https://mezzojane.com

Korea Utara Tingkatkan Teknologi Militer, Kim Jong-Un Awasi Uji Coba Drone AI

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un, secara langsung mengawasi pengujian drone bunuh diri berbasis kecerdasan buatan (AI) dalam upaya memperkuat teknologi militer negaranya. Kim menegaskan bahwa pengembangan pesawat nirawak serta kecerdasan buatan harus menjadi prioritas utama dalam modernisasi angkatan bersenjata.

Dalam kunjungannya, Kim juga meninjau drone pengintai terbaru yang telah mengalami peningkatan kemampuan dalam mendeteksi berbagai target taktis serta aktivitas musuh di darat maupun laut. Kantor berita negara, KCNA, melaporkan bahwa pemimpin Korea Utara itu menekankan pentingnya perencanaan nasional jangka panjang untuk mempercepat persaingan dalam teknologi UAV (Unmanned Aerial Vehicle) militer yang semakin canggih.

Selain mengawasi pengujian drone kamikaze, Kim juga memeriksa peralatan canggih lainnya yang dirancang untuk pengintaian, pengumpulan intelijen, pengacauan elektronik, serta sistem serangan. Foto-foto yang dirilis media pemerintah memperlihatkan sebuah UAV yang menghantam target berbentuk tank dan meledak dalam kobaran api. Kim juga tampak berada di landasan pacu bersama para ajudannya, dengan latar belakang pesawat tanpa awak berukuran lebih besar dari jet tempur rata-rata.

Korea Utara secara aktif mengembangkan teknologi pesawat nirawak, termasuk drone kamikaze, sebagai bagian dari strategi militernya. Proyek ini diyakini berhubungan dengan kerja sama militer yang semakin erat antara Korea Utara dan Rusia dalam setahun terakhir. Pasukan Korea Utara yang dikerahkan dalam konflik Rusia-Ukraina diduga telah memperoleh pengalaman berharga dalam perang berbasis drone, yang dapat meningkatkan kemampuan tempur mereka di masa depan.

Hiboo Raih Pendanaan Rp15,5 Miliar untuk Perluas Pasar Skincare Bayi

Jenama perawatan kulit bayi, Hiboo, sukses memperoleh pendanaan sebesar 1 juta dolar AS atau sekitar Rp15,5 miliar melalui putaran pembiayaan ekuitas yang dipimpin oleh Trihill Capital, Kopital Ventures, dan Mulia Sky Capital. Keberhasilan ini didorong oleh kinerja optimal Hiboo di pasar e-commerce, terutama lewat inovasi produk seperti All Purpose Baby Balm dan Mochi Skin Serum, yang bahkan berhasil meraih penghargaan Brand Choice Award 2024 untuk kategori baby balm.

Founder dan CEO Hiboo, Juan Adiputra Kartawidjaja, mengungkapkan bahwa pendanaan ini akan mendukung pertumbuhan bisnis sambil tetap berpegang pada misi utama mereka, yaitu menyediakan solusi perawatan kulit terbaik bagi bayi. Dana tersebut akan difokuskan pada strategi pemasaran yang lebih efektif, penguatan identitas merek, serta membangun kepercayaan pelanggan. Selain itu, sebagian pendanaan juga dialokasikan untuk merekrut tenaga kerja berkualitas, melakukan pengembangan produk, riset pasar yang lebih mendalam, dan memperkuat operasional bisnis.

Valerianus Ian Sulaiman, VP of Investments Trihill Capital, menilai Hiboo sebagai pemain baru yang mampu menarik perhatian pasar dengan cepat berkat inovasi yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Ia meyakini bahwa dengan pendanaan yang tepat, Hiboo memiliki peluang besar untuk berkembang pesat di industri perawatan bayi. Menurut laporan, pasar skincare bayi di Indonesia diprediksi tumbuh dengan CAGR 5,27 persen, dari 1,925 miliar dolar AS pada 2025 menjadi 2,490 miliar dolar AS pada 2030.

Dengan perkembangan industri yang semakin menjanjikan, Trihill Capital optimistis bahwa Hiboo berada di posisi strategis untuk meraih pangsa pasar yang lebih luas. Juan menambahkan bahwa Hiboo bertekad untuk menjadi pemimpin dalam kategori skincare bayi dan suplemen anak di Indonesia pada 2025. Perusahaan akan terus memperluas lini produk serta memperkuat posisinya di tengah persaingan pasar yang semakin ketat, dengan tujuan memberikan solusi terbaik bagi konsumen dan keluarga Indonesia.

