Tag Archives: Teknologi

https://mezzojane.com

Canggih! Bigbox AI Telkom Bisa Tangkal Serangan Siber Lebih Cepat

Perkembangan teknologi semakin pesat, begitu pula dengan ancaman siber yang semakin kompleks. Untuk menghadapi tantangan ini, BigBox AI dari Telkom memperkenalkan Anomaly Detection AI, sebuah solusi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk mendeteksi dan merespons ancaman siber dengan lebih cepat dan akurat. Teknologi ini diharapkan menjadi benteng pertahanan utama dalam menjaga keamanan sistem digital dari berbagai serangan berbahaya.

Anomaly Detection AI: Solusi Deteksi Ancaman Real-Time

EVP Digital Business & Technology Telkom, Komang Budi Aryasa, menjelaskan bahwa Anomaly Detection AI memiliki kemampuan untuk menganalisis data secara real-time. Sistem ini dapat memantau pola aktivitas yang mencurigakan dan segera memberikan peringatan jika ada anomali yang berpotensi membahayakan keamanan siber. Dengan kecepatan respons yang tinggi, langkah mitigasi dapat segera diambil sebelum ancaman berkembang lebih jauh.

Keunggulan utama dari teknologi ini adalah kemampuannya dalam mengolah data berkualitas tinggi untuk melatih algoritma AI. Data yang digunakan mencakup berbagai skenario ancaman siber, termasuk rekaman serangan sebelumnya, log keamanan jaringan, hingga interaksi sistem yang umum terjadi. Dengan pendekatan berbasis data ini, Anomaly Detection AI mampu mengenali pola serangan dan merespons dengan tindakan yang tepat.

Pembelajaran dari Kasus Serangan Siber di Dunia

Penerapan AI dalam keamanan siber telah terbukti efektif di berbagai sektor. Salah satu contohnya adalah kasus yang dialami sebuah perusahaan pertanian di Amerika Serikat pada tahun 2020, yang berhasil mendeteksi serangan ransomware berkat sistem AI yang dikonfigurasikan dalam mode pasif. Meskipun tidak secara otomatis memblokir serangan, sistem AI tetap mampu merekomendasikan pemblokiran lalu lintas Command and Control (C2) yang berbahaya, sehingga mencegah dampak yang lebih besar terhadap perusahaan tersebut.

Dukungan Telkom untuk Sektor Vital dengan AI

Selain digunakan dalam sektor keamanan, Telkom juga terus mengembangkan solusi AI untuk berbagai industri penting, termasuk sektor finansial. BigBox AI berperan dalam membantu bank meningkatkan keamanan transaksi digital serta melindungi data nasabah dari ancaman pencurian atau peretasan. Dengan meningkatnya jumlah transaksi online, keamanan siber menjadi prioritas utama bagi industri keuangan, dan AI dapat menjadi solusi yang efektif untuk memastikan perlindungan data secara optimal.

Sebagai bentuk komitmen terhadap keamanan data, BigBox AI Telkom telah mengantongi sertifikasi ISO 27701:2019 dan ISO 27001:2022. Kedua sertifikasi ini menunjukkan bahwa sistem AI Telkom telah memenuhi standar global dalam manajemen privasi dan keamanan informasi.

“Telkom melalui BigBox AI telah meraih dua sertifikasi ISO yang memastikan keamanan informasi dan perlindungan data pribadi sesuai dengan regulasi global. Pencapaian ini menegaskan komitmen kami dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan berkelanjutan,” ujar Komang Budi Aryasa dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (11/3/2025).

BigBox AI, Pilar Keamanan Digital Masa Depan

Dengan teknologi yang semakin berkembang, serangan siber pun menjadi lebih canggih dan sulit dideteksi. Oleh karena itu, solusi berbasis AI seperti Anomaly Detection AI dari BigBox AI menjadi kebutuhan mendesak bagi perusahaan, institusi, dan bahkan masyarakat umum.

Ke depannya, Telkom akan terus berinovasi dalam pengembangan teknologi AI guna menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan terpercaya. Dengan pendekatan berbasis AI, keamanan siber dapat ditingkatkan secara proaktif, sehingga berbagai sektor industri dapat beroperasi dengan lebih aman tanpa takut terhadap ancaman siber yang merugikan.

