Industri tembakau tengah mengalami perubahan besar seiring dengan pengembangan produk tembakau inovatif bebas asap yang dirancang untuk mengurangi risiko kesehatan dibandingkan dengan rokok tradisional. Dengan menggunakan sains dan teknologi, produk ini bertujuan menjadi alternatif yang lebih aman bagi perokok dewasa, membantu mereka beralih dari kebiasaan merokok yang berisiko tinggi. Salah satu bukti efektivitas produk bebas asap ditemukan dalam penelitian yang diterbitkan di New England Journal of Medicine pada Februari 2024. Penelitian ini menunjukkan bahwa produk bebas asap lebih efektif dalam membantu perokok berhenti dibandingkan metode konseling tradisional.
Meski demikian, adopsi produk bebas asap masih menghadapi tantangan signifikan. Perdebatan mengenai efektivitas, keamanan, dan regulasi menjadi hambatan utama. Di Technovation 2024 yang berlangsung di Abu Dhabi, Andrea Gontkovicova, Vice President (VP) External Affairs PMI, menyoroti pentingnya empat pilar kebijakan untuk mencapai masa depan bebas asap: aksesibilitas, penerimaan, kesadaran, dan keterjangkauan. Aksesibilitas menjadi kunci pertama, dengan memastikan produk tembakau bebas asap mudah diakses oleh perokok dewasa yang ingin beralih.
Dalam acara tersebut, Andrea juga memberikan contoh keberhasilan Jepang dalam menurunkan tingkat perokok melalui kebijakan berbasis bukti ilmiah yang mendukung produk bebas asap. Di Jepang, tingkat perokok pria turun drastis berkat ketersediaan produk tembakau inovatif. Produk tembakau yang dipanaskan adalah salah satu contoh produk bebas asap yang telah banyak digunakan di negara ini.
Namun, aksesibilitas saja tidak cukup. Penerimaan produk oleh konsumen dewasa sangat penting. Produk tembakau bebas asap harus relevan dengan kebutuhan dan kebiasaan perokok, termasuk kadar nikotin, rasa, dan aroma yang cocok untuk membantu mereka beralih. Selain itu, kesadaran publik juga perlu ditingkatkan dengan memberikan informasi yang tepat mengenai manfaat produk ini.
PMI juga menggarisbawahi peran teknologi dalam mendukung perubahan ini. Menurut Tommaso Di Giovanni, VP International Communications and Engagement PMI, teknologi telah menjadi elemen utama dalam mendorong kesadaran dan menciptakan solusi yang lebih baik untuk masyarakat. Hal ini terbukti melalui investasi berkelanjutan yang telah dilakukan perusahaan di Indonesia. PMI telah berkontribusi besar pada perekonomian lokal dan membuka fasilitas produksi untuk produk tembakau bebas asap pertama di Asia Tenggara.
Penting juga untuk memastikan keterjangkauan produk. Andrea menekankan bahwa pajak yang dikenakan pada produk tembakau harus mencerminkan tingkat risiko, guna mendorong perokok dewasa untuk beralih ke produk yang lebih aman. Oleh karena itu, kerjasama antara berbagai pihak, seperti regulator, ilmuwan, pakar medis, dan media, sangat diperlukan untuk mewujudkan masa depan bebas asap.