Revolusi Gaming 2025: Era Baru bagi Para Gamer

Industri game online terus mengalami perkembangan pesat, didorong oleh inovasi teknologi yang semakin canggih. Tahun 2025 diprediksi akan menjadi tonggak penting dalam dunia gaming dengan berbagai inovasi yang mengubah cara pemain berinteraksi dalam permainan. Rizky (21), seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri Palu yang gemar bermain game online, mengungkapkan antusiasmenya terhadap tren yang akan datang. Ia menyatakan bahwa teknologi Virtual Reality (VR) dan kecerdasan buatan (AI) akan membawa pengalaman bermain ke level yang lebih seru dan menantang. Selain itu, ia berharap game online semakin interaktif dan mendukung kerja sama tim, terutama bagi penggemar game kompetitif seperti dirinya.

Salah satu inovasi utama yang diprediksi akan mendominasi adalah penerapan AI dalam game. Dengan AI yang lebih cerdas, musuh dalam game akan memiliki respons yang lebih dinamis dan cerita permainan akan berkembang secara lebih realistis. Selain itu, teknologi VR dan Augmented Reality (AR) juga semakin berkembang, memberikan pengalaman bermain yang lebih imersif dan memungkinkan pemain benar-benar merasakan sensasi berada di dalam dunia game.

Dari segi genre, game battle royale dan MMORPG masih diperkirakan menjadi primadona di tahun 2025. Game seperti PUBG dan Fortnite terus menghadirkan inovasi, sementara MMORPG baru diprediksi akan menawarkan dunia yang lebih luas dan gameplay yang lebih mendalam. Di sisi lain, genre simulasi dan strategi juga semakin diminati, menarik pemain yang menyukai tantangan dalam menyusun strategi dan berpikir taktis.

Perkembangan esports pun semakin pesat, dengan turnamen yang semakin besar dan hadiah yang lebih menggiurkan. Banyak pemain muda mulai menekuni esports sebagai karier yang menjanjikan, seiring dengan meningkatnya perhatian dunia terhadap industri ini. Selain itu, fitur sosial dalam game semakin berkembang, memungkinkan para pemain untuk tidak hanya bermain, tetapi juga membangun hubungan dan berkomunikasi dengan gamer dari berbagai belahan dunia.

Dengan berbagai inovasi yang akan datang, tahun 2025 akan menjadi era baru dalam dunia game online. Gamer di seluruh dunia tentu menantikan perkembangan yang menjanjikan pengalaman bermain yang semakin menarik dan mendalam.

Dampak AI Terhadap Tenaga Kerja di Asia Tenggara: Ancaman atau Peluang?

Kemajuan pesat dalam kecerdasan buatan (AI) diprediksi akan mengubah lanskap pasar tenaga kerja global, termasuk di Asia Tenggara. Laporan dari McKinsey Global Institute memperkirakan bahwa AI dapat menghilangkan hingga 375 juta pekerjaan secara global pada tahun 2030. Sejarah telah menunjukkan bahwa perubahan teknologi selalu berdampak pada sektor ketenagakerjaan. Pada awal abad ke-20, 40% tenaga kerja di Amerika Serikat berada di sektor pertanian, namun kini hanya tersisa kurang dari 2%, dengan sebagian besar tenaga kerja berpindah ke sektor jasa yang kini mendominasi hingga 80%.

Di sisi lain, beberapa pakar ekonomi dan kebijakan publik mengkhawatirkan bahwa AI dapat menyebabkan kehilangan pekerjaan dalam jumlah besar serta memperlebar kesenjangan ekonomi. Goldman Sachs memperkirakan sekitar 300 juta pekerjaan penuh waktu berisiko hilang, sementara survei dari World Economic Forum memproyeksikan AI akan menghapus 83 juta pekerjaan tetapi menciptakan 69 juta pekerjaan baru, menghasilkan kehilangan bersih sekitar 14 juta pekerjaan atau 2% dari total yang ada.

Di Asia Tenggara, dampak AI bervariasi di setiap negara. Singapura, sebagai pusat teknologi dan keuangan, kemungkinan akan mengalami pergeseran pekerjaan dari sektor administrasi dan perbankan ke bidang riset dan pengembangan teknologi. Malaysia, dengan sektor manufaktur yang kuat, diperkirakan menghadapi disrupsi signifikan, di mana sekitar 30% pekerjaan manufaktur berisiko tergantikan otomatisasi pada 2030. Sementara itu, Indonesia, dengan ekonomi yang didominasi sektor informal dan padat karya, menghadapi tantangan yang lebih besar, dengan 56% pekerjaan berisiko tinggi tergantikan AI dalam dua dekade ke depan.

Untuk menghadapi tantangan ini, beberapa langkah strategis dapat diterapkan, seperti peningkatan keterampilan tenaga kerja melalui pelatihan ulang, pemberian insentif bagi perusahaan yang tetap mempertahankan pekerja manusia, diversifikasi ekonomi ke sektor yang lebih tahan terhadap otomatisasi, serta penerapan pajak AI yang hasilnya digunakan untuk jaminan sosial dan pendidikan. Regulasi yang fleksibel juga diperlukan untuk memastikan adopsi AI dilakukan secara bertanggung jawab, termasuk melalui kebijakan pelatihan ulang bagi pekerja yang terdampak.

MAN 9 Jakarta Raih Kesempatan Emas dalam Program elevAIte Indonesia

MAN 9 Jakarta kembali mencetak prestasi gemilang dengan terpilih sebagai salah satu madrasah dalam Pilot Program elevAIte Indonesia. Keputusan ini diumumkan melalui surat resmi dari Microsoft pada Rabu, 19 Maret 2025, yang menjadi pencapaian luar biasa dalam upaya mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Program elevAIte Indonesia merupakan hasil kolaborasi antara Microsoft dan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), bertujuan meningkatkan literasi kecerdasan buatan (AI) bagi pelajar. Melalui program ini, para guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam pelatihan teknologi AI dan pengkodean. Salah satu pendamping program, Catur Yoga Meiningdias, yang merupakan guru Informatika di MAN 9 Jakarta, telah melatih 210 siswa kelas X sejak Januari hingga Maret 2025 menggunakan platform interaktif Minecraft Education. Beberapa modul yang diajarkan meliputi Cyber Expert: Cryptic Ciphers, Daring Defense, Malware Mayhem, hingga pengenalan AI generatif untuk mengembangkan teknologi masa depan.

Selain itu, guru Matematika, Sukardi, menekankan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga melatih pola pikir logis serta keterampilan pemecahan masalah secara kreatif. Guru Fisika, Salahudin El Fitri, menambahkan bahwa inisiatif ini menjadi langkah strategis dalam membangun kompetensi teknologi yang lebih luas bagi siswa.

Antusiasme tinggi juga datang dari para siswa. Arisha Meliana, siswi kelas XE, mengungkapkan bahwa belajar coding dengan Minecraft Education sangat menyenangkan dan memberikan pengalaman baru yang berharga. Sementara itu, Ilyas Wiliam Syahbana dari kelas yang sama mengaku semakin tertarik dengan dunia teknologi setelah mengikuti program ini.

Dukungan penuh dari guru, siswa, dan pihak madrasah menunjukkan komitmen MAN 9 Jakarta dalam mencetak generasi unggul yang siap menghadapi tantangan global dengan keterampilan digital yang mumpuni. Program elevAIte Indonesia menjadi langkah nyata dalam membekali pelajar dengan kemampuan teknologi masa depan.

Mentan Andi Amran: Jajar Legowo, Terobosan Efektif Menuju Swasembada Pangan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa inovasi sistem tanam padi Jajar Legowo menjadi solusi strategis dalam menjaga ketahanan pangan nasional di tengah tantangan perubahan iklim dan meningkatnya kebutuhan beras. Saat meninjau inovasi ini di Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi Muara Landbouw, Bogor, ia menyoroti keunggulan metode ini dalam meningkatkan produktivitas pertanian.

Menurutnya, sistem tanam Jajar Legowo memungkinkan petani menanam hingga empat kali setahun, menghemat waktu tanam hingga dua minggu per siklus. Teknologi unggulan yang sedang diuji, yakni direct seeding, juga disebut mampu mempercepat siklus tanam tanpa melalui proses pembibitan. Metode ini dinilai lebih efisien dalam waktu dan tenaga, sehingga mendukung percepatan produksi padi secara nasional.

Meskipun hari libur, Mentan tetap memantau perkembangan inovasi ini, menegaskan pentingnya penerapan mekanisasi dalam pertanian. Jika petani dapat menanam hingga empat kali dalam setahun, produksi padi bisa meningkat signifikan dengan hasil panen mencapai minimal 8 ton per hektare, bahkan berpotensi mencapai 10 hingga 12 ton per hektare. Selain meningkatkan produktivitas, metode ini juga mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan memperbaiki kualitas pertumbuhan tanaman.

Penerapan teknologi ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari program cetak sawah dan optimasi lahan. Jika uji coba berhasil, skala implementasinya akan diperluas untuk mendukung swasembada pangan nasional. Mentan menegaskan bahwa sektor pertanian harus bertransformasi dari metode tradisional menuju mekanisasi modern berbasis teknologi. Pemerintah terus berkomitmen mendorong inovasi pertanian demi meningkatkan kesejahteraan petani serta memastikan ketahanan pangan Indonesia tetap terjaga.