Lewat Telkom Innovillage, Mahasiswa Didorong Berinovasi untuk Negeri

Program Telkom Innovillage 2024 kembali hadir sebagai kesempatan emas bagi para inovator muda untuk mengembangkan ide kreatif dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial. Melalui program ini, peserta tidak hanya mendapatkan pendanaan, tetapi juga pendampingan dan akses ke jaringan yang dapat membantu implementasi proyek secara berkelanjutan.

Inovasi Energi Terbarukan untuk Desa

Salah satu peserta yang berhasil mengembangkan solusi inovatif adalah Eko Bagus Yanuar dari Tim Sosmas BEM FTEIC Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Bersama timnya, Eko menciptakan proyek energi baru terbarukan berupa PLTS untuk Kolam Bundar di Desa Segoro Tambak serta sistem digitalisasi pemasaran produk olahan ikan.

“Program Innovillage sangat membantu pengembangan individu dalam beradaptasi dengan sistem yang kompleks dan terus berkembang. Terima kasih kepada Telkom Indonesia atas dukungan pendanaan yang sangat bermanfaat bagi kami dan masyarakat desa. Hingga saat ini, implementasi kami masih memberikan dampak positif dan turut mendukung program energi baru terbarukan (EBT) dari pemerintah,” ujar Eko dalam keterangan tertulis pada Selasa (4/3/2025).

Pengelolaan Sampah Berbasis Teknologi

Sementara itu, Tim Redooceit dari Telkom University, yang menjuarai Innovillage 2023, menghadirkan inovasi dalam pengolahan sampah organik berbasis teknologi bernama Maggofeed.

Menurut Caecarryo Bagus Dewanata, salah satu anggota tim, proyek ini bertujuan mengolah sampah organik menjadi pakan maggot dengan kandungan gizi tinggi, yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan unggas atau hewan ternak.

“Innovillage bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga wadah bagi kami untuk menciptakan solusi nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat. Program ini memberikan pengalaman berharga dalam merancang dan mengembangkan inovasi berkelanjutan. Bagi kami, ini adalah perjalanan yang tak terlupakan dalam mewujudkan visi pengelolaan sampah yang lebih efisien,” ungkapnya.

Irigasi Pintar dengan Energi Surya

Pemenang Innovillage 2022, yang berasal dari Telkom University, berhasil menciptakan sistem Automatic Garden Watering berbasis energi surya untuk membantu para petani stroberi dalam meningkatkan efisiensi irigasi.

Sistem ini mengandalkan panel surya sebagai sumber energi listrik untuk mengoperasikan pompa air, yang kemudian dialirkan ke tanaman melalui mekanisme otomatis. Teknologi ini juga terintegrasi dengan Internet of Things (IoT), memungkinkan petani memantau kelembaban tanah, pH, dan suhu melalui aplikasi berbasis web.

“Dengan inovasi ini, kami berharap dapat membantu petani menghemat waktu dan tenaga, serta meningkatkan produktivitas melalui sistem penyiraman yang lebih modern dan efisien,” jelas Wizman Rofiansyah, ketua tim pencipta proyek ini.

Dampak Besar bagi Masyarakat

Telkom Innovillage tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga bagian dari upaya membangun ekosistem inovasi sosial di Indonesia. Dengan total pendanaan mencapai miliaran rupiah, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata di berbagai sektor, mulai dari lingkungan, kesehatan, hingga pendidikan.

Melalui program ini, para mahasiswa dan inovator muda diberi kesempatan untuk menghadirkan solusi yang tidak hanya inovatif, tetapi juga berkelanjutan. Para peserta berharap proyek mereka dapat terus berkembang dan menjadi bagian dari perubahan positif bagi masyarakat.

M3 Ultra: Inovasi Terbaru Apple dengan Teknologi Dua Chip M3 Max

Apple baru saja mengungkapkan chip terbarunya, M3 Ultra, yang menjanjikan lonjakan performa dibandingkan dengan generasi sebelumnya, M2 Ultra. Chipset terbaru ini dirancang untuk memberikan kecepatan pemrosesan yang lebih tinggi, kinerja grafis yang lebih baik, serta mendukung kecerdasan buatan (AI) yang lebih efisien. Apple mengklaim bahwa chip M3 Ultra merupakan hasil dari penggabungan dua chip M3 Max dengan teknologi inovatif “UltraFusion”, sehingga kapasitas dan kemampuannya menjadi dua kali lipat lebih besar daripada M3 Max.

