Tag Archives: Inovasi Teknologi

https://mezzojane.com

Google AI Overviews Capai 1,5 Miliar Pengguna, Menandakan Kesuksesan Tinjauan Kecerdasan Artifisial

Google mengumumkan bahwa layanan tinjauan kecerdasan artifisial (AI) miliknya, Google AI Overviews, telah berhasil menarik 1,5 miliar pengguna setiap bulannya per kuartal pertama (Q1) 2025. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh CEO Google, Sundar Pichai, yang memaparkan berbagai pencapaian layanan perusahaan selama periode ini. Google AI Overviews pertama kali diluncurkan pada Mei 2024 dan berkembang secara bertahap, meskipun sempat menimbulkan respons campuran dari pengguna terkait beberapa saran yang kurang relevan yang muncul setelah peluncurannya.

Namun, Google terus berinovasi dengan pembaruan-pembaruan pada fitur ini, menjadikannya lebih canggih dan relevan dengan menampilkan tinjauan AI untuk berbagai jenis kueri. Dalam upayanya untuk bersaing dengan platform AI serupa, seperti ChatGPT Search dan Perplexity, Google bahkan menambahkan iklan pada layanan tersebut. Meski begitu, respon pasar terhadap Google AI Overviews tetap positif, tercermin dari tingginya jumlah pengguna yang mengaksesnya setiap bulan.

Selain itu, Google terus memperkenalkan berbagai inovasi AI lainnya, seperti model eksperimental Gemini 2.5 Pro. Perusahaan juga meluncurkan fitur-fitur canggih seperti kemampuan untuk membuat podcast AI menggunakan Deep Research Gemini, serta fitur Google Maps yang didukung Gemini untuk membantu pengguna merencanakan perjalanan. Pada sisi perangkat keras, Google mengungkapkan Pixel 9A meskipun ponsel tersebut baru diluncurkan pada April 2025.

Di tengah pencapaian tersebut, Google juga menghadapi tantangan besar, terutama terkait dengan kasus antimonopoli yang sedang berlangsung. Proses persidangan yang digelar oleh Departemen Kehakiman AS berpotensi membawa dampak besar bagi perusahaan, meskipun saat ini masih dalam tahap persidangan.

Samsung Siapkan Baterai Canggih untuk Galaxy Ring, Watch, dan Buds: Lebih Ringan, Lebih Tangguh!

Samsung dilaporkan tengah mengembangkan teknologi baterai terbaru yang ditujukan untuk perangkat wearable mereka, yakni Galaxy Ring, Galaxy Watch, dan Galaxy Buds. Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh 9to5Google pada Senin (1/4), mengungkap bahwa teknologi baterai solid-state akan menjadi kunci utama dalam pengembangan ekosistem perangkat wearable di masa depan. Baterai jenis ini memiliki kepadatan energi yang jauh lebih tinggi dibandingkan baterai lithium-ion konvensional, serta desain yang lebih fleksibel karena menggunakan elektrolit padat, bukan cair.

Teknologi baterai baru ini akan memulai debutnya melalui Galaxy Ring yang direncanakan rilis pada kuartal akhir 2024. Samsung disebut sedang mempersiapkan versi baterai solid-state dengan kepadatan energi hingga 360Wh/L, meningkat drastis dari versi sebelumnya yang hanya mencapai 200Wh/L. Keunggulan ini diyakini akan memberikan durabilitas dan efisiensi daya yang lebih baik untuk perangkat mungil seperti Galaxy Buds dan Watch. Meski begitu, terdapat tantangan dari sisi biaya produksi yang masih cukup tinggi sehingga penggunaannya kemungkinan dilakukan secara bertahap.

Walau Samsung belum secara resmi mengumumkan semua detailnya, perusahaan telah memberikan sinyal kuat bahwa mereka akan berinvestasi dalam fasilitas produksi massal untuk teknologi ini sejak awal 2025. Menurut bocoran, Galaxy Buds generasi terbaru kemungkinan mengadopsi baterai ini paling cepat pada 2026, sedangkan Galaxy Watch akan menyusul pada 2027. Masa depan perangkat wearable Samsung tampaknya akan semakin ringan dan tahan lama berkat inovasi baterai yang lebih canggih ini.

