Tag Archives: Transformasi Digital

https://mezzojane.com

Google Mempercepat Transformasi Digital di Indonesia dengan AI

Inovasi kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh Google semakin mempercepat transformasi digital di Indonesia. Dalam laporan terbaru yang dirilis oleh perusahaan, Google menyoroti sejumlah teknologi baru yang dirancang untuk merubah cara orang Indonesia mencari informasi, menikmati hiburan, dan terhubung dengan merek serta produk secara lebih personal. Google Search dan YouTube kini berada di garis depan dalam mengintegrasikan AI ke dalam pengalaman digital masyarakat, memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan lebih efisien.

Dan Taylor, Vice President Global Ads di Google, mengungkapkan bahwa teknologi AI sudah menjadi bagian fundamental dari pendekatan Google lebih dari sepuluh tahun. Dengan AI generatif, Google kini tidak hanya membantu bisnis dalam menjangkau audiens yang tepat pada waktu yang tepat, tetapi juga mendukung pengguna untuk berkreasi lebih luas. Di Indonesia, kebiasaan konsumen telah mengalami perubahan besar. Mereka kini dapat mencari produk hanya dengan memotret objek atau menggunakan fitur Circle to Search yang memungkinkan pencarian melalui layar ponsel.

YouTube juga menunjukkan perkembangan luar biasa di Indonesia, dengan rata-rata pengguna yang menonton lebih dari 4 jam per hari melalui TV. Pengguna aktif di YouTube Shorts juga meningkat pesat, menunjukkan bahwa konsumen semakin terbiasa dengan format video pendek. Selain itu, Google Search semakin efisien dengan adanya AI Overviews, yang memungkinkan pengguna mendapatkan ringkasan otomatis untuk mempermudah pengambilan keputusan.

Di sisi lain, Google Lens yang digunakan untuk pencarian visual juga mengalami pertumbuhan signifikan. Sekitar 1 dari 4 kueri yang dilakukan dengan Lens terkait dengan pembelian produk atau pencarian layanan. Ini menunjukkan bahwa pencarian visual kini menjadi tren masa depan, mengubah cara orang berinteraksi dengan informasi secara lebih langsung dan spontan.

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun untuk Kekuatan Digital Indonesia

Microsoft secara resmi mengumumkan investasi sebesar Rp 27 triliun untuk memperkuat layanan cloud dan pengembangan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia. Langkah ini bertujuan menjadikan Indonesia sebagai pusat kekuatan digital di kawasan Asia Tenggara, didukung oleh regulasi pemerintah yang semakin matang. Hal tersebut ditegaskan dalam pertemuan antara Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, Wakil Menteri Nezar Patria, dan President Director Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir, di kantor Kementerian Komunikasi dan Digital, Jakarta, pada 17 April 2025.

Meutya Hafid menjelaskan bahwa transformasi digital adalah arahan langsung dari Presiden Indonesia, dan pemerintah berkomitmen mendukung kebijakan yang mendorong daya saing Indonesia di kancah global. Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang AI, tidak hanya dalam aspek popularitas, tetapi juga dalam hal manfaat nyata yang bisa dirasakan oleh masyarakat.

Wakil Menteri Nezar Patria menambahkan bahwa regulasi yang mendukung pengembangan ekosistem digital sangat penting. Ia mengungkapkan bahwa pemerintah tengah membangun sistem pengelolaan data yang kuat melalui inisiatif Government Cloud, yang dikembangkan dengan mempertimbangkan kebutuhan nasional.

Dharma Simorangkir, President Director Microsoft Indonesia, menjelaskan bahwa investasi ini merupakan bagian dari komitmen Microsoft yang telah disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto. Investasi tersebut akan digunakan untuk peluncuran cloud region di Indonesia, yang tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga mendukung perusahaan global yang beroperasi di Indonesia. Peluncuran cloud region ini akan dilaksanakan dalam acara global Microsoft, AI Tour, di Jakarta pada 27 Mei mendatang. Selain itu, Microsoft juga membuka peluang untuk kolaborasi riset dan pengembangan produk digital Indonesia, yang berpotensi bersaing di pasar internasional.

