Tag Archives: Elon Musk

https://mezzojane.com

Elon Musk Akuisisi X, xAI Kini Jadi Pemain Utama di Dunia Kecerdasan Buatan

Pada 2023, Elon Musk mendirikan xAI dengan tujuan menciptakan kecerdasan buatan yang mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar seperti OpenAI, Google, dan Microsoft. Setelah berjalan lebih dari setahun, Musk mengumumkan bahwa xAI telah berhasil mengakuisisi platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, dengan nilai akuisisi sebesar 33 miliar dolar AS. Kesepakatan ini dilakukan melalui transaksi berbasis saham, yang menjadikan xAI memiliki valuasi 80 miliar dolar AS dan X bernilai 33 miliar dolar AS, setelah dikurangi utang sebesar 12 miliar dolar AS. Musk menjelaskan bahwa akuisisi ini bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi AI canggih milik xAI dengan jaringan distribusi dan sumber daya manusia yang dimiliki oleh X.

xAI yang berbasis di Amerika Serikat ini didirikan untuk mengembangkan teknologi AI yang lebih canggih, dengan tim awal yang terdiri dari beberapa orang yang berpengalaman dalam pengembangan GPT dan Google DeepMind. Salah satu pencapaian penting xAI adalah peluncuran Grok, chatbot berbasis AI yang bisa memberikan respons real-time dan berinteraksi secara komunikatif dengan pengguna. Integrasi Grok dengan platform X memungkinkan pengguna untuk berdiskusi dan memperoleh wawasan dengan lebih baik.

Pada Desember 2024, xAI berhasil menarik perhatian investor besar seperti BlackRock, Fidelity, dan Nvidia, yang turut berinvestasi dan meningkatkan valuasi perusahaan menjadi 45 miliar dolar AS. Dengan akuisisi X, xAI semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri kecerdasan buatan yang terus berkembang pesat.

Trump Tandatangani Perintah Eksekutif untuk Mengukuhkan Dominasi AS dalam AI dan Kripto

Pada Kamis (23/01/2025), Presiden Donald Trump mengumumkan langkah strategis Amerika Serikat untuk mempertahankan posisi terdepan dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) melalui penandatanganan perintah eksekutif. Mengutip Bloomberg (24/01/2025), perintah ini memerintahkan pembentukan kelompok antarlembaga yang bertugas merancang kebijakan dalam waktu enam bulan untuk mempercepat dominasi AS di bidang AI. Kebijakan ini juga mencabut aturan yang sebelumnya diterapkan oleh Presiden Joe Biden, yang menekankan transparansi dan keselamatan dalam pengembangan AI.

David Sacks, pemodal ventura yang juga calon kepala kebijakan AI dan kripto untuk pemerintahan Trump, menyatakan, “Tujuan kami adalah menjadikan Amerika sebagai pusat dunia dalam AI untuk menguasai dan memimpin industri ini.” Selain fokus pada AI, Trump juga menginisiasi pembentukan kelompok kerja yang dipimpin oleh Sacks untuk mendukung sektor kripto. Kelompok ini bertugas mengeksplorasi penciptaan aset digital dan merancang proposal legislasi yang bertujuan menguatkan posisi AS sebagai pemimpin global dalam mata uang kripto.

Melalui perintah eksekutif ini, Trump bertujuan untuk mendorong investasi dari sektor swasta dengan mempercepat proses perizinan dan melonggarkan regulasi yang ada. Dukungan dari tokoh industri seperti Sacks dan Elon Musk, yang kini menjadi salah satu penasihat Presiden, diharapkan dapat menggerakkan kebijakan ini. Salah satu langkah dalam kebijakan ini adalah menghindari bias ideologis dalam pengembangan AI, yang beberapa alat AI, seperti generator gambar milik Google, telah mendapat kritik atas kecenderungan politik tertentu.

Pada hari pertama masa jabatannya, Trump meluncurkan proyek kemitraan besar bernama Stargate, yang melibatkan SoftBank Group Corp., OpenAI, dan Oracle Corp. untuk membangun infrastruktur pusat data. Proyek ini mendapatkan investasi awal sebesar US$100 miliar dengan rencana ekspansi mencapai US$500 miliar. Meski demikian, proyek Stargate menuai kontroversi, terutama dari Elon Musk, yang mempertanyakan kapasitas pendanaan proyek tersebut. Sam Altman dari OpenAI membantah tuduhan tersebut, sementara Trump merespon dengan santai, mengatakan, “Mereka mengeluarkan uang. Mereka orang-orang kaya, jadi saya rasa mereka punya.”

Langkah agresif Trump dalam bidang AI ini datang saat negara-negara lain, termasuk Uni Eropa, terus menetapkan aturan ketat terkait teknologi baru. Namun, Trump tetap optimis bahwa kebijakan barunya akan menjadikan AS sebagai pusat global inovasi dan investasi di sektor AI dan kripto.

Elon Musk Bangun Prasekolah di Dekat Pabrik Satelit SpaceX Starlink

Elon Musk, yang telah mengeksplorasi berbagai bidang selain politik, kini tengah berusaha merombak sistem pendidikan di Amerika Serikat. Miliarder asal Afrika Selatan ini dilaporkan mendanai sebuah prasekolah di Texas bernama Ad Astra, yang baru-baru ini memperoleh izin dari negara bagian untuk menampung hingga 21 siswa.

Sekolah swasta Montessori ini dirancang untuk anak-anak berusia antara tiga hingga sembilan tahun. Namun, berdasarkan laporan Bloomberg yang dikutip Engadget, belum ada siswa atau guru yang terdaftar di fasilitas tersebut. Prasekolah ini terletak di dekat Bastrop, Texas, sebuah area yang juga menjadi pusat bisnis Elon Musk, termasuk Boring Co. dan fasilitas produksi satelit SpaceX Starlink.

Selain itu, konstruksi sedang berlangsung di lokasi tersebut untuk gedung milik X (sebelumnya Twitter). Menurut Bloomberg, Musk sering menggunakan fasilitas pendidikan seperti Ad Astra untuk mendukung anak-anak karyawan bisnisnya.

Sekolah ini bertujuan untuk mencetak generasi inovator masa depan, sesuai dengan prinsip Montessori. Lowongan pekerjaan yang dipasang untuk instruktur mengungkapkan bahwa anak-anak yang belajar di sekolah ini diharapkan tumbuh menjadi pionir yang akan memajukan masa depan manusia.

Elon Musk, yang sebelumnya mendukung kampanye presiden Donald Trump pada 2024, dikenal sebagai pengkritik beberapa inisiatif pendidikan yang berfokus pada keragaman, kesetaraan, dan inklusi. Meskipun bukan satu-satunya tokoh teknologi yang terlibat dalam pendidikan, ia mengikuti jejak Mark Zuckerberg (Meta), Jeff Bezos (Amazon), dan Bill Gates (Microsoft), yang juga berinvestasi dalam upaya personalisasi pendidikan di AS, meskipun hasilnya terkadang dipertanyakan.