Dalam pengumuman resmi Apple, chip M3 Ultra dilengkapi dengan CPU 32-core, terdiri dari 24 core performa dan 8 core efisiensi. Konfigurasi ini memungkinkan M3 Ultra bekerja 1,5 kali lebih cepat dibandingkan dengan M2 Ultra. Peningkatan besar juga terlihat pada kinerja GPU-nya, yang dapat dipasang hingga 80 core, memberikan performa dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan M2 Ultra dan 2,6 kali lebih baik dibandingkan dengan M1 Ultra. Dengan kemampuan ini, chip M3 Ultra sangat cocok untuk menangani tugas-tugas berat dengan mudah.

Chip ini juga menawarkan kapasitas memori RAM yang sangat besar, hingga 512 GB, yang memungkinkan pengguna untuk menjalankan aplikasi berat tanpa gangguan. Apple mengklaim bahwa kapasitas memori ini merupakan yang terbesar yang pernah ada pada perangkat PC, memastikan pengalaman pengguna yang lebih lancar dan efisien.

Dalam hal konektivitas, Apple melengkapi M3 Ultra dengan dukungan untuk Thunderbolt 5, yang memberikan bandwidth lebih dari dua kali lipat per port dibandingkan dengan Thunderbolt 4, dengan kecepatan transfer data mencapai 120 Gbps. Kecepatan ini tentunya mendukung transfer data yang sangat cepat untuk berbagai keperluan profesional dan kreatif.

Selain itu, chip M3 Ultra juga dilengkapi dengan Neural Engine 32-core yang meningkatkan efisiensi pemrosesan AI dan pembelajaran mesin, yang semakin penting di era digital saat ini. Fitur grafisnya mengalami peningkatan dengan teknologi dynamic caching, mesh shading yang dipercepat oleh perangkat keras, dan ray-tracing generasi kedua. Semua fitur ini dirancang untuk memberikan pengalaman grafis yang lebih optimal, sangat cocok untuk para profesional di bidang desain, pengeditan video, dan gaming.

Chip M3 Ultra pertama kali hadir pada perangkat Mac Studio terbaru, yang kini sudah tersedia untuk dipesan di Amerika Serikat. Pengiriman perangkat ini dijadwalkan mulai 12 Maret 2025. Dengan peluncuran chip M3 Ultra, Apple kembali memperlihatkan komitmennya untuk menghadirkan teknologi terkini yang mendukung berbagai kebutuhan profesional dan pengguna kreatif di seluruh dunia.

Perkembangan Teknologi: AI, 5G, dan Komputasi Kuantum Ubah Dunia

Kemajuan teknologi yang terus melaju pesat telah membawa dampak besar bagi kehidupan manusia. Inovasi seperti kecerdasan buatan (AI), jaringan 5G, dan komputasi kuantum menjadi pilar utama dalam transformasi digital. Perkembangan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dalam berbagai aspek kehidupan, tetapi juga membuka peluang baru di berbagai industri.

Kecerdasan Buatan (AI) Mengubah Berbagai Sektor

Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini semakin canggih dan diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk otomatisasi, analisis data, hingga interaksi manusia dengan mesin. AI telah merambah sektor kesehatan, keuangan, manufaktur, serta transportasi, memberikan efisiensi dan akurasi yang lebih tinggi.

Di dunia medis, pemanfaatan AI memungkinkan diagnosis penyakit lebih cepat dan akurat, bahkan mampu membantu dokter dalam merancang metode pengobatan yang lebih efektif. Sementara itu, dalam dunia industri, AI berperan dalam mengoptimalkan proses produksi, mengurangi kesalahan manusia, serta meningkatkan efisiensi operasional.

Tidak hanya itu, chatbot berbasis AI dan asisten virtual seperti ChatGPT telah mengubah cara manusia berkomunikasi serta mengakses informasi. Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk memberikan layanan pelanggan yang lebih cepat, responsif, dan efisien.