Kolaborasi AI Pertama di Tiongkok: XJTLU dan Baidu Dirikan Pudu Co-Intelligence

Pada 26 Maret lalu, Pudu Co-Intelligence Technology Company resmi diluncurkan di Tiongkok sebagai perusahaan patungan pertama di bidang kecerdasan buatan (AI) antara universitas dan korporasi, hasil kerja sama antara Xi’an Jiaotong-Liverpool University (XJTLU) dan raksasa teknologi Baidu Group. Inisiatif ini menandai langkah besar dalam memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri melalui teknologi AI.

Dengan fokus pada transformasi pendidikan, Pudu Co-Intelligence bertujuan untuk memperbarui seluruh rantai nilai di sektor pendidikan melalui penerapan kecerdasan buatan. Mereka ingin mendukung perkembangan industri, memperkuat ekosistem layanan lokal, dan memaksimalkan potensi teknologi dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam waktu dekat, Pudu akan mengadakan “Pudu Co-Intelligence AI Forum” yang melibatkan ilmuwan dari Baidu, peneliti XJTLU, serta pelaku industri dan pembuat kebijakan.

Tak hanya forum, perusahaan ini juga akan meluncurkan beberapa inisiatif seperti ruang pembelajaran berbasis AI, laboratorium mixed-reality, serta platform kolaborasi riset model besar. Mereka juga menghadirkan program sertifikasi profesional untuk pendidik dan pelaku transformasi digital, serta kompetisi inovasi bertajuk “Pudu Co-Intelligence Cup AI” yang melibatkan pemerintah dan pelaku usaha lokal.

Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari kolaborasi XJTLU dan Baidu sejak 2023, termasuk pendirian institut riset dan pusat inovasi AI. Kolaborasi ini mencerminkan tekad kedua pihak untuk mempercepat penerapan riset ke dalam solusi nyata, menjembatani dunia akademik dan industri melalui kecanggihan teknologi AI.

AI sebagai Kunci Penguatan Ekonomi, Tantangan dan Solusi di Indonesia

Kecerdasan buatan (AI) berpotensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan meningkatkan produktivitas di berbagai sektor. Sekretaris Jenderal Partnership Kolaborasi, Riset dan Inovasi Industri Kecerdasan Artifisial (Korika), Sri Safitri, menekankan bahwa AI dapat mempercepat otomatisasi di industri manufaktur dan logistik, serta meningkatkan efisiensi dalam rantai pasok dan sektor pertanian. Selain itu, AI juga mendorong inovasi produk dan layanan serta membuka peluang penciptaan lapangan kerja baru.

Namun, penerapan AI di Indonesia masih menghadapi sejumlah kendala, salah satunya adalah keterbatasan sumber daya manusia yang memahami teknologi ini. Saat ini, hanya dua universitas di Indonesia yang menawarkan program studi khusus AI, menunjukkan masih minimnya dukungan dari institusi pendidikan formal. Infrastruktur digital juga menjadi tantangan, di mana kecepatan internet belum merata dan pusat data masih terpusat di kota-kota besar.

Selain itu, pendanaan riset dan pengembangan masih tertinggal dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, dan Filipina. Regulasi terkait keamanan siber, perlindungan data publik, serta etika AI juga belum matang, sehingga perlu adanya kebijakan yang lebih komprehensif. Untuk mengatasi berbagai kendala ini, pemerintah diharapkan berkolaborasi dengan industri dalam riset dan inovasi AI, serta menyusun regulasi yang mendukung perkembangan teknologi ini. Peningkatan kualitas sumber daya manusia juga menjadi prioritas, baik melalui program pelatihan di sekolah dan universitas maupun beasiswa untuk studi di bidang AI.

Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Insaf Albert Tarigan, mengakui bahwa regulasi memiliki peran krusial dalam mendukung perkembangan AI di Indonesia. Dengan langkah-langkah strategis yang tepat, AI dapat menjadi pendorong utama dalam transformasi ekonomi digital di Tanah Air.

Microsoft Percepat Langkah di AI, Siap Saingi OpenAI dengan Model Sendiri

Microsoft semakin agresif dalam mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI) demi bersaing dengan OpenAI, mitra jangka panjangnya. Perusahaan ini tengah merancang model AI canggih untuk mendukung produk seperti chatbot Copilot serta mencari alternatif teknologi AI yang lebih mandiri. Menurut laporan dari Tech Crunch, Microsoft telah menciptakan model AI penalaran yang mampu menandingi model OpenAI seperti o1 dan o3-mini. Ketegangan antara kedua perusahaan meningkat setelah OpenAI menolak permintaan Microsoft untuk memperoleh detail teknis mengenai cara kerja model o1.

Selain itu, Bloomberg mengungkapkan bahwa Microsoft telah mengembangkan serangkaian model AI bernama MAI yang diyakini mampu bersaing dengan teknologi OpenAI. Perusahaan ini bahkan mempertimbangkan untuk menyediakan model tersebut melalui API pada akhir tahun. Secara bersamaan, Microsoft juga sedang menguji berbagai alternatif AI dari xAI, Meta, Anthropic, dan DeepSeek untuk dijadikan opsi pengganti OpenAI dalam teknologi Copilot. Meskipun telah menginvestasikan sekitar 14 miliar dolar AS (Rp228,1 triliun) di OpenAI, Microsoft tetap berusaha memperluas strategi pengembangannya. Salah satu langkahnya adalah dengan merekrut Mustafa Suleyman, salah satu pendiri DeepMind dan Inflection, untuk memimpin divisi pengembangan AI.

Untuk mendukung ambisi AI-nya, Microsoft telah mengalokasikan 80 miliar dolar AS (sekitar Rp1,3 kuadriliun) dalam anggaran fiskal 2025 guna membangun pusat data khusus AI. Infrastruktur ini dirancang untuk melatih model AI serta mendukung berbagai aplikasi berbasis kecerdasan buatan dan layanan cloud di seluruh dunia. Menurut Brad Smith, Wakil Ketua dan Presiden Microsoft, lebih dari setengah dari anggaran tersebut akan digunakan di Amerika Serikat. Dalam sebuah pernyataan, Smith menegaskan bahwa AI akan menjadi teknologi transformasional yang mendorong inovasi serta meningkatkan produktivitas di berbagai sektor ekonomi di masa depan.

Astreya Hyderabad: Satu Tahun Inovasi, Transformasi, dan Keunggulan TI

Astreya, pemimpin global dalam layanan terkelola TI dan transformasi digital, merayakan ulang tahun pertama fasilitasnya di Hyderabad. Dalam satu tahun terakhir, pusat strategis ini telah menjadi pendorong utama dalam pengembangan solusi komputasi awan, otomatisasi, dan layanan TI perusahaan. Hal ini semakin memperkuat komitmen Astreya terhadap inovasi, keunggulan operasional, serta pengembangan karyawan.

Dalam kurun waktu 12 bulan, kantor Hyderabad telah berkembang menjadi pusat inovasi dengan lingkungan kerja berstandar tinggi. Beberapa pencapaian utama yang diraih antara lain sertifikasi sebagai Offshore Development Center (ODC) yang memastikan standar keamanan, skalabilitas, dan efisiensi operasional bertaraf internasional. Selain itu, fasilitas ini dilengkapi dengan sistem keamanan 24/7, ruang kerja ergonomis, serta berbagai fasilitas yang mendukung kesejahteraan karyawan, menjadikannya sebagai lingkungan kerja yang produktif dan dinamis. Kolaborasi strategis dengan berbagai perusahaan teknologi terkemuka juga semakin mengukuhkan posisi Astreya sebagai pemimpin dalam layanan TI berbasis kecerdasan buatan. Tak hanya itu, Astreya juga berinvestasi dalam pengembangan karyawan melalui program pelatihan kepemimpinan, budaya kerja berbasis inovasi, serta pembelajaran berkelanjutan. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan fleksibel, Astreya menerapkan kebijakan kerja yang progresif dan program keterlibatan karyawan yang mendorong kolaborasi.

Sebagai bagian dari strategi ekspansi global, fasilitas di Hyderabad tetap menjadi pilar utama dalam pertumbuhan teknologi Astreya. CEO Astreya, Romil Bahl, mengungkapkan bahwa inovasi, semangat, dan keahlian teknis tim di Hyderabad telah berkontribusi besar dalam kesuksesan perusahaan di tingkat global. Ia menegaskan bahwa fasilitas ini memainkan peran penting dalam transformasi digital, otomatisasi, dan keunggulan TI perusahaan, serta menegaskan komitmen perusahaan dalam berinvestasi pada teknologi, pengembangan karyawan, dan masa depan industri TI.

Untuk merayakan pencapaian luar biasa ini, Astreya akan menggelar acara peringatan pada 17-18 Februari 2025 dengan berbagai agenda utama. Acara ini mencakup pertemuan eksekutif yang membahas strategi pertumbuhan dan inovasi masa depan, penghargaan bagi karyawan berprestasi melalui lokakarya dan sesi interaktif, serta penguatan kolaborasi antar tim global untuk mempercepat perkembangan AI dan teknologi komputasi awan.

Astreya sendiri merupakan penyedia layanan terkelola TI yang membantu bisnis berinovasi, menyederhanakan operasional, dan berkembang di era digital. Didirikan pada tahun 2001 dan berbasis di San Jose, California, Astreya kini beroperasi di lebih dari 35 negara dan mendukung berbagai perusahaan terkemuka di dunia. Dengan solusi yang mencakup komputasi awan, pusat data, serta otomatisasi berbasis AI, Astreya terus berkomitmen dalam mengubah cara perusahaan memanfaatkan teknologi guna meningkatkan layanan pelanggan, memberdayakan tenaga kerja, dan mempercepat pertumbuhan bisnis.

Survei KIC Ungkap Potensi AI di Indonesia: Tantangan dan Peluang Menuju Masa Depan Digital

Kecerdasan buatan (AI) semakin meluas dalam berbagai sektor, dan Indonesia tengah berada di titik penting dalam mengembangkan teknologi ini. Katadata Insight Center (KIC) baru-baru ini merilis survei pertama yang membahas secara komprehensif kesadaran dan pandangan publik mengenai AI, serta potensi Indonesia untuk membangun AI secara berdaulat.

Direktur Riset KIC, Gundy Cahyadi, menjelaskan bahwa studi ini bertujuan untuk mencatat kemajuan pengembangan AI di masyarakat dan industri, serta memberikan wawasan yang berguna bagi para pemangku kepentingan dalam mendorong diskusi, kebijakan, dan inisiatif terkait pengembangan AI. “Dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, AI dapat menjadi kekuatan transformasi yang inklusif dan berkelanjutan untuk masa depan Indonesia,” ujar Gundy dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (6/2).

Dalam riset ini, ditemukan bahwa meskipun Indonesia masih tertinggal dalam pengembangan AI—baik dari segi teknologi maupun regulasi—keterlambatan tersebut justru membuka peluang strategis. Indonesia bisa belajar dari pengalaman negara lain untuk merancang strategi dan regulasi yang lebih terarah. Selain itu, meskipun pengetahuan masyarakat Indonesia tentang AI masih terbatas, tingkat kesadaran mengenai teknologi ini tergolong tinggi. Mayoritas masyarakat juga optimis tentang potensi masa depan AI.

Indonesia memiliki peluang besar dalam memanfaatkan AI berkat sejumlah faktor pendukung, seperti populasi usia produktif yang terampil secara digital, ekosistem digital yang dinamis, serta posisi ekonomi terbesar di Asia Tenggara. “Penting bagi ekosistem digital Indonesia untuk berkontribusi dalam perkembangan AI global,” tambah Gundy.

KIC juga menyarankan agar Indonesia segera membangun dan mengembangkan teknologi AI secara mandiri, mengingat peran penting AI dalam mendorong pembangunan nasional, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta memperkuat industri digital. Sektor swasta, menurut riset ini, juga memiliki kontribusi besar dalam memperkuat ekosistem AI domestik.

Secara umum, AI berkembang pesat pada dekade ini, dan 2023 menjadi tahun bersejarah dengan kemunculan AI generatif yang semakin masif. Aplikasi seperti ChatGPT telah memberi akses luas terhadap teknologi AI, memungkinkan masyarakat untuk mulai mengintegrasikan AI dalam kehidupan sehari-hari. AI diprediksi akan menjadi pendorong utama transformasi digital yang meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi.

