Sekolah Tiga Bahasa Putera Harapan (Puhua School) kembali menggelar ajang Science and Business Fair 2025 pada Jumat (24/1/2025) di Gedung SMP-SMA Puhua, Banyumas. Acara ini memamerkan 32 proyek sains dan 9 proyek bisnis berkelanjutan karya para siswa yang berhasil menggabungkan inovasi dan pemecahan masalah dalam berbagai bidang.
Titis Filaeli, guru bisnis dan koordinator kegiatan, menyatakan bahwa salah satu karya unggulan adalah inovasi pemanis alami berbahan dasar singkong. “Proyek ini mencerminkan pembelajaran berbasis pengalaman yang bertujuan agar siswa bisa menciptakan solusi bagi tantangan lingkungan dan ekonomi,” ungkap Titis.
Dalam bidang teknologi, siswa kelas 11 memamerkan Go-Kart yang dirakit dengan biaya Rp 6 juta, hasil dari berjualan online. Proyek ini mengajarkan prinsip fisika, desain mekanik, dan kerja tim. Sementara itu, siswa kelas 10 merancang rumah mini bertenaga surya yang menonjolkan potensi energi terbarukan sebagai alternatif ramah lingkungan.
Isu limbah juga mendapat perhatian. Siswa kelas 10 mengembangkan bioplastik dari kulit buah yang lebih lentur dan ramah lingkungan. Selain itu, ada juga proyek buchabeary, permen jelly berbahan teh kombucha yang dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan.
Selain karya ilmiah, para siswa juga merancang bisnis berbasis Sustainable Development Goals (SDGs), seperti aplikasi “Renewing” yang mengajak masyarakat untuk mendaur ulang pakaian dan aplikasi agritech berbasis AI untuk membantu petani dalam menentukan harga panen.
Inovasi kuliner juga menjadi daya tarik dalam acara ini. Siswa menyajikan produk makanan modifikasi seperti Mie Nyambie dan Prochips, yang mendapat respon positif dari pengunjung.
Proyek-proyek ramah lingkungan seperti Eco Smart Home untuk pengelolaan sampah rumah tangga, Airbloom Supertree untuk mengatasi polusi udara, serta aplikasi Forest Ranger yang mendidik masyarakat tentang ekologi hutan, menunjukkan kepedulian siswa terhadap kelestarian alam.
Kepala Sekolah Puhua Secondary, Arinta Dewi, mengungkapkan, “Kami berharap siswa mampu menggabungkan pengetahuan dengan tindakan nyata, memberikan kontribusi bagi isu global seperti lingkungan, energi terbarukan, dan ekonomi.”
Arinta Dewi menegaskan bahwa Science and Business Fair 2025 adalah bukti bahwa generasi muda memiliki potensi besar untuk menciptakan inovasi yang relevan dan berdampak positif bagi masyarakat.