Jaringan 5G Meningkatkan Konektivitas Global

Jaringan 5G mulai diterapkan di banyak negara dan membawa revolusi dalam kecepatan internet serta komunikasi data. Dengan latensi rendah dan kecepatan transfer data yang luar biasa, teknologi ini mendukung berbagai inovasi, mulai dari kendaraan otonom, smart city, hingga pengembangan Internet of Things (IoT).

Dalam dunia industri, 5G memungkinkan otomatisasi berbasis IoT yang meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Di sektor hiburan, pengalaman streaming dan gaming menjadi lebih lancar serta interaktif, memberikan kenyamanan lebih bagi pengguna.

Selain itu, dalam bidang kesehatan, jaringan 5G memungkinkan pengembangan telemedicine yang lebih efektif. Bahkan, operasi jarak jauh kini menjadi lebih akurat berkat kecepatan transfer data yang tinggi.

Komputasi Kuantum: Era Baru dalam Pemrosesan Data

Komputasi kuantum menjadi inovasi mutakhir yang dapat merevolusi pengolahan data. Berbeda dengan komputer konvensional, sistem ini menggunakan bit kuantum (qubit) yang memiliki kemampuan pemrosesan jauh lebih cepat. Dengan teknologi ini, masalah yang sebelumnya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan dapat dirampungkan dalam hitungan detik.

Sejumlah perusahaan teknologi besar seperti Google, IBM, dan Microsoft sedang berlomba mengembangkan komputer kuantum untuk berbagai aplikasi, termasuk kriptografi, riset farmasi, hingga simulasi perubahan iklim.

Walaupun masih dalam tahap pengembangan, banyak pakar meyakini bahwa komputasi kuantum akan membawa lompatan besar dalam dunia teknologi, terutama dalam bidang keamanan siber, penelitian ilmiah, serta pemrosesan data dalam skala besar.

Kesimpulan

Teknologi terus berkembang dengan pesat, menghadirkan inovasi yang mengubah berbagai aspek kehidupan. AI, 5G, dan komputasi kuantum menjadi tiga inovasi utama yang mendorong revolusi digital di berbagai sektor.

Seiring perkembangan yang tak terbendung, masa depan diprediksi akan semakin canggih dan efisien. Teknologi ini tidak hanya mempermudah kehidupan manusia, tetapi juga membuka peluang baru yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai industri di seluruh dunia.

GPU RTX 5070: Nvidia Jamin Tak Ada Anomali ROP!

Nvidia baru-baru ini mengonfirmasi adanya anomali yang berkaitan dengan jumlah Render Output Unit (ROP) pada beberapa kartu grafis dari lini terbaru mereka, RTX 50 Series. Masalah ini ditemukan pada tiga model, yaitu GeForce RTX 5090, RTX 5080, dan RTX 5070 Ti. Meski demikian, Nvidia menegaskan bahwa GPU lain, termasuk GeForce RTX 5070 yang akan datang, tidak akan mengalami kendala serupa.

“Tak ada GPU Nvidia lainnya yang terdampak anomali ini selain RTX 5090, 5080, dan 5070 Ti,” ungkap Ben Berraondo, Global PR Director Nvidia GeForce. Ia juga memastikan bahwa produksi GPU terbaru mereka sudah mengalami perbaikan untuk mencegah masalah serupa di masa mendatang.

Penyebab dan Dampak Anomali ROP

Anomali ini menunjukkan adanya degradasi dalam proses manufaktur silikon pada arsitektur “Blackwell,” yang menjadi fondasi bagi seri RTX 50. Sebagai penerus dari arsitektur Hopper dan Ada Lovelace, Blackwell membawa berbagai peningkatan performa, tetapi transisi ke teknologi baru juga dapat menyebabkan tantangan dalam produksi.

ROP sendiri merupakan bagian penting dari GPU yang bertugas menangani proses rendering piksel sebelum gambar ditampilkan ke layar. Jika jumlah ROP tidak sesuai dengan spesifikasi yang seharusnya, atau jika sistem tidak mengenali jumlahnya dengan benar, performa kartu grafis dapat terpengaruh.

