Tag Archives: Kecerdasan Artifisial

https://mezzojane.com

Google AI Overviews Capai 1,5 Miliar Pengguna, Menandakan Kesuksesan Tinjauan Kecerdasan Artifisial

Google mengumumkan bahwa layanan tinjauan kecerdasan artifisial (AI) miliknya, Google AI Overviews, telah berhasil menarik 1,5 miliar pengguna setiap bulannya per kuartal pertama (Q1) 2025. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh CEO Google, Sundar Pichai, yang memaparkan berbagai pencapaian layanan perusahaan selama periode ini. Google AI Overviews pertama kali diluncurkan pada Mei 2024 dan berkembang secara bertahap, meskipun sempat menimbulkan respons campuran dari pengguna terkait beberapa saran yang kurang relevan yang muncul setelah peluncurannya.

Namun, Google terus berinovasi dengan pembaruan-pembaruan pada fitur ini, menjadikannya lebih canggih dan relevan dengan menampilkan tinjauan AI untuk berbagai jenis kueri. Dalam upayanya untuk bersaing dengan platform AI serupa, seperti ChatGPT Search dan Perplexity, Google bahkan menambahkan iklan pada layanan tersebut. Meski begitu, respon pasar terhadap Google AI Overviews tetap positif, tercermin dari tingginya jumlah pengguna yang mengaksesnya setiap bulan.

Selain itu, Google terus memperkenalkan berbagai inovasi AI lainnya, seperti model eksperimental Gemini 2.5 Pro. Perusahaan juga meluncurkan fitur-fitur canggih seperti kemampuan untuk membuat podcast AI menggunakan Deep Research Gemini, serta fitur Google Maps yang didukung Gemini untuk membantu pengguna merencanakan perjalanan. Pada sisi perangkat keras, Google mengungkapkan Pixel 9A meskipun ponsel tersebut baru diluncurkan pada April 2025.

Di tengah pencapaian tersebut, Google juga menghadapi tantangan besar, terutama terkait dengan kasus antimonopoli yang sedang berlangsung. Proses persidangan yang digelar oleh Departemen Kehakiman AS berpotensi membawa dampak besar bagi perusahaan, meskipun saat ini masih dalam tahap persidangan.

OpenAI Perkenalkan Proses Verifikasi ID untuk Akses Model AI Terkini

OpenAI, perusahaan teknologi terkemuka yang mengembangkan kecerdasan artifisial (AI), mengumumkan pembaruan kebijakan yang mengharuskan pengguna untuk melakukan verifikasi identitas digital saat mengakses beberapa model AI canggih. Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh TechCrunch pada Minggu (13/4), berdasarkan informasi yang ditemukan di halaman dukungan yang dipublikasikan OpenAI pada pekan lalu.

Verifikasi ID, yang disebut sebagai “Organisasi Terverifikasi,” akan menjadi langkah baru bagi pengembang untuk mendapatkan akses ke model AI terbaru dan paling canggih di platform OpenAI. Proses verifikasi ini membutuhkan ID yang dikeluarkan oleh pemerintah dari negara yang didukung oleh API OpenAI. Selain itu, satu ID hanya dapat digunakan untuk memverifikasi satu organisasi dalam periode 90 hari, dan tidak semua organisasi akan memenuhi syarat untuk verifikasi tersebut.

Pihak OpenAI menyatakan bahwa mereka menganggap serius tanggung jawab untuk memastikan bahwa teknologi AI dapat diakses secara luas dan digunakan dengan aman. Menurut mereka, langkah ini diambil untuk mengurangi penyalahgunaan API OpenAI yang melanggar kebijakan penggunaan, sambil tetap menyediakan model canggih kepada komunitas pengembang yang lebih luas. Proses verifikasi juga bertujuan untuk meningkatkan keamanan produk OpenAI, seiring dengan semakin canggihnya teknologi mereka.

Selain itu, OpenAI juga berupaya mengurangi risiko pencurian hak kekayaan intelektual (IP). Ini tercermin dalam laporan yang menyebutkan upaya perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengurangi penggunaan model yang berbahaya, termasuk potensi penyalahgunaan oleh kelompok yang diduga terkait dengan Korea Utara. Selain itu, OpenAI menyelidiki kemungkinan pencurian data oleh pesaing dari China, DeepSeek, yang diduga menggunakan API OpenAI pada akhir 2024.