Lewat Telkom Innovillage, Mahasiswa Didorong Berinovasi untuk Negeri

Program Telkom Innovillage 2024 kembali hadir sebagai kesempatan emas bagi para inovator muda untuk mengembangkan ide kreatif dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial. Melalui program ini, peserta tidak hanya mendapatkan pendanaan, tetapi juga pendampingan dan akses ke jaringan yang dapat membantu implementasi proyek secara berkelanjutan.

Inovasi Energi Terbarukan untuk Desa

Salah satu peserta yang berhasil mengembangkan solusi inovatif adalah Eko Bagus Yanuar dari Tim Sosmas BEM FTEIC Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Bersama timnya, Eko menciptakan proyek energi baru terbarukan berupa PLTS untuk Kolam Bundar di Desa Segoro Tambak serta sistem digitalisasi pemasaran produk olahan ikan.

“Program Innovillage sangat membantu pengembangan individu dalam beradaptasi dengan sistem yang kompleks dan terus berkembang. Terima kasih kepada Telkom Indonesia atas dukungan pendanaan yang sangat bermanfaat bagi kami dan masyarakat desa. Hingga saat ini, implementasi kami masih memberikan dampak positif dan turut mendukung program energi baru terbarukan (EBT) dari pemerintah,” ujar Eko dalam keterangan tertulis pada Selasa (4/3/2025).

Pengelolaan Sampah Berbasis Teknologi

Sementara itu, Tim Redooceit dari Telkom University, yang menjuarai Innovillage 2023, menghadirkan inovasi dalam pengolahan sampah organik berbasis teknologi bernama Maggofeed.

Menurut Caecarryo Bagus Dewanata, salah satu anggota tim, proyek ini bertujuan mengolah sampah organik menjadi pakan maggot dengan kandungan gizi tinggi, yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan unggas atau hewan ternak.

“Innovillage bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga wadah bagi kami untuk menciptakan solusi nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat. Program ini memberikan pengalaman berharga dalam merancang dan mengembangkan inovasi berkelanjutan. Bagi kami, ini adalah perjalanan yang tak terlupakan dalam mewujudkan visi pengelolaan sampah yang lebih efisien,” ungkapnya.

Irigasi Pintar dengan Energi Surya

Pemenang Innovillage 2022, yang berasal dari Telkom University, berhasil menciptakan sistem Automatic Garden Watering berbasis energi surya untuk membantu para petani stroberi dalam meningkatkan efisiensi irigasi.

Sistem ini mengandalkan panel surya sebagai sumber energi listrik untuk mengoperasikan pompa air, yang kemudian dialirkan ke tanaman melalui mekanisme otomatis. Teknologi ini juga terintegrasi dengan Internet of Things (IoT), memungkinkan petani memantau kelembaban tanah, pH, dan suhu melalui aplikasi berbasis web.

“Dengan inovasi ini, kami berharap dapat membantu petani menghemat waktu dan tenaga, serta meningkatkan produktivitas melalui sistem penyiraman yang lebih modern dan efisien,” jelas Wizman Rofiansyah, ketua tim pencipta proyek ini.

Dampak Besar bagi Masyarakat

Telkom Innovillage tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga bagian dari upaya membangun ekosistem inovasi sosial di Indonesia. Dengan total pendanaan mencapai miliaran rupiah, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata di berbagai sektor, mulai dari lingkungan, kesehatan, hingga pendidikan.

Melalui program ini, para mahasiswa dan inovator muda diberi kesempatan untuk menghadirkan solusi yang tidak hanya inovatif, tetapi juga berkelanjutan. Para peserta berharap proyek mereka dapat terus berkembang dan menjadi bagian dari perubahan positif bagi masyarakat.

M3 Ultra: Inovasi Terbaru Apple dengan Teknologi Dua Chip M3 Max

Apple baru saja mengungkapkan chip terbarunya, M3 Ultra, yang menjanjikan lonjakan performa dibandingkan dengan generasi sebelumnya, M2 Ultra. Chipset terbaru ini dirancang untuk memberikan kecepatan pemrosesan yang lebih tinggi, kinerja grafis yang lebih baik, serta mendukung kecerdasan buatan (AI) yang lebih efisien. Apple mengklaim bahwa chip M3 Ultra merupakan hasil dari penggabungan dua chip M3 Max dengan teknologi inovatif “UltraFusion”, sehingga kapasitas dan kemampuannya menjadi dua kali lipat lebih besar daripada M3 Max.

