16 Desember 2024 — Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus-modus kejahatan, seperti hipnotis dan penipuan melalui kenalan di media sosial. Belakangan ini, dua jenis kejahatan tersebut semakin marak terjadi, menyasar berbagai kalangan, baik yang tinggal di perkotaan maupun di daerah. Polisi mengingatkan pentingnya kehati-hatian, terutama dalam berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal, baik secara langsung maupun melalui dunia maya.
Polisi mengungkapkan bahwa kejahatan dengan modus hipnotis kini menjadi salah satu tren yang mengkhawatirkan. Pelaku biasanya memanfaatkan kelengahan atau keadaan psikologis korban untuk mempengaruhi dan mengendalikan mereka, sehingga korban bisa dengan mudah dirampok atau dibohongi. “Kami sudah menerima beberapa laporan mengenai kejadian hipnotis, dan kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang asing, baik di tempat umum maupun di jalanan,” ujar juru bicara POLRI dalam konferensi pers.
Selain hipnotis, penipuan melalui kenalan di media sosial juga semakin marak. Para pelaku memanfaatkan aplikasi seperti Instagram, Facebook, dan WhatsApp untuk menjalin hubungan dengan korban, kemudian memanipulasi mereka agar mentransfer uang atau memberikan data pribadi. “Para pelaku biasanya membangun hubungan yang dekat dan penuh perhatian, lalu meminta uang atau informasi sensitif. Kami mendapati banyak kasus penipuan semacam ini,” jelas polisi.
Menanggapