Tag Archives: Era Digital

https://mezzojane.com

Prodi Sistem Informasi UNM Persiapkan Mahasiswa Menjadi Profesional di Era Digital

Di tengah kemajuan pesat teknologi informasi, kebutuhan akan profesional yang memiliki kemampuan untuk mengelola dan memanfaatkan teknologi dalam organisasi semakin meningkat. Program Studi (Prodi) Sistem Informasi Universitas Nusa Mandiri (UNM) hadir untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia digital.

Kepala Prodi Sistem Informasi UNM, Sukmwati Anggraeni Puteri, menjelaskan bahwa prodi ini menggabungkan ilmu teknologi informasi sebagai komponen teknis dan manajemen serta bisnis sebagai komponen non-teknis. “Prodi ini menawarkan pendidikan yang memadukan keterampilan teknis dalam bidang teknologi informasi dengan wawasan mendalam tentang aspek manajerial dan bisnis, untuk menghasilkan lulusan yang siap berkarir di berbagai sektor industri,” ungkapnya, Sabtu (11/1).

Prodi Sistem Informasi UNM telah mendapatkan akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), yang menunjukkan bahwa standar mutu pendidikannya telah memenuhi tingkat tinggi sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Selain itu, prodi ini mengadopsi kurikulum berbasis capaian pembelajaran (outcomes-based education), yang disusun dengan melibatkan industri, dunia usaha, dan dunia kerja untuk memastikan relevansi kurikulum dengan kebutuhan mereka.

Beberapa materi yang diajarkan di prodi ini meliputi pemrograman dan pengembangan perangkat lunak, manajemen basis data, analisis dan perancangan sistem, jaringan komputer dan keamanan, e-bisnis dan e-commerce, serta keamanan informasi. Lulusan prodi ini akan mendapatkan gelar Sarjana Komputer (S Kom) dan memiliki peluang karier di sektor teknologi informasi, seperti analis program, analis sistem, analis bisnis, supervisor proyek IT, arsitek enterprise, auditor IT, konsultan IT, dan digitalpreneur.

Dengan pendekatan yang menggabungkan aspek teknis dan manajerial, prodi ini mempersiapkan mahasiswa untuk memiliki keahlian yang lebih luas. Kurikulum yang selalu diperbarui sesuai tren teknologi terbaru memastikan mahasiswa mendapatkan pengalaman praktis yang relevan melalui magang, proyek akhir, dan kerja sama dengan berbagai perusahaan.

LD PBNU Luncurkan Dakwah Sphere Untuk Jaring Dai-Daiyah Di Era Digital

Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) meluncurkan program inovatif bernama Dakwah Sphere. Inisiatif ini bertujuan untuk menjaring dai-daiyah yang mampu memanfaatkan platform digital dalam menyebarkan pesan dakwah secara efektif. Dengan perkembangan teknologi informasi, LD PBNU berupaya untuk menjangkau lebih banyak kalangan, terutama generasi muda.

Dalam era digital saat ini, banyak orang menghabiskan waktu di media sosial dan platform online. LD PBNU menyadari bahwa dakwah konvensional perlu beradaptasi dengan perubahan ini agar tetap relevan. Program Dakwah Sphere dirancang untuk memfasilitasi para dai dalam menggunakan media digital untuk menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara yang lebih menarik dan interaktif. Ini menunjukkan kesadaran LD PBNU terhadap pentingnya pemanfaatan teknologi dalam kegiatan dakwah.

Sebagai bagian dari program ini, LD PBNU akan menyelenggarakan pelatihan bagi para dai untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berdakwah melalui platform digital. Pelatihan ini mencakup teknik pembuatan konten, penggunaan media sosial, serta strategi komunikasi yang efektif. Dengan memberikan pelatihan yang tepat, LD PBNU berharap dapat melahirkan dai-daiyah yang tidak hanya paham agama tetapi juga mahir dalam berkomunikasi di dunia digital.

Dakwah Sphere juga bertujuan untuk menciptakan aksesibilitas bagi masyarakat luas dalam menerima informasi keagamaan. Program ini dirancang agar tidak hanya terbatas pada kalangan tertentu, tetapi dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat tanpa memandang latar belakang agama atau budaya. Hal ini mencerminkan komitmen LD PBNU untuk menyebarkan nilai-nilai Islam yang inklusif dan ramah bagi semua orang.

