Tag Archives: CCS

https://mezzojane.com

Judul: Tiongkok Bangun Pusat Inovasi Maritim di Ningbo untuk Dominasi Teknologi Transportasi Air

Tiongkok tengah mempersiapkan langkah besar dalam sektor maritim dengan mendirikan pusat inovasi teknologi nasional yang berfokus pada keamanan dan efisiensi transportasi air. Pusat ini akan dibangun di kota pelabuhan utama Ningbo, Provinsi Zhejiang, sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat industri maritim sekaligus meningkatkan daya saing global.

Dilaporkan oleh Science and Technology Daily, pusat inovasi ini bertujuan mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan aplikasi praktis di sektor maritim. Fokusnya meliputi pengembangan kapal berteknologi tinggi, eksplorasi laut dalam, dan pelayaran ramah lingkungan.

Proyek ambisius ini adalah hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Ningbo, komite administratif Zona Pengembangan Industri Teknologi Tinggi Nasional Ningbo, dan Tiongkok Classification Society (CCS). Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat industri maritim mutakhir serta memastikan rantai pasokan transportasi air tetap aman dan kompetitif.

CCS, lembaga di bawah Kementerian Transportasi Tiongkok, memainkan peran penting dalam proyek ini. Selain dikenal sebagai penyedia standar teknis internasional, CCS juga bertanggung jawab dalam inspeksi kapal, fasilitas lepas pantai, dan peralatan industri lainnya. Dengan keahlian dalam layanan inspeksi independen, CCS memastikan bahwa setiap inovasi memenuhi standar keselamatan dan kualitas tertinggi.

Pusat inovasi ini akan fokus pada penelitian dasar, pengembangan teknologi baru, dan pelatihan tenaga ahli di sektor kelautan. Salah satu tujuan utamanya adalah membangun platform pengujian dan sertifikasi untuk memastikan keandalan peralatan transportasi air. Dengan ini, Tiongkok berupaya mempercepat adopsi teknologi baru di industri maritim.

Sebagai kota pelabuhan strategis, Ningbo akan menjadi pusat transformasi teknologi transportasi air Tiongkok. Proyek ini juga diperkirakan menciptakan lapangan kerja baru, memperkuat keterampilan tenaga kerja lokal, dan mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi.

Inisiatif ini tidak hanya menciptakan dampak positif bagi sektor transportasi air nasional, tetapi juga memperkuat posisi Tiongkok sebagai pemimpin global di industri maritim. Dengan visi besar dan kolaborasi lintas sektor, pusat inovasi ini diharapkan menjadi motor penggerak transformasi maritim berkelanjutan di masa depan.

Kolaborasi Indonesia-Jepang dan Indonesia-China untuk Masa Depan Energi Berkelanjutan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Jepang dalam memanfaatkan potensi mineral yang melimpah guna mendorong inovasi, pertumbuhan ekonomi, dan mendukung upaya global dalam menghadapi perubahan iklim. Pernyataan ini disampaikan dalam rangka Indonesia-Japan Energy Forum (IJEF) ke-8 yang berlangsung pada Desember 2024.

Menurut Bahlil, dengan menyatukan kekayaan mineral Indonesia dan keahlian teknologi Jepang, kedua negara dapat mencapai langkah strategis dalam pengembangan energi berkelanjutan. Indonesia sendiri berkomitmen mencapai target emisi nol bersih (net zero emission) pada tahun 2060, sementara Jepang berkontribusi dalam akselerasi inovasi teknologi rendah karbon.

“Indonesia telah berhasil mengurangi emisi sebesar 128 juta ton pada 2023 melalui efisiensi energi, pengembangan energi terbarukan, dan penerapan teknologi rendah karbon,” ujar Bahlil. Ia juga menambahkan bahwa negara ini berambisi untuk mengurangi emisi hingga 915 juta ton CO2 pada 2030, dengan sektor energi menyumbang 358 juta ton dari target tersebut.

Dalam forum lain, The 7th Indonesia-China Energy Forum (ICEF), Bahlil menyampaikan rencana besar Indonesia untuk transisi energi, termasuk menawarkan kolaborasi kepada China. Potensi energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan (13.000 MW) dan Mamberamo (24.000 MW), menjadi poin utama dalam tawaran ini.

Selain itu, pemerintah Indonesia telah menyusun roadmap transisi energi yang mencakup langkah-langkah strategis, seperti pengembangan energi surya, hidro, panas bumi, dan hidrogen, serta penghentian bertahap pembangkit listrik berbasis batubara. Upaya ini didukung teknologi rendah emisi seperti Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS).

Di sisi lain, pemerintah juga fokus pada penerapan energi hijau di sektor transportasi dengan memanfaatkan kendaraan listrik berbasis baterai, penggunaan biofuel, dan penerapan manajemen energi yang lebih efisien.

Melalui kerja sama dengan Jepang dan China, Indonesia berharap dapat mewujudkan masa depan energi yang berkelanjutan dan mendukung tercapainya dekarbonisasi global.