Berdasarkan spesifikasi resmi, RTX 5090 memiliki 176 unit ROP, RTX 5080 sebanyak 112 unit, RTX 5070 Ti dengan 96 unit, dan RTX 5070 yang akan datang diperkirakan memiliki 80 unit. Pengurangan jumlah ROP dapat menyebabkan penurunan kinerja GPU, meski Nvidia menyatakan dampaknya hanya sekitar 4 persen, tanpa mengganggu performa AI dan komputasi GPU.

Tanggapan Nvidia dan Solusi bagi Pengguna

Masalah ini pertama kali ditemukan oleh pengguna yang melakukan benchmark menggunakan aplikasi seperti GPU-Z. Nvidia sendiri mengaku baru mengetahui adanya anomali setelah laporan dari komunitas muncul. Namun, mereka memastikan bahwa perbaikan sudah dilakukan di tingkat produksi.

Bagi pengguna yang telah membeli RTX 5090, 5080, atau 5070 Ti dan menemukan adanya perbedaan jumlah ROP dari spesifikasi resmi, Nvidia menyarankan untuk menghubungi vendor tempat mereka membeli GPU guna mendapatkan penggantian unit jika diperlukan.

Dengan langkah ini, Nvidia berusaha menjaga kepercayaan pengguna terhadap lini RTX 50 Series, sembari memastikan bahwa produk mendatang tidak mengalami kendala yang sama.

Meta Siapkan Aplikasi Mandiri untuk Chatbot AI Guna Bersaing di Pasar Global

Meta dikabarkan tengah mempersiapkan peluncuran aplikasi mandiri bagi asisten kecerdasan buatan mereka, Meta AI. Sejak diperkenalkan pada 2023, Meta AI telah terintegrasi di berbagai platform media sosial milik Meta, seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Namun, perusahaan kini berencana menghadirkan versi aplikasi mandiri guna bersaing dengan layanan serupa seperti ChatGPT dan Gemini.

Berdasarkan laporan CNBC, seorang sumber yang mengetahui rencana ini mengungkapkan bahwa Meta AI dalam bentuk aplikasi mandiri diperkirakan akan dirilis pada kuartal kedua tahun ini. Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar CEO Meta, Mark Zuckerberg, untuk membawa perusahaannya menjadi pemimpin dalam pengembangan kecerdasan buatan.

Chatbot Meta AI pertama kali dirilis pada September 2023 sebagai asisten digital berbasis AI generatif yang dapat merespons berbagai permintaan pengguna, termasuk pembuatan gambar dan pencarian informasi. Pada April lalu, Meta semakin mendorong penggunaan teknologi ini dengan menggantikan fitur pencarian di Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger dengan Meta AI.

Saat ini, Meta AI telah mencapai sekitar 700 juta pengguna aktif bulanan, meningkat dari 600 juta pada Desember lalu. Meski demikian, para analis menilai sulitnya membandingkan pengguna Meta AI dengan pesaingnya seperti ChatGPT karena belum tersedia sebagai aplikasi individu. Editor data Business of Apps, David Curry, menyebut bahwa situs web mandiri Meta AI hanya memperoleh kurang dari 10 juta tampilan per bulan, angka yang masih jauh tertinggal dibandingkan layanan AI utama lainnya.

Inovasi Terbaru Samsung: Galaxy A56 Hadir dengan Desain Elegan dan Fitur Canggih

Samsung baru saja meluncurkan Galaxy A56, sebuah perangkat yang membawa berbagai inovasi baru dalam desain dan fitur. Menurut laporan GSM Arena pada Sabtu (1/3), ponsel ini menjadi yang pertama di seri Galaxy A dengan dukungan pengisian daya kabel 45W, yang sebelumnya hanya tersedia untuk model flagship Galaxy S. Teknologi Super Fast Charge 2.0 memungkinkan perangkat ini terisi hingga 65 persen dalam 30 menit dan mencapai daya penuh dalam waktu 68 menit.