Laporan ini disusun berdasarkan survei terhadap 1.255 orang Indonesia, serta wawancara mendalam dengan ahli dan pemangku kepentingan dalam industri AI. Data primer dari survei ini didukung oleh data sekunder yang dihimpun melalui riset desktop.

Memanfaatkan AI untuk Masa Depan: Kementerian BUMN Dorong Inovasi Komunikasi Digital!

Kementerian BUMN terus mendorong peningkatan kompetensi komunikasi karyawan di seluruh perusahaan BUMN Indonesia, terutama dalam memanfaatkan teknologi digital dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di media sosial.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, menegaskan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi dalam lokakarya bertema “Navigating the Future of Social Media with AI Technology” yang diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai BUMN. Acara ini diselenggarakan di Padang, Sumatera Barat, pada Jumat (10 Januari).

“Hari ini teknologi AI membuat pekerjaan kita lebih cepat dan efisien. Oleh karena itu, mulai tahun ini, kita akan banyak belajar memanfaatkan teknologi ini. Tujuannya agar semua BUMN mampu mengglorifikasi program-program pemerintah, termasuk Astacita Presiden,” ujar Arya.

Lokakarya ini tidak hanya membahas teknologi AI, tetapi juga mengupas tren terbaru di dunia media sosial. Arya mengingatkan pentingnya membangun narasi komunikasi yang kuat untuk menyampaikan pesan dengan efektif, terutama dengan formula fear and hope yang dapat menggugah harapan masyarakat.

Sebagai komunikator, karyawan BUMN dituntut untuk memahami program yang membutuhkan promosi atau inovasi. Strategi komunikasi yang efektif diharapkan dapat membantu BUMN dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Lokakarya ini merupakan kolaborasi antara Kementerian BUMN dengan sejumlah perusahaan, termasuk PLN, Pertamina, KAI, BTN, Danareksa, SIG, dan Pupuk Indonesia. Salah satu sesi yang menarik perhatian adalah pembahasan oleh Danang Prakoso dari Mediatics Digital Indonesia. Ia menjelaskan bagaimana AI mampu mengubah cara content creator dan merek berinteraksi dengan audiens, mulai dari penyusunan ide hingga penulisan konten.

NTT Data Business Solutions Indonesia: Penggerak Utama Transformasi Digital dengan Inovasi Teknologi Canggih di 2024

Pada tahun 2024, NTT Data Business Solutions Indonesia mencatatkan pertumbuhan klien yang signifikan, menegaskan posisi mereka sebagai penggerak utama dalam mempercepat transformasi digital di Indonesia. Dengan peta jalan strategis yang terstruktur, perusahaan ini terus menawarkan solusi berbasis teknologi canggih, dengan fokus utama pada digitalisasi proses bisnis dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).

Managing Director NTT Data Business Solutions Indonesia, Hafferson Manurung, menyatakan dalam siaran pers pada 29 Desember 2024 bahwa visi perusahaan mereka lebih dari sekadar mendigitalisasi, melainkan menjadi mitra strategis dalam perjalanan jangka panjang digitalisasi klien-klien mereka untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan. Hafferson menegaskan bahwa digitalisasi bukan hanya tentang penerapan teknologi, tetapi juga tentang menciptakan inovasi dan nilai tambah yang membedakan bisnis.

NTT Data Business Solutions menawarkan berbagai solusi teknologi yang tidak hanya meningkatkan profit dan efisiensi, tetapi juga memacu inovasi. Teknologi seperti cloud computing, platform digital, dan generative AI terbukti efektif dalam meningkatkan pengembangan layanan dan produk, yang pada gilirannya memperkuat daya saing perusahaan-perusahaan klien mereka.

“Teknologi yang kami terapkan memberikan dampak nyata, mulai dari produktivitas yang lebih tinggi, alur kerja yang lebih optimal, hingga kepuasan pelanggan yang lebih baik, yang semua itu mendukung pertumbuhan dan inovasi bisnis di era digital,” ungkap Hafferson.

