Tahun 2025 ini, perkembangan zaman semakin mengarah pada digitalisasi, dan salah satu sektor yang merasakan dampak positifnya adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama di bidang kuliner. Peran media sosial menjadi sangat krusial dalam membantu promosi dan penjualan produk-produk UMKM.
Afiany Erka, salah satu pelaku UMKM di bidang kuliner, mengungkapkan bahwa dirinya merasakan manfaat besar dari media sosial. Pada tahun 2022, usaha kulinernya yang bernama Dimsum Memayu sempat mengalami penurunan. Namun, sebuah kebetulan membawa angin segar bagi bisnisnya saat usahanya dibahas oleh seorang influencer pada tahun 2023.
“Aku ingat betul, pada tahun 2023, tiba-tiba Dimsum Memayu kami mendapat ulasan dari salah satu influencer, dan itu langsung viral. Akun media sosial kami mendapat banyak followers baru, dan pesanan pun langsung membludak,” ungkap Afi pada Sabtu (4/1/2025).
Afi menambahkan bahwa sekarang media sosial sangat menunjang perkembangan usaha UMKM, khususnya sebagai alat promosi. Meskipun sebelumnya tidak memiliki tim khusus untuk mengelola media sosial Dimsum Memayu, kini mereka telah memiliki tenaga ahli yang menangani unggahan menu dan merespons pesan dari konsumen.
“Awalnya, saya hanya mengelola media sosial secara sederhana, namun seiring dengan berkembangnya usaha, sekarang sudah ada tim yang khusus menangani unggahan menu dan respons terhadap pesan-pesan di DM,” lanjut Afi.
Berkat media sosial, jumlah followers yang terus meningkat berimbas langsung pada peningkatan penjualan. Jika sebelumnya mereka hanya menjual sekitar 100 pcs sehari, kini jumlah tersebut bisa mencapai 3.000 pcs per hari. Selain menu utama dimsum mentai, mereka juga menawarkan kulit tahu dan berbagai jenis pasta, meski untuk pasta tersedia dengan sistem pre-order dan tidak disiapkan setiap hari.
Dengan begitu, media sosial menjadi salah satu alat yang sangat efektif untuk meningkatkan penjualan, memperkenalkan produk baru, serta membangun hubungan yang lebih dekat dengan konsumen.