Galaxy A56 mengusung chipset terbaru Exynos 1580 yang memberikan peningkatan performa signifikan. Ponsel ini dilengkapi CPU 2,9 GHz, GPU berbasis AMD dengan konfigurasi 2x WGP, serta NPU yang mencapai 14,7 TOPS. RAM-nya berkapasitas 8 GB, lebih kecil dari rumor sebelumnya yang menyebutkan 12 GB. Layarnya menggunakan panel Super AMOLED 6,7 inci dengan bezel lebih tipis, resolusi Full HD+, serta perlindungan Gorilla Glass Victus+. Kecerahannya mencapai 1200 nits dalam mode HBM dan 1900 nits sebagai kecerahan puncak.

Dari segi desain, Galaxy A56 tampil lebih ramping dengan ketebalan hanya 7,4 mm. Modul kameranya didesain ulang agar lebih menyatu dengan bodi tanpa tonjolan lensa yang mengganggu. Kamera belakangnya terdiri dari sensor utama 50 MP f/1.8, kamera ultra-lebar 12 MP f/2.2, dan lensa makro 5 MP f/2.4, sementara kamera depan beresolusi 12 MP f/2.2. Teknologi pemrosesan gambar telah ditingkatkan, memungkinkan pemotretan malam yang lebih baik dengan mode low-noise, serta transisi zoom yang lebih cepat antara kamera utama dan ultra-lebar, kini hanya membutuhkan 430 ms.

Samsung memastikan Galaxy A56 mendapat pembaruan keamanan selama enam tahun dan enam kali pembaruan sistem operasi. Perangkat ini menjalankan Android 15 dengan One UI 7.0, menghadirkan antarmuka yang lebih personal dan fitur baru seperti Circle to Search, yang memungkinkan pencarian langsung di layar dengan satu gerakan sederhana. Ponsel ini tersedia dalam warna Graphite Grey, Light Grey, Olive, dan Pink, dengan harga 479 euro (Rp8,2 juta) untuk varian 128 GB dan 529 euro (Rp9,1 juta) untuk varian 256 GB.

Amazon Perkenalkan Alexa+ sebagai Asisten Virtual yang Lebih Cerdas

Amazon resmi meluncurkan versi terbaru dari asisten virtualnya, Alexa+, yang diklaim memiliki kecerdasan lebih tinggi dan kemampuan yang lebih baik dalam menangani berbagai tugas. Namun, dalam acara peluncuran yang berlangsung di New York pada Rabu, Amazon tidak memperkenalkan perangkat Echo baru untuk mendukung teknologi ini.

Panos Panay, Kepala Divisi Perangkat dan Layanan Amazon, mengisyaratkan bahwa perusahaan tengah mengembangkan berbagai perangkat berbasis kecerdasan buatan yang akan hadir di masa depan. Pernyataannya muncul di tengah persaingan ketat dalam industri teknologi, di mana perusahaan seperti Apple dan Microsoft terus memperbarui teknologi AI mereka. Apple baru saja meluncurkan fitur Apple Intelligence di lini iPhone 16, sementara Microsoft menjadikan Copilot sebagai fitur utama dalam sistem operasi Windows.

Amazon sendiri telah memiliki berbagai perangkat pintar, mulai dari speaker pintar Echo hingga kamera keamanan Ring dan router Eero. Kini, Alexa+ mulai diintegrasikan dengan beberapa perangkat tersebut, memungkinkan pengguna mendapatkan informasi dari rekaman kamera Ring saat mereka tidak berada di rumah.

Salah satu inovasi AI yang sedang berkembang adalah kacamata pintar, yang menggabungkan asisten virtual dengan pengenalan suara dan gambar. Meta telah berhasil dengan kacamata Ray-Ban yang mampu menerjemahkan bahasa dan memberikan informasi visual kepada penggunanya, dengan lebih dari dua juta unit terjual sejak peluncurannya pada 2023. Amazon sebelumnya telah merilis Echo Frames, kacamata pintar berbasis Alexa, namun tanpa kamera dan fitur AI yang lebih canggih, perangkat ini belum mampu bersaing di pasar.

Panay tidak memberikan detail spesifik mengenai perangkat AI baru yang sedang dikembangkan Amazon, tetapi menegaskan bahwa perusahaan sedang membangun ekosistem perangkat yang lebih terhubung. Dengan berkembangnya teknologi AI dan semakin banyak perusahaan yang mengadopsinya, inovasi yang akan datang dari Amazon patut dinantikan.