KAI Hadirkan Fitur Baru: Pemilihan Kursi Khusus untuk Penumpang Perempuan

PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus menghadirkan inovasi demi meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang. Salah satu inovasi terbaru yang diperkenalkan adalah fitur pemilihan kursi khusus bagi penumpang perempuan di aplikasi Access by KAI. Fitur ini bertujuan untuk memberikan rasa aman dan kenyamanan lebih bagi pelanggan wanita saat bepergian menggunakan kereta api.

Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menyampaikan bahwa kehadiran fitur ini merupakan bentuk perhatian KAI terhadap kebutuhan pelanggan perempuan. Dengan fitur tersebut, penumpang wanita kini dapat memilih tempat duduk yang memungkinkan mereka duduk bersebelahan dengan sesama perempuan, sehingga perjalanan menjadi lebih nyaman.

Fitur ini tersedia di aplikasi Access by KAI, yang telah memiliki lebih dari 7,6 juta unduhan dan 7,3 juta pengguna aktif pada tahun 2024. Selain melalui aplikasi, pelanggan yang memesan tiket langsung di loket stasiun juga dapat meminta bantuan petugas agar mendapatkan kursi bersebelahan dengan sesama perempuan. KAI berharap inovasi ini dapat meningkatkan pengalaman perjalanan yang lebih aman dan nyaman bagi semua pelanggan.

Fitur ini hanya dapat digunakan oleh pelanggan yang memesan tiket khusus bagi penumpang perempuan dan berlaku untuk seluruh KA Antar Kota. Jika dalam satu transaksi terdapat penumpang laki-laki, maka fitur ini tidak akan tersedia. Meski begitu, KAI tetap berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan data pribadi pelanggan sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

Sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan layanan berbasis teknologi, KAI akan terus memantau implementasi fitur ini serta mengumpulkan umpan balik dari pelanggan untuk pengembangan lebih lanjut. Langkah ini selaras dengan visi KAI dalam menghadirkan pengalaman perjalanan yang lebih aman, nyaman, dan inklusif bagi seluruh pengguna jasa kereta api.

Keamanan AI Generatif: Ancaman Baru di Era Digital

Perkembangan kecerdasan buatan (AI) generatif membawa inovasi besar, tetapi juga menghadirkan risiko yang tidak terduga, mulai dari kebocoran data hingga manipulasi output. Sistem keamanan tradisional tidak lagi memadai untuk menangani tantangan baru ini. Seperti industri penerbangan yang membangun kepercayaan dengan protokol keselamatan ketat, perusahaan AI juga harus mengidentifikasi dan menangani kerentanan sebelum menyebabkan dampak buruk di dunia nyata. Dalam uji keamanan terbaru, chatbot AI perbankan yang dirancang untuk membantu pengajuan pinjaman berhasil dimanipulasi hingga membocorkan informasi keuangan pelanggan. Penguji keamanan bahkan mampu mengekstrak daftar persetujuan pinjaman, termasuk nama nasabah, dengan melewati kontrol yang ada. Insiden ini menjadi bukti bahwa tanpa perlindungan kuat, AI dapat menjadi ancaman serius.

Sistem AI generatif bekerja berdasarkan probabilitas, yang membuat hasilnya sering kali tidak terduga. Model bahasa besar (LLM) menghadirkan tantangan baru dengan sifatnya yang tidak terdeterministik, sehingga membuka celah bagi eksploitasi. Serangan seperti prompt-injection memungkinkan penyerang mengarahkan AI untuk mengungkap data sensitif atau mengubah proses pengambilan keputusan. Contohnya, chatbot bank yang dieksploitasi untuk mengubah kredensial pengguna, layanan telemedicine yang diretas untuk mengakses catatan medis, hingga AI e-commerce yang dimanipulasi sehingga memberikan diskon besar tanpa izin. Kejadian-kejadian ini menunjukkan bahwa AI sering lebih mengutamakan logika linguistik dibandingkan kontrol keamanan yang ketat.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pendekatan keamanan yang lebih kompleks. Pelatihan adversarial dapat membantu meningkatkan ketahanan AI terhadap manipulasi, sementara deteksi anomali real-time memungkinkan identifikasi dini atas perilaku yang mencurigakan. Pemerintah Indonesia juga harus mengambil langkah strategis, seperti menerapkan regulasi ketat, meningkatkan infrastruktur keamanan siber, melakukan audit berkala, serta meningkatkan edukasi terkait keamanan AI. Dengan pendekatan yang tepat, pengembangan AI dapat tetap aman dan terpercaya, memastikan teknologi ini memberikan manfaat tanpa menimbulkan risiko yang merugikan.

