Tag Archives: Pertamina

https://mezzojane.com

Memanfaatkan AI untuk Masa Depan: Kementerian BUMN Dorong Inovasi Komunikasi Digital!

Kementerian BUMN terus mendorong peningkatan kompetensi komunikasi karyawan di seluruh perusahaan BUMN Indonesia, terutama dalam memanfaatkan teknologi digital dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di media sosial.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, menegaskan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi dalam lokakarya bertema “Navigating the Future of Social Media with AI Technology” yang diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai BUMN. Acara ini diselenggarakan di Padang, Sumatera Barat, pada Jumat (10 Januari).

“Hari ini teknologi AI membuat pekerjaan kita lebih cepat dan efisien. Oleh karena itu, mulai tahun ini, kita akan banyak belajar memanfaatkan teknologi ini. Tujuannya agar semua BUMN mampu mengglorifikasi program-program pemerintah, termasuk Astacita Presiden,” ujar Arya.

Lokakarya ini tidak hanya membahas teknologi AI, tetapi juga mengupas tren terbaru di dunia media sosial. Arya mengingatkan pentingnya membangun narasi komunikasi yang kuat untuk menyampaikan pesan dengan efektif, terutama dengan formula fear and hope yang dapat menggugah harapan masyarakat.

Sebagai komunikator, karyawan BUMN dituntut untuk memahami program yang membutuhkan promosi atau inovasi. Strategi komunikasi yang efektif diharapkan dapat membantu BUMN dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Lokakarya ini merupakan kolaborasi antara Kementerian BUMN dengan sejumlah perusahaan, termasuk PLN, Pertamina, KAI, BTN, Danareksa, SIG, dan Pupuk Indonesia. Salah satu sesi yang menarik perhatian adalah pembahasan oleh Danang Prakoso dari Mediatics Digital Indonesia. Ia menjelaskan bagaimana AI mampu mengubah cara content creator dan merek berinteraksi dengan audiens, mulai dari penyusunan ide hingga penulisan konten.

Pertamina di Usia 67 Tahun: Memimpin Transisi Energi Berkelanjutan dan Menghadirkan Inovasi untuk Masa Depan Indonesia

Sebagai perusahaan energi terbesar di Indonesia, PT Pertamina (Persero) telah memainkan peran sentral dalam mengelola pasokan energi nasional selama 67 tahun. Tidak hanya berfokus pada ketahanan energi, tetapi Pertamina juga berkomitmen dalam transisi energi yang ramah lingkungan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Sejak berdirinya pada 1957, perusahaan ini telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam beradaptasi dan berinovasi. Dengan langkah-langkah progresif, Pertamina terus berusaha menjadikan sumber daya energi lebih bersih dan ramah lingkungan. Dalam perjalanannya yang penuh transformasi, perusahaan ini telah berperan besar dalam mendorong penggunaan energi terbarukan dan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya alam.

Inovasi untuk Keberlanjutan Energi

Salah satu terobosan utama yang diambil oleh Pertamina adalah penerapan teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS). Teknologi ini memungkinkan pengelolaan emisi karbon dengan cara menangkap, menyimpan, dan memanfaatkan CO2 untuk keperluan industri, seperti produksi energi yang lebih bersih. Langkah ini tidak hanya mengurangi emisi, tetapi juga memberikan solusi terhadap dampak lingkungan dari eksplorasi dan produksi energi.

Selain itu, Pertamina semakin mengutamakan penggunaan sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan, seperti gas alam, biomassa, dan panel surya, serta mengedepankan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) untuk mendukung transisi menuju energi rendah karbon yang relevan dengan kebutuhan masa depan.

Keberhasilan dalam Pencapaian ESG dan Kontribusi Ekonomi

Pertamina juga mencatatkan prestasi signifikan dalam pencapaian aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Per 10 Desember 2024, perusahaan ini memperoleh peringkat pertama dalam ESG Rating untuk sub-industri Integrated Oil and Gas dengan skor 20,6, yang menunjukkan komitmen dalam mengelola keberlanjutan dan dampak sosial.

Selain itu, Pertamina tetap menjadi perusahaan dengan kontribusi terbesar bagi perekonomian Indonesia. Dengan pendapatan mencapai USD75,79 miliar pada 2023 dan kontribusi Rp 304 triliun dalam bentuk pajak dan dividen, Pertamina telah menunjukkan betapa pentingnya peranannya dalam perekonomian negara.

Kontribusi Sosial dan Inisiatif Pemberdayaan Masyarakat

Melalui program Desa Energi Berdikari, Pertamina berkontribusi pada pemberdayaan masyarakat dengan membangun desa berbasis energi terbarukan. Program ini memberikan akses energi bersih kepada lebih dari 32.000 orang dan membuka peluang ekonomi baru di tingkat lokal. Tak hanya itu, Pertamina juga mendukung sektor sosial melalui berbagai program seperti pengentasan masalah gizi, akses permodalan untuk UMKM, dan pemberdayaan perempuan.