OpenAI Siapkan Integrasi Sora ke ChatGPT, Hadirkan AI Video Lebih Canggih

OpenAI tengah merencanakan integrasi teknologi video AI bernama Sora ke dalam chatbot ChatGPT. Saat ini, Sora hanya tersedia melalui aplikasi web khusus yang diluncurkan pada Desember 2024, memungkinkan pengguna menciptakan klip sinematik berdurasi hingga 20 detik.

Menurut Rohan Sahai, pimpinan produk Sora, OpenAI berencana menghadirkan teknologi ini ke lebih banyak platform dengan peningkatan kemampuan yang lebih luas. Awalnya, Sora ditargetkan untuk kreator konten dan studio produksi, namun kini OpenAI ingin menarik minat lebih banyak pengguna untuk memanfaatkan alat berbasis AI tersebut.

Integrasi Sora ke ChatGPT masih dalam tahap pengembangan, dan belum ada kepastian kapan fitur ini akan tersedia. Versi Sora di ChatGPT kemungkinan memiliki keterbatasan dibanding aplikasi web, terutama dalam hal pengeditan dan penyusunan video. OpenAI sengaja meluncurkan Sora secara terpisah agar ChatGPT tetap sederhana dan mudah digunakan.

Selain itu, OpenAI berencana mengembangkan aplikasi seluler mandiri untuk Sora. Saat ini, perusahaan sedang mencari tenaga ahli dalam bidang pengembangan aplikasi untuk merealisasikan proyek tersebut. OpenAI juga berupaya meningkatkan kapabilitas Sora dalam menghasilkan gambar berbasis AI, yang berpotensi menghadirkan hasil lebih fotorealistik dibanding model DALL-E 3 yang telah terintegrasi dengan ChatGPT.

Di sisi lain, OpenAI sedang mengembangkan versi terbaru dari Sora Turbo, model AI yang saat ini digunakan dalam aplikasi web Sora. Langkah ini menunjukkan ambisi OpenAI dalam mengembangkan teknologi AI yang semakin inovatif dan mendekati kualitas sinematik profesional.

Teknologi Berubah Cepat, Sultan Brunei Soroti Peluang Baru

Sultan Brunei, Haji Hassanal Bolkiah, menyoroti dampak besar revolusi teknologi, khususnya kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), sebagai peluang strategis bagi masa depan negaranya. Pernyataan ini disampaikan dalam Sidang Pertama Sesi ke-21 Dewan Legislatif Brunei pada Rabu (26/2).

Dalam pidatonya, Sultan menegaskan bahwa Brunei harus mempersiapkan diri menghadapi perkembangan teknologi global dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia serta memperkuat kemampuan nasional di era transformasi digital.

Komitmen Brunei dalam Transformasi Ekonomi

Sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang kaya akan sumber daya alam, terutama minyak dan gas, Brunei terus berupaya melakukan diversifikasi ekonomi. Pemerintah menargetkan pertumbuhan di berbagai sektor strategis, termasuk industri hilir minyak, pariwisata, perdagangan internasional, serta inovasi di bidang teknologi tinggi.

Transformasi ekonomi ini sejalan dengan visi Brunei untuk mengurangi ketergantungan pada sektor migas dan menciptakan fondasi ekonomi yang lebih berkelanjutan. Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai kebijakan telah diterapkan guna mempercepat pertumbuhan sektor nonmigas, termasuk peningkatan investasi pada infrastruktur digital dan pengembangan industri berbasis teknologi.

Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Nonmigas

Salah satu indikator keberhasilan strategi diversifikasi ekonomi Brunei terlihat dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di sektor nonmigas. Dari 2017 hingga 2023, sektor ini mengalami rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 4,3 persen. Pertumbuhan tersebut turut berkontribusi terhadap peningkatan ekspor nasional ke berbagai pasar baru, memperluas jangkauan produk Brunei di kancah global.

Dengan terus mendorong inovasi dan investasi di bidang teknologi, Brunei berharap dapat memanfaatkan potensi AI dan revolusi digital untuk meningkatkan daya saingnya di tingkat internasional. Sultan menekankan bahwa kesiapan sumber daya manusia menjadi kunci utama dalam memastikan Brunei tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pemain aktif dalam lanskap industri global yang semakin kompetitif.