Memasuki tahun 2025, NTT Data Business Solutions Indonesia menargetkan untuk memperluas layanan intelligent enterprise dan memperkenalkan teknologi serta solusi digital inovatif lainnya, seperti peningkatan profitabilitas, produktivitas, efisiensi, pengambilan keputusan, dan pertumbuhan bisnis.

Hafferson juga menyatakan bahwa transformasi digital yang dilakukan perusahaan selaras dengan visi pemerintah Indonesia melalui program Making Indonesia 4.0 dan Peta Jalan Transformasi Digital Nasional. Di antara inisiatif utama yang mereka tawarkan adalah digital transformation consulting, intelligent enterprise, dan teknologi terkini.

Apresiasi Inovasi AI: Mendorong Transformasi Digital Indonesia 2024

Devoteam Indonesia, bekerja sama dengan Google Cloud, menyelenggarakan acara “Customer Appreciation Night” pada 13 Desember 2024 di Satoo Garden, Shangri-La Jakarta, untuk memberikan apresiasi kepada para klien yang telah setia berkolaborasi sepanjang tahun 2024. Acara ini juga menjadi momen untuk merayakan pencapaian besar dalam dunia transformasi digital yang telah diraih bersama. Tahun 2024 menandai perjalanan yang penuh makna bagi Devoteam Indonesia, Google Cloud, serta para pelanggan mereka, yang telah berperan penting dalam menciptakan inovasi teknologi yang signifikan. Kepercayaan dan komitmen klien menjadi kunci kesuksesan transformasi digital, dan melalui acara ini, Devoteam ingin mengungkapkan rasa terima kasih mereka.

Pada kesempatan istimewa ini, Devoteam mengumumkan pencapaian luar biasa mereka dengan memperoleh gelar Generative AI Specialist secara global. Predikat ini mengukuhkan Devoteam sebagai mitra Google Cloud yang kredibel dan terdepan, siap untuk terus berinovasi guna memenuhi kebutuhan transformasi digital para pelanggan. Hendrawan Deny Ardiyatman, Country Director Devoteam Indonesia, Google Cloud Business Unit, menjelaskan bahwa kemampuan Generative AI sangat vital dalam mendorong akselerasi bisnis, terutama dalam satu tahun terakhir. Teknologi ini membantu perusahaan membangun citra, meningkatkan efisiensi produksi, dan memaksimalkan kepuasan pelanggan, yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan.

“Melalui acara ini, kami berharap hubungan antara Devoteam Indonesia dan para pelanggan dapat semakin erat, dan menjadi momentum bersama untuk mewujudkan transformasi digital yang lebih baik. Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan demi kepuasan pelanggan,” ujar Hendrawan. Fanly Tanto, Country Director Google Cloud Indonesia, menambahkan bahwa Google telah mendukung Indonesia dalam mentransformasi banyak perusahaan agar lebih siap beradaptasi dengan dunia digital. Menurutnya, kawasan Asia Pasifik (APAC) memiliki optimisme yang tinggi terhadap inovasi AI, dan Indonesia adalah salah satu negara dengan pemakaian AI yang paling intensif. Acara ini semakin berkesan dengan sesi berbagi pengalaman dari para pemimpin perusahaan terkemuka, termasuk Sai Prasad Kolluri (CTO Google Cloud Indonesia), Donatus Krezyantody (GM Intelligent Automation CoE Telkomsel), dan Ari Pratiwi (Division Head IT Strategy & Architecture BNI).

Mereka berbagi kisah sukses kolaborasi mereka dengan Devoteam dalam mendorong transformasi digital. Puncak acara adalah saat pengumuman pemenang penghargaan dalam enam kategori bergengsi, seperti “Community Impact of The Year 2024,” “Best AI Implementation of The Year 2024,” dan “Best Digital Transformation for The Year 2024.” Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang menunjukkan inovasi dan keberhasilan terbaik dalam implementasi teknologi digital sepanjang tahun 2024. Sebagai penutupan, Hendrawan mengungkapkan bahwa gelaran Customer Appreciation Night ini akan dilanjutkan di tahun-tahun mendatang, sebagai bentuk apresiasi kepada semua klien yang telah berkontribusi dalam menciptakan kolaborasi-kolaborasi terbaru di bidang AI dan transformasi digital.