Dalam pengumuman resmi Apple, chip M3 Ultra dilengkapi dengan CPU 32-core, terdiri dari 24 core performa dan 8 core efisiensi. Konfigurasi ini memungkinkan M3 Ultra bekerja 1,5 kali lebih cepat dibandingkan dengan M2 Ultra. Peningkatan besar juga terlihat pada kinerja GPU-nya, yang dapat dipasang hingga 80 core, memberikan performa dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan M2 Ultra dan 2,6 kali lebih baik dibandingkan dengan M1 Ultra. Dengan kemampuan ini, chip M3 Ultra sangat cocok untuk menangani tugas-tugas berat dengan mudah.

Chip ini juga menawarkan kapasitas memori RAM yang sangat besar, hingga 512 GB, yang memungkinkan pengguna untuk menjalankan aplikasi berat tanpa gangguan. Apple mengklaim bahwa kapasitas memori ini merupakan yang terbesar yang pernah ada pada perangkat PC, memastikan pengalaman pengguna yang lebih lancar dan efisien.

Dalam hal konektivitas, Apple melengkapi M3 Ultra dengan dukungan untuk Thunderbolt 5, yang memberikan bandwidth lebih dari dua kali lipat per port dibandingkan dengan Thunderbolt 4, dengan kecepatan transfer data mencapai 120 Gbps. Kecepatan ini tentunya mendukung transfer data yang sangat cepat untuk berbagai keperluan profesional dan kreatif.

Selain itu, chip M3 Ultra juga dilengkapi dengan Neural Engine 32-core yang meningkatkan efisiensi pemrosesan AI dan pembelajaran mesin, yang semakin penting di era digital saat ini. Fitur grafisnya mengalami peningkatan dengan teknologi dynamic caching, mesh shading yang dipercepat oleh perangkat keras, dan ray-tracing generasi kedua. Semua fitur ini dirancang untuk memberikan pengalaman grafis yang lebih optimal, sangat cocok untuk para profesional di bidang desain, pengeditan video, dan gaming.

Chip M3 Ultra pertama kali hadir pada perangkat Mac Studio terbaru, yang kini sudah tersedia untuk dipesan di Amerika Serikat. Pengiriman perangkat ini dijadwalkan mulai 12 Maret 2025. Dengan peluncuran chip M3 Ultra, Apple kembali memperlihatkan komitmennya untuk menghadirkan teknologi terkini yang mendukung berbagai kebutuhan profesional dan pengguna kreatif di seluruh dunia.

Perkembangan Teknologi: AI, 5G, dan Komputasi Kuantum Ubah Dunia

Kemajuan teknologi yang terus melaju pesat telah membawa dampak besar bagi kehidupan manusia. Inovasi seperti kecerdasan buatan (AI), jaringan 5G, dan komputasi kuantum menjadi pilar utama dalam transformasi digital. Perkembangan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dalam berbagai aspek kehidupan, tetapi juga membuka peluang baru di berbagai industri.

Kecerdasan Buatan (AI) Mengubah Berbagai Sektor

Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini semakin canggih dan diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk otomatisasi, analisis data, hingga interaksi manusia dengan mesin. AI telah merambah sektor kesehatan, keuangan, manufaktur, serta transportasi, memberikan efisiensi dan akurasi yang lebih tinggi.

Di dunia medis, pemanfaatan AI memungkinkan diagnosis penyakit lebih cepat dan akurat, bahkan mampu membantu dokter dalam merancang metode pengobatan yang lebih efektif. Sementara itu, dalam dunia industri, AI berperan dalam mengoptimalkan proses produksi, mengurangi kesalahan manusia, serta meningkatkan efisiensi operasional.

Tidak hanya itu, chatbot berbasis AI dan asisten virtual seperti ChatGPT telah mengubah cara manusia berkomunikasi serta mengakses informasi. Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk memberikan layanan pelanggan yang lebih cepat, responsif, dan efisien.

