolong berikan saya daftar 5 tips…” atau “Jelaskan langkah-langkah secara terperinci.” Dengan cara ini, AI dapat memberikan jawaban yang lebih terstruktur dan sesuai dengan kebutuhan Anda.

Untuk mendapatkan jawaban yang lebih relevan, jelaskan konteks atau tujuan Anda menggunakan informasi tersebut. Misalnya, jika Anda bertanya tentang tips bisnis, beri tahu bahwa Anda sedang mencari saran untuk bisnis startup, bukan perusahaan besar. Ini membantu AI menyesuaikan jawaban dengan konteks yang lebih spesifik.

Jika jawaban yang diberikan belum memadai atau tidak sesuai dengan harapan, Anda bisa memberikan umpan balik atau permintaan revisi. Misalnya, “Bisa lebih rinci lagi tentang bagian ini?” atau “Saya ingin jawaban yang lebih singkat.” AI akan mencoba menyesuaikan responsnya berdasarkan feedback yang diberikan.

Jika jawaban pertama belum sesuai, jangan ragu untuk mencoba lagi dengan cara bertanya yang berbeda. AI dapat memberikan jawaban yang berbeda jika Anda sedikit mengubah kata-kata atau memperjelas permintaan Anda. Cobalah eksplorasi hingga Anda mendapatkan jawaban yang tepat.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat memaksimalkan penggunaan ChatGPT dan model AI lainnya. Kunci utama adalah komunikasi yang jelas, spesifik, dan terbuka untuk revisi. AI kini dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk membantu menjawab berbagai pertanyaan dan memberikan solusi yang relevan sesuai kebutuhan.