Tag Archives: Saham Teknologi

https://mezzojane.com

DeepSeek Guncang Industri AI, Saham Teknologi Anjlok – Sam Altman Angkat Bicara!

Industri kecerdasan buatan (AI) dunia dikejutkan dengan kemunculan DeepSeek, sebuah platform AI baru yang langsung memberikan dampak besar pada sektor teknologi global. Kehadirannya menyebabkan penurunan signifikan pada saham teknologi Amerika Serikat (AS) di awal pekan ini. CEO OpenAI, Sam Altman, akhirnya buka suara terkait fenomena ini.

Altman mengakui bahwa DeepSeek adalah model AI yang mengesankan, terutama karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan pesaing lainnya. Namun, ia tetap menegaskan bahwa ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI memiliki keunggulan yang tidak diragukan. Menurutnya, persaingan dalam industri AI adalah hal yang wajar dan bahkan dapat menjadi pendorong inovasi yang lebih baik. “Kami akan segera merilis beberapa pembaruan terbaru untuk ChatGPT,” tulis Altman di akun X pribadinya, seperti dikutip dari Investing.com pada Rabu, 29 Januari 2025.

DeepSeek sendiri merupakan platform AI asal Tiongkok yang dikembangkan oleh Liang Wenfeng. Nama DeepSeek semakin mendapat perhatian setelah Wenfeng menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, pada Senin (27/1). Pertemuan tersebut merupakan simposium yang mempertemukan pemimpin industri teknologi dengan pejabat pemerintah guna membahas strategi pengembangan AI di Tiongkok.

Tak hanya menimbulkan persaingan di sektor AI, kehadiran DeepSeek juga mengguncang pasar saham. Saham Nvidia, salah satu produsen chip terbesar di dunia, mengalami penurunan kapitalisasi pasar hingga USD 589 miliar hanya dalam satu hari perdagangan pada Senin (27/1). Penurunan ini menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah dalam waktu sehari, menunjukkan betapa besar dampak kehadiran DeepSeek di industri teknologi global.

Persaingan antara AI dari Barat dan Tiongkok kini semakin memanas. Dengan inovasi yang terus berkembang, para pelaku industri dan investor akan terus mengamati bagaimana OpenAI, DeepSeek, dan perusahaan AI lainnya bersaing dalam menghadirkan teknologi terbaik bagi pengguna di seluruh dunia.

Tiga Saham AI yang Menguntungkan untuk Investasi di 2025!

Kecerdasan buatan (AI) menjadi salah satu tren terbesar dalam teknologi tahun lalu, mengubahnya dari konsep fiksi ilmiah menjadi arus utama yang menarik perhatian banyak perusahaan. Di tengah perkembangan pesat ini, beberapa saham telah menjadi pilihan yang sangat menguntungkan bagi investor yang ingin memanfaatkan potensi AI. Mari kita lihat tiga perusahaan yang berhasil meraih keuntungan besar berkat AI.
Palantir, yang terkenal sebagai penyedia solusi pengumpulan data dan analisis untuk pemerintah AS, telah berhasil mengintegrasikan AI ke dalam teknologi mereka. Mereka tidak hanya fokus pada pengembangan model AI, tetapi juga menciptakan lapisan alur kerja perangkat lunak AI yang meningkatkan fungsionalitas dan logika dalam aplikasi dunia nyata. Solusi AI mereka telah menarik banyak pelanggan komersial, dengan pendapatan komersial AS meningkat 54% dan jumlah pelanggan komersial melonjak 77%. Walaupun kesuksesan ini berawal dari prototipe, Palantir berencana mempercepat pengembangan dan transformasi pelanggan dari bukti konsep ke implementasi produksi.
Namun, valuasi Palantir cukup tinggi, dengan rasio harga-ke-penjualan ke depan sebesar 42 kali, yang dapat menjadi faktor penghalang bagi sebagian investor.

AppLovin, yang terkenal dengan portofolio aplikasi dan solusi adtech-nya, telah meraih keuntungan signifikan melalui teknologi AI. Peluncuran Axon 2 yang didukung AI pada awal 2023 membawa lonjakan pendapatan yang luar biasa. Teknologi pembelajaran mesin prediktif yang digunakan oleh Axon 2 berhasil meningkatkan pengiklanan dalam aplikasi game. Pendapatan platform perangkat lunak mereka melonjak 66%, dengan margin bruto juga meningkat signifikan. AppLovin tidak hanya melihat peluang di industri game, tetapi juga sedang memperluas jangkauannya ke sektor e-commerce, yang dapat menjadi pendorong utama pertumbuhannya pada 2025.
Saham AppLovin diperdagangkan dengan rasio harga-ke-laba (P/E) ke depan sebesar 39,5 dan rasio harga-ke-pertumbuhan (PEG) yang mengindikasikan saham ini undervalued.

Broadcom telah mencatatkan prestasi besar di pasar chip AI dengan merancang chip AI khusus yang dioptimalkan untuk tugas-tugas spesifik. Pendapatan dari chip AI mereka diperkirakan melampaui $12 miliar pada tahun fiskal 2024. Alphabet, Meta Platforms, dan ByteDance menjadi pelanggan utama mereka, dengan rencana untuk mendeploy lebih dari 1 juta cluster chip AI pada tahun 2027. Pertumbuhan pasar chip AI khusus menunjukkan potensi besar bagi Broadcom, yang tampaknya siap untuk meraih keuntungan besar di masa depan.
Saham Broadcom diperdagangkan dengan rasio P/E ke depan sebesar 36,5, yang dianggap wajar mengingat potensi besar di pasar chip AI.

Meskipun Palantir menjadi pilihan populer, tim analis Motley Fool Stock Advisor tidak memasukkan saham ini dalam daftar 10 saham terbaik yang direkomendasikan untuk saat ini. Sebagai referensi, mereka menyarankan untuk mempertimbangkan saham-saham yang lebih berpotensi menghasilkan keuntungan besar dalam beberapa tahun mendatang.