LD PBNU juga berencana untuk menjalin kerja sama dengan berbagai komunitas digital dan influencer untuk memperluas jangkauan dakwah. Dengan menggandeng pihak-pihak yang memiliki pengaruh di dunia maya, pesan dakwah dapat disebarkan lebih luas dan cepat. Ini menunjukkan strategi proaktif LD PBNU dalam memanfaatkan jaringan yang ada untuk mendukung misi dakwah mereka.

Dengan peluncuran Dakwah Sphere, LD PBNU berharap dapat meningkatkan kualitas dakwah di Indonesia dan menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks. Program ini diharapkan dapat menciptakan generasi dai-daiyah yang siap menghadapi tantangan di era digital serta mampu menyampaikan pesan-pesan Islam dengan cara yang relevan dan menarik bagi masyarakat modern.

Dengan adanya inisiatif seperti Dakwah Sphere, tahun 2025 diharapkan menjadi tahun transformasi bagi kegiatan dakwah di Indonesia. Semua pihak kini diajak untuk mendukung upaya LD PBNU dalam menjadikan dakwah sebagai sarana penyebaran nilai-nilai positif melalui teknologi digital. Keberhasilan program ini akan menjadi langkah penting dalam memperkuat posisi Islam sebagai agama yang adaptif dan relevan di tengah perkembangan zaman.

Pengaruh Media Sosial Terhadap Fungsi Otak Manusia Di Era Digital

Pada tanggal 3 Januari 2025, penelitian terbaru mengungkapkan dampak signifikan media sosial terhadap fungsi otak manusia. Dengan meningkatnya penggunaan platform digital, fenomena seperti “brain rot” atau pembusukan otak menjadi perhatian utama, yang mencerminkan bagaimana kebiasaan konsumsi informasi dapat memengaruhi kesehatan mental dan kognisi.

Istilah “brain rot” telah diangkat sebagai kata tahun oleh Oxford University Press pada 2024, menandakan kekhawatiran global mengenai dampak negatif media sosial. Fenomena ini merujuk pada penurunan kemampuan mental yang disebabkan oleh konsumsi berlebihan konten tidak bermakna di platform digital. Penelitian menunjukkan bahwa paparan terus-menerus terhadap informasi ringan dapat mengurangi kemampuan berpikir kritis dan konsentrasi, terutama di kalangan Generasi Z dan Alpha yang tumbuh dengan teknologi.

Penggunaan media sosial yang intensif juga berdampak pada kualitas komunikasi interpersonal. Kebiasaan berkomunikasi singkat dan informal di media sosial sering kali terbawa ke dalam interaksi sehari-hari, mengurangi kemampuan individu untuk berkomunikasi secara efektif dalam konteks profesional. Hal ini menimbulkan tantangan dalam dunia kerja, di mana komunikasi yang jelas dan terstruktur sangat penting.

Media sosial mendorong pengguna untuk mencari kepuasan instan melalui konten viral, yang dapat mengganggu proses berpikir mendalam. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang sering menggunakan media sosial lebih cenderung mengalami kesulitan dalam menghadapi materi yang memerlukan analisis kritis. Akibatnya, kreativitas dan kemampuan problem-solving mereka juga terpengaruh, menjadikan mereka kurang siap untuk menghadapi tantangan kompleks.

Kecanduan media sosial berhubungan erat dengan peningkatan gejala gangguan mental seperti kecemasan dan depresi. Penelitian menunjukkan bahwa remaja yang menghabiskan lebih dari tiga jam per hari di platform sosial berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan mental. Ini mempertegas perlunya kesadaran akan penggunaan media sosial yang sehat dan seimbang.

Dengan semakin meningkatnya pengaruh media sosial terhadap fungsi otak manusia, penting bagi individu untuk mengevaluasi cara mereka berinteraksi dengan teknologi. Mengambil jeda dari media sosial dapat membantu mengembalikan keseimbangan mental dan meningkatkan kualitas hidup. Tahun 2025 diharapkan menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih bijaksana dalam menggunakan media sosial demi kesehatan mental yang lebih baik dan hubungan interpersonal yang lebih kuat.