Inovasi Terbaru SUSECON 2025: AI, Keamanan, dan Fleksibilitas Linux yang Semakin Canggih

SUSE®, pemimpin global dalam solusi open source, memperkenalkan berbagai fitur baru dalam ajang tahunan SUSECON. Dengan semakin pesatnya inovasi di kawasan Asia Pasifik, SUSE menghadirkan teknologi yang lebih tangguh, aman, dan fleksibel. Beberapa peningkatan signifikan mencakup pembaruan pada SUSE Linux, peningkatan keamanan, serta integrasi terbaru dengan Microsoft Sentinel dan Security Copilot. Selain itu, SUSE AI kini memiliki fitur observabilitas yang memungkinkan perusahaan memahami performa GPU dan penggunaan token LLM dengan lebih baik. Kemitraan dengan Infosys juga diperluas melalui integrasi dengan Infosys Topaz AI, yang menghadirkan solusi AI generatif berbasis teknologi canggih.

Dalam dunia Linux, SUSE meluncurkan SUSE Multi-Linux Support yang kini mendukung Red Hat Enterprise Linux (RHEL) dan CentOS, memberikan keleluasaan lebih bagi perusahaan dalam mengelola infrastruktur Linux mereka. Multi-Linux Manager 5.1 yang akan rilis pada Juni mendatang semakin memperkuat kontrol dan skalabilitas lingkungan Linux yang terdistribusi. Selain itu, SUSE Linux 16 hadir sebagai fondasi kokoh bagi inovasi teknologi dengan integrasi NetworkManager, Cockpit, dan Ansible.

SUSE Rancher Prime juga mendapat pembaruan besar untuk meningkatkan manajemen kontainer dalam skala besar, mendukung pengelolaan aplikasi cloud-native dengan keamanan lebih baik. Integrasi terbaru dengan SAP dan AWS memastikan perusahaan dapat mengelola sistem hybrid mereka dengan lebih efisien.

Keamanan menjadi sorotan utama dengan hadirnya integrasi SUSE dengan Microsoft Sentinel dan Security Copilot, memungkinkan deteksi serta respons ancaman secara otomatis. SUSE juga memberikan penghargaan Customer Awards kepada perusahaan seperti NPCI, Aussie Broadband, Rivian, P&G, dan Child Rescue Coalition atas kontribusi mereka dalam pemanfaatan solusi open source.

Menyusun Peta Jalan AI: Langkah Strategis Pemerintah dalam Regulasi Teknologi

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dinilai perlu merancang peta jalan kecerdasan buatan (AI) yang komprehensif serta menilai kesiapan masyarakat sebelum menetapkan regulasi. Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda, menekankan bahwa dukungan kebijakan dari pemerintah dapat mempercepat integrasi AI dalam sektor ekonomi digital. Menurutnya, peta jalan AI yang jelas akan membantu memastikan Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mengoptimalkan teknologi ini.

Seiring dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap AI, diperlukan aturan yang tidak hanya mendukung perkembangan teknologi, tetapi juga melindungi kepentingan bersama. Huda menegaskan pentingnya regulasi yang menjamin keamanan data serta perlindungan hak cipta bagi para kreator. Hal ini bertujuan agar penggunaan AI dapat menciptakan nilai ekonomi tanpa mengorbankan hak pemilik aslinya.

Sementara itu, Pengamat Telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ian Joseph Matheus Edward, menyoroti perlunya regulasi yang mengatur etika penggunaan AI. Aturan ini harus mencakup peran pengembang, pengguna, serta pihak terkait lainnya guna memastikan teknologi ini digunakan secara bertanggung jawab. Salah satu aspek penting yang harus diatur adalah mekanisme penyelesaian sengketa jika terjadi pelanggaran dalam pemanfaatan AI.

Ian mengusulkan lima poin utama dalam regulasi AI, yakni asas manfaat, kepastian hukum, ketertiban umum, tanggung jawab penyedia layanan AI, serta batasan penggunaan dan sanksi bagi pelanggar. Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menyatakan bahwa regulasi AI saat ini masih dalam tahap pembahasan dan diharapkan rampung dalam tiga bulan ke depan. Regulasi ini akan memperkuat Surat Edaran (SE) yang sebelumnya telah diterbitkan, sehingga memiliki kekuatan hukum yang lebih mengikat.