Mendorong Inovasi dan Kesadaran Energi untuk Masa Depan

Pertamina terus mendukung program-program yang mengedepankan keberlanjutan seperti Pertamina Eco RunFest dan Pertamina SMEXPO, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya energi terbarukan. Program-program ini juga memberikan platform bagi generasi muda dan UMKM untuk terlibat dalam menciptakan masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Dengan semua pencapaian dan komitmen terhadap keberlanjutan ini, Pertamina membuktikan bahwa dalam perjalanan menuju masa depan yang hijau dan berkelanjutan, energi tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Inovasi Pertamina: Mengubah Minyak Jelantah Menjadi Bahan Bakar Penerbangan Ramah Lingkungan

PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan inovasi terbarunya dengan mengubah minyak jelantah atau minyak goreng bekas menjadi bahan bakar penerbangan ramah lingkungan, yaitu Sustainable Aviation Fuel (SAF). Indonesia, yang memiliki potensi minyak jelantah terbesar di dunia, diperkirakan dapat menghasilkan 1-3 juta ton minyak jelantah per tahun, yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan SAF. Oki Muraza, SVP Research & Technology Innovation Pertamina, mengungkapkan bahwa Indonesia, dengan kekayaan keanekaragaman hayati dan minyak nabati yang melimpah, berupaya mengolah minyak jelantah tersebut menjadi bahan bakar ramah lingkungan.

Dalam proses pembuatan SAF ini, Pertamina menggunakan teknologi Hydro-processed Esters and Fatty Acids (HEFA), serta dua teknologi lainnya, yaitu hidrogenasi dan isomerisasi, untuk mengubah minyak jelantah menjadi bahan bakar yang dapat digunakan dalam penerbangan. Oki juga menambahkan bahwa hasil uji coba di laboratorium Pertamina di Pulo Gadung, Jakarta Timur, menunjukkan hasil yang sangat baik dengan salah satu yield tertinggi di dunia.

Ke depan, Pertamina menargetkan untuk memproduksi SAF secara masif di Kilang Cilacap, Jawa Tengah, dengan harapan produksi dapat dimulai pada kuartal pertama 2025. Program ini merupakan bagian dari upaya Pertamina untuk mendukung pengembangan energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon.

Sebagai bagian dari inisiatif ini, Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga meluncurkan program Green Movement UCO pada 21 Desember 2024. Program ini bertujuan untuk mengumpulkan minyak jelantah di beberapa SPBU dan rumah sakit IHC di Jabodetabek dan Bandung. Minyak jelantah yang terkumpul akan dibeli dan dimanfaatkan untuk produksi biofuel. Program ini juga memberikan insentif bagi masyarakat yang berpartisipasi, berupa saldo e-wallet dan tambahan e-voucher. Ke depan, Pertamina berharap program ini dapat diperluas ke lebih banyak lokasi di Indonesia.

Melalui inisiatif ini, Pertamina berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mendaur ulang minyak jelantah sekaligus mendukung upaya global untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, serta mengurangi emisi hingga 84% dibandingkan bahan bakar jet konvensional.

Pertamina Kilang Percepat Transisi Energi melalui Implementasi Konsep ESG

Transisi energi kini tidak hanya berfokus pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga pada aspek sosial dan tata kelola yang baik. Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman, menjelaskan bahwa konsep Environmental, Social, and Governance (ESG) memainkan peran kunci dalam memastikan proses transisi energi yang seimbang dan berkelanjutan.

Untuk mendukung transisi energi dengan pendekatan ESG, PT Kilang Pertamina Internasional menggelar konferensi inovasi bertajuk Indonesia Knowledge Management Summit (IKMS) yang kedua. Konferensi ini menjadi momentum penting untuk mendorong sinergi antara dunia usaha, akademisi, dan masyarakat dalam berbagi pengetahuan dan inovasi. Menurut Taufik, Knowledge Management telah menjadi budaya yang diterapkan di KPI selama puluhan tahun, memainkan peran penting dalam mempercepat inovasi dan berbagi solusi praktis untuk tantangan transisi energi.

IKMS 2024, yang berlangsung pada 12-13 Desember di Bali, dihadiri oleh lebih dari 300 inovator dari berbagai universitas, perusahaan, serta para peneliti Indonesia. Dengan tema besar “Accelerating Energy Transitions through ESG Frameworks and Knowledge Management”, konferensi ini mencakup seminar, diskusi panel, dan kompetisi inovasi yang membahas topik-topik penting seperti transisi energi, Good Corporate Governance in Sustainability, serta dekarbonisasi.

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, memberikan apresiasi terhadap langkah KPI yang menyelenggarakan IKMS sebagai platform kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan. Dalam kesempatan tersebut, beliau juga memberikan paparan berjudul “Energi Transisi serta Kaitannya dengan Kondisi Perekonomian Indonesia Mendatang”.

IKMS 2024 juga diwarnai dengan seminar dan panel yang menghadirkan berbagai ahli di bidang transisi energi, termasuk Taufik Aditiyawarman yang berbagi wawasan dalam sesi “Mendorong Tujuan Transisi Energi melalui Kepemimpinan Strategis”.

Selain itu, IKMS menjadi ajang bagi para peneliti dan inovator Indonesia untuk mempresentasikan penelitian mereka melalui Paper Presentation yang terkait dengan percepatan transisi energi. Dari 558 paper yang masuk, 80 paper terbaik dipilih untuk dipresentasikan dalam konferensi ini, dan tiga paper terbaik di setiap subtopik mendapatkan penghargaan.

IKMS juga menegaskan komitmen PT Kilang Pertamina Internasional dalam membangun budaya inovasi yang tidak hanya tercermin dalam pencapaian internal perusahaan, tetapi juga dalam kontribusinya kepada masyarakat Indonesia secara lebih luas. Sebagai bagian dari komitmen ESG, KPI juga terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berpegang pada Sepuluh Prinsip Universal UNGC dalam setiap aspek operasionalnya. PT KPI bertekad untuk menjadi perusahaan kilang minyak dan petrokimia berkelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan memiliki tata kelola yang baik.