Jaringan 5G Meningkatkan Konektivitas Global

Jaringan 5G mulai diterapkan di banyak negara dan membawa revolusi dalam kecepatan internet serta komunikasi data. Dengan latensi rendah dan kecepatan transfer data yang luar biasa, teknologi ini mendukung berbagai inovasi, mulai dari kendaraan otonom, smart city, hingga pengembangan Internet of Things (IoT).

Dalam dunia industri, 5G memungkinkan otomatisasi berbasis IoT yang meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Di sektor hiburan, pengalaman streaming dan gaming menjadi lebih lancar serta interaktif, memberikan kenyamanan lebih bagi pengguna.

Selain itu, dalam bidang kesehatan, jaringan 5G memungkinkan pengembangan telemedicine yang lebih efektif. Bahkan, operasi jarak jauh kini menjadi lebih akurat berkat kecepatan transfer data yang tinggi.

Komputasi Kuantum: Era Baru dalam Pemrosesan Data

Komputasi kuantum menjadi inovasi mutakhir yang dapat merevolusi pengolahan data. Berbeda dengan komputer konvensional, sistem ini menggunakan bit kuantum (qubit) yang memiliki kemampuan pemrosesan jauh lebih cepat. Dengan teknologi ini, masalah yang sebelumnya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan dapat dirampungkan dalam hitungan detik.

Sejumlah perusahaan teknologi besar seperti Google, IBM, dan Microsoft sedang berlomba mengembangkan komputer kuantum untuk berbagai aplikasi, termasuk kriptografi, riset farmasi, hingga simulasi perubahan iklim.

Walaupun masih dalam tahap pengembangan, banyak pakar meyakini bahwa komputasi kuantum akan membawa lompatan besar dalam dunia teknologi, terutama dalam bidang keamanan siber, penelitian ilmiah, serta pemrosesan data dalam skala besar.

Kesimpulan

Teknologi terus berkembang dengan pesat, menghadirkan inovasi yang mengubah berbagai aspek kehidupan. AI, 5G, dan komputasi kuantum menjadi tiga inovasi utama yang mendorong revolusi digital di berbagai sektor.

Seiring perkembangan yang tak terbendung, masa depan diprediksi akan semakin canggih dan efisien. Teknologi ini tidak hanya mempermudah kehidupan manusia, tetapi juga membuka peluang baru yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai industri di seluruh dunia.

Realme Hadirkan Inovasi Lensa Interchangeable di MWC 2025

Ajang Mobile World Congress (MWC) 2025 menjadi panggung bagi para produsen smartphone untuk memamerkan inovasi terbaru mereka, termasuk Realme yang memperkenalkan konsep lensa interchangeable. Dalam keterangan resminya, Realme mengungkapkan teknologi revolusioner ini berupa smartphone dengan sistem mounting yang memungkinkan penggantian lensa kamera layaknya kamera DSLR.

Konsep ini menghadirkan sensor Sony berukuran 1 inci yang terintegrasi dengan mounting tersebut, memungkinkan pengguna memasang lensa profesional langsung ke perangkat smartphone mereka. Realme juga menawarkan dua lensa unggulan, yakni portrait 73mm dan telephoto 234mm, yang memberikan kejernihan optik luar biasa di ranah fotografi mobile. Meskipun masih berupa konsep dan belum diproduksi massal, Realme menegaskan bahwa inovasi ini merupakan bentuk komitmen mereka dalam menghadirkan solusi terhadap tantangan industri, seperti keterbatasan ukuran sensor dan keterbatasan zoom digital.

Selain sistem lensa modular, Realme juga memperkenalkan teknologi pencitraan berbasis AI yang mempermudah pengguna dalam mengedit foto dan video. Salah satunya adalah AI Voice-based Retoucher, yang memungkinkan pengguna mengedit gambar hanya dengan perintah suara, seperti “Hapus background” atau “Ubah langit jadi sunset.” Tak hanya itu, fitur AI Video Eraser juga turut diperkenalkan, memungkinkan pengguna menghapus objek atau orang yang tidak diinginkan dalam video hanya dengan satu ketukan. Dengan teknologi inovatif ini, Realme semakin menunjukkan langkah progresif dalam menghadirkan pengalaman fotografi mobile yang lebih canggih dan fleksibel.

GPU RTX 5070: Nvidia Jamin Tak Ada Anomali ROP!

Nvidia baru-baru ini mengonfirmasi adanya anomali yang berkaitan dengan jumlah Render Output Unit (ROP) pada beberapa kartu grafis dari lini terbaru mereka, RTX 50 Series. Masalah ini ditemukan pada tiga model, yaitu GeForce RTX 5090, RTX 5080, dan RTX 5070 Ti. Meski demikian, Nvidia menegaskan bahwa GPU lain, termasuk GeForce RTX 5070 yang akan datang, tidak akan mengalami kendala serupa.

“Tak ada GPU Nvidia lainnya yang terdampak anomali ini selain RTX 5090, 5080, dan 5070 Ti,” ungkap Ben Berraondo, Global PR Director Nvidia GeForce. Ia juga memastikan bahwa produksi GPU terbaru mereka sudah mengalami perbaikan untuk mencegah masalah serupa di masa mendatang.

Penyebab dan Dampak Anomali ROP

Anomali ini menunjukkan adanya degradasi dalam proses manufaktur silikon pada arsitektur “Blackwell,” yang menjadi fondasi bagi seri RTX 50. Sebagai penerus dari arsitektur Hopper dan Ada Lovelace, Blackwell membawa berbagai peningkatan performa, tetapi transisi ke teknologi baru juga dapat menyebabkan tantangan dalam produksi.

ROP sendiri merupakan bagian penting dari GPU yang bertugas menangani proses rendering piksel sebelum gambar ditampilkan ke layar. Jika jumlah ROP tidak sesuai dengan spesifikasi yang seharusnya, atau jika sistem tidak mengenali jumlahnya dengan benar, performa kartu grafis dapat terpengaruh.

Berdasarkan spesifikasi resmi, RTX 5090 memiliki 176 unit ROP, RTX 5080 sebanyak 112 unit, RTX 5070 Ti dengan 96 unit, dan RTX 5070 yang akan datang diperkirakan memiliki 80 unit. Pengurangan jumlah ROP dapat menyebabkan penurunan kinerja GPU, meski Nvidia menyatakan dampaknya hanya sekitar 4 persen, tanpa mengganggu performa AI dan komputasi GPU.

Tanggapan Nvidia dan Solusi bagi Pengguna

Masalah ini pertama kali ditemukan oleh pengguna yang melakukan benchmark menggunakan aplikasi seperti GPU-Z. Nvidia sendiri mengaku baru mengetahui adanya anomali setelah laporan dari komunitas muncul. Namun, mereka memastikan bahwa perbaikan sudah dilakukan di tingkat produksi.

Bagi pengguna yang telah membeli RTX 5090, 5080, atau 5070 Ti dan menemukan adanya perbedaan jumlah ROP dari spesifikasi resmi, Nvidia menyarankan untuk menghubungi vendor tempat mereka membeli GPU guna mendapatkan penggantian unit jika diperlukan.

Dengan langkah ini, Nvidia berusaha menjaga kepercayaan pengguna terhadap lini RTX 50 Series, sembari memastikan bahwa produk mendatang tidak mengalami kendala yang sama.

Penantian Berakhir! iPhone 16 Segera Kantongi Izin Jual

Setelah berbulan-bulan mengalami ketidakpastian, akhirnya iPhone 16 mendapatkan izin untuk dipasarkan di Indonesia. Sebelumnya, pemerintah melarang Apple menjual iPhone 16 sejak Oktober 2024 karena belum memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Berdasarkan aturan yang berlaku, setiap perangkat telekomunikasi genggam yang ingin dipasarkan di Indonesia harus memenuhi TKDN minimal 35 persen.

Kini, setelah serangkaian negosiasi antara Apple dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), kesepakatan akhirnya tercapai. Apple setuju untuk berinvestasi dalam skema TKDN dengan nilai Rp 2,6 triliun untuk periode 2025-2028. Dengan komitmen tersebut, iPhone 16 akhirnya bisa mengantongi sertifikat TKDN dan segera tersedia di pasar Indonesia.

Kesepakatan Besar: Apple Setuju Investasi, iPhone 16 Bisa Masuk Indonesia

Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Apple telah memenuhi seluruh administrasi yang diperlukan untuk memperoleh sertifikat TKDN. Proses penerbitan sertifikat akan dilakukan melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).

“Seluruh dokumen yang dibutuhkan sudah disiapkan oleh Apple, dan proses administrasi akan segera diproses oleh Kemenperin,” ujar Agus dalam keterangan resminya, Rabu (26/2/2025).

Tidak hanya menghadirkan iPhone 16 series, Apple juga memastikan bahwa iPhone 16e, model terbaru yang diluncurkan secara global pada 19 Februari 2025, akan ikut masuk ke Indonesia.

“Kami sangat senang bisa memperluas investasi kami di Indonesia. Kami tidak sabar menghadirkan iPhone 16 series dan iPhone 16e bagi para konsumen di Indonesia,” kata perwakilan Apple dalam pernyataan resminya.

Skema Investasi Apple: Dari Pabrik AirTag hingga Pusat Riset di Indonesia

Sebagai bagian dari kesepakatan dengan pemerintah, Apple memilih skema investasi sebagai bentuk pemenuhan TKDN. Ada tiga skema yang bisa dipilih vendor untuk mendapatkan sertifikat TKDN di Indonesia:

  1. Jalur hardware, seperti membangun pabrik perakitan di Indonesia.
  2. Jalur software, dengan menggandeng pengembang aplikasi lokal.
  3. Jalur inovasi dan investasi, yang mengharuskan perusahaan mengalokasikan dana tertentu dalam bentuk investasi.

Apple tetap memilih skema ketiga, dengan mengajukan proposal investasi setiap tiga tahun. Sebagai bagian dari komitmennya, Apple sepakat untuk mengucurkan 160 juta dolar AS (sekitar Rp 2,6 triliun) sebagai bentuk investasi tunai dalam periode 2025-2028.

Tidak hanya itu, Apple juga menyepakati investasi tambahan dalam berbagai proyek strategis, di antaranya:

  • Pembangunan pabrik AirTag di Batam, yang akan menjadikan Indonesia sebagai pemasok 65 persen AirTag untuk pasar global. Investasi ini senilai 150 juta dolar AS (sekitar Rp 2,4 triliun).
  • Pendirian lini produksi kain mesh di Bandung, yang akan digunakan untuk AirPods Max.
  • Mendirikan Apple Software Innovation and Technology Institute serta Apple Professional Developer Academy di Indonesia.
  • Pembangunan pusat riset dan pengembangan (R&D Center) Apple di Indonesia, yang akan menjadi fasilitas kedua di luar Amerika Serikat, setelah Brasil.

Pemerintah Beri Sanksi ke Apple, iPhone 16 Akhirnya Lolos Blokir

Sebelumnya, Apple sempat menghadapi sanksi dari pemerintah Indonesia karena tidak memenuhi komitmen TKDN pada periode 2020-2023. Apple diketahui masih memiliki utang investasi senilai 10 juta dolar AS, yang baru dilunasi pada Desember 2024. Sebagai konsekuensinya, pemerintah menuntut tambahan investasi dalam periode 2023-2029.

Dengan kesepakatan yang diumumkan pada Rabu (26/2/2025), Apple akhirnya berhasil membuka blokir penjualan iPhone 16 di Indonesia. iPhone 16 series yang sebelumnya dijual secara global sejak September 2024, kini sudah mendapat kejelasan untuk masuk ke pasar Indonesia.

“Kami sudah menyepakati bahwa Apple memenuhi kewajibannya sesuai peraturan yang berlaku. Dengan demikian, sertifikat TKDN untuk iPhone 16 akan segera diterbitkan,” ujar Menperin Agus Gumiwang.

Kapan iPhone 16 Resmi Dijual di Indonesia?

Meskipun sertifikat TKDN telah disetujui, hingga saat ini iPhone 16 series masih belum muncul dalam daftar sertifikasi TKDN Kemenperin maupun laman Postel Kominfo. Namun, dengan adanya kesepakatan baru ini, iPhone 16 diyakini akan segera tersedia di Indonesia dalam waktu dekat.

Apple sendiri telah beberapa kali mengajukan proposal investasi sejak akhir 2024, namun sempat mengalami penolakan karena dianggap tidak relevan dengan produksi iPhone. Salah satu tawaran yang ditolak adalah rencana investasi 1 miliar dolar AS untuk pembangunan pabrik AirTag di Batam, yang akhirnya direvisi menjadi bagian dari komitmen jangka panjang.

Kini, dengan tercapainya kesepakatan resmi dengan pemerintah, para penggemar Apple di Indonesia akhirnya bisa bersiap menyambut kehadiran iPhone 16 series di Tanah Air.

Ilmuwan Jepang Ciptakan Robot Tangan dengan Jaringan Hidup!

Sejumlah ilmuwan dari Universitas Tokyo dan Universitas Waseda berhasil menciptakan sebuah inovasi luar biasa di dunia robotika. Mereka mengembangkan robot tangan biohibrida yang dirancang untuk diaplikasikan pada tangan prostetik bagi individu dengan amputasi. Robot ini tidak hanya memiliki lima jari yang dapat bergerak secara alami, tetapi juga menggunakan jaringan otot hidup sehingga dapat melakukan gerakan yang lebih presisi dibandingkan dengan teknologi prostetik sebelumnya.

Keunggulan Robot Tangan Biohibrida

Robot tangan ini memiliki panjang sekitar 18 sentimeter, mencakup bagian lengan bawah, dan dilengkapi dengan sistem sendi yang memungkinkan setiap jari bergerak secara independen. Teknologi ini membuatnya mampu melakukan gerakan kompleks, seperti menggenggam benda kecil, mengangkat objek rapuh, hingga melakukan tugas yang membutuhkan ketelitian tinggi.

Dibandingkan dengan teknologi biohibrida sebelumnya yang umumnya hanya memiliki satu sendi dengan ukuran kecil, inovasi ini jauh lebih canggih. Tim peneliti mengatasi keterbatasan tersebut dengan menggabungkan beberapa jaringan otot tipis ke dalam struktur gulungan, yang kemudian berfungsi sebagai satu otot utuh. Dengan desain ini, robot tangan dapat bergerak dengan kekuatan yang lebih optimal, mendekati pergerakan tangan manusia.

Salah satu keunggulan utama dari teknologi ini adalah penggunaan jaringan otot hidup yang dapat berkontraksi dan meregang, memungkinkan gerakan yang lebih alami serta memiliki kemampuan pemulihan dalam batas tertentu. Artinya, robot tangan ini tidak hanya lebih fleksibel tetapi juga lebih tahan lama dibandingkan dengan prostetik konvensional.

Potensi Aplikasi Robot Tangan Biohibrida

Teknologi robot tangan biohibrida ini berpotensi membawa dampak besar di berbagai bidang. Berikut adalah beberapa penerapannya:

1. Tangan Prostetik yang Lebih Adaptif

Robot tangan ini dikembangkan untuk membantu individu yang mengalami amputasi. Dengan tingkat integrasi yang lebih baik dengan tubuh manusia, tangan prostetik berbasis biohibrida ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan serta kontrol yang lebih presisi bagi penggunanya.

2. Alat Bantu dalam Prosedur Medis

Dikutip dari Universitas Tokyo, jaringan otot dalam robot tangan ini mampu merespons sinyal listrik dengan waktu reaksi yang sangat cepat, bahkan lebih baik dibandingkan aktuator mekanis konvensional. Kemampuan ini menjadikannya sangat cocok untuk digunakan dalam prosedur medis, terutama dalam operasi mikro yang memerlukan ketelitian ekstrem, seperti prosedur pada pembuluh darah atau jaringan saraf.

3. Robot dengan Sensasi Sentuhan Alami

Keunggulan lainnya adalah kemampuannya dalam meniru sentuhan dan kekuatan genggaman manusia. Teknologi jaringan otot yang digunakan memungkinkan robot ini untuk menyesuaikan tekanan saat memegang suatu objek, sehingga tidak mudah merusak benda yang rapuh. Meski demikian, masih ada tantangan dalam desainnya, yakni jari-jari robot ini belum dapat kembali ke posisi awal dengan sempurna. Para peneliti berencana untuk mengembangkan material elastis yang dapat membantu mengembalikan jari ke posisi semula dengan lebih cepat.

Masa Depan Robotika Biohibrida

Menurut Shoji Takeuchi, profesor dari Universitas Tokyo, pencapaian ini merupakan langkah besar dalam pengembangan robot biohibrida yang semakin mendekati sistem biologis manusia. Ia menekankan bahwa tujuan utama dari robotika biohibrida adalah meniru gerakan alami tubuh manusia dalam skala yang lebih besar, dan penelitian mereka saat ini menjadi salah satu tonggak penting dalam mewujudkan hal tersebut.

Seiring dengan kemajuan teknologi, bukan tidak mungkin robot tangan biohibrida ini akan semakin disempurnakan dan diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan. Dari dunia medis hingga industri, inovasi ini membuka peluang baru dalam menciptakan robot yang lebih responsif dan lebih mirip dengan manusia.

Astreya Hyderabad: Satu Tahun Inovasi, Transformasi, dan Keunggulan TI

Astreya, pemimpin global dalam layanan terkelola TI dan transformasi digital, merayakan ulang tahun pertama fasilitasnya di Hyderabad. Dalam satu tahun terakhir, pusat strategis ini telah menjadi pendorong utama dalam pengembangan solusi komputasi awan, otomatisasi, dan layanan TI perusahaan. Hal ini semakin memperkuat komitmen Astreya terhadap inovasi, keunggulan operasional, serta pengembangan karyawan.

Dalam kurun waktu 12 bulan, kantor Hyderabad telah berkembang menjadi pusat inovasi dengan lingkungan kerja berstandar tinggi. Beberapa pencapaian utama yang diraih antara lain sertifikasi sebagai Offshore Development Center (ODC) yang memastikan standar keamanan, skalabilitas, dan efisiensi operasional bertaraf internasional. Selain itu, fasilitas ini dilengkapi dengan sistem keamanan 24/7, ruang kerja ergonomis, serta berbagai fasilitas yang mendukung kesejahteraan karyawan, menjadikannya sebagai lingkungan kerja yang produktif dan dinamis. Kolaborasi strategis dengan berbagai perusahaan teknologi terkemuka juga semakin mengukuhkan posisi Astreya sebagai pemimpin dalam layanan TI berbasis kecerdasan buatan. Tak hanya itu, Astreya juga berinvestasi dalam pengembangan karyawan melalui program pelatihan kepemimpinan, budaya kerja berbasis inovasi, serta pembelajaran berkelanjutan. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan fleksibel, Astreya menerapkan kebijakan kerja yang progresif dan program keterlibatan karyawan yang mendorong kolaborasi.

Sebagai bagian dari strategi ekspansi global, fasilitas di Hyderabad tetap menjadi pilar utama dalam pertumbuhan teknologi Astreya. CEO Astreya, Romil Bahl, mengungkapkan bahwa inovasi, semangat, dan keahlian teknis tim di Hyderabad telah berkontribusi besar dalam kesuksesan perusahaan di tingkat global. Ia menegaskan bahwa fasilitas ini memainkan peran penting dalam transformasi digital, otomatisasi, dan keunggulan TI perusahaan, serta menegaskan komitmen perusahaan dalam berinvestasi pada teknologi, pengembangan karyawan, dan masa depan industri TI.

Untuk merayakan pencapaian luar biasa ini, Astreya akan menggelar acara peringatan pada 17-18 Februari 2025 dengan berbagai agenda utama. Acara ini mencakup pertemuan eksekutif yang membahas strategi pertumbuhan dan inovasi masa depan, penghargaan bagi karyawan berprestasi melalui lokakarya dan sesi interaktif, serta penguatan kolaborasi antar tim global untuk mempercepat perkembangan AI dan teknologi komputasi awan.

Astreya sendiri merupakan penyedia layanan terkelola TI yang membantu bisnis berinovasi, menyederhanakan operasional, dan berkembang di era digital. Didirikan pada tahun 2001 dan berbasis di San Jose, California, Astreya kini beroperasi di lebih dari 35 negara dan mendukung berbagai perusahaan terkemuka di dunia. Dengan solusi yang mencakup komputasi awan, pusat data, serta otomatisasi berbasis AI, Astreya terus berkomitmen dalam mengubah cara perusahaan memanfaatkan teknologi guna meningkatkan layanan pelanggan, memberdayakan tenaga kerja, dan mempercepat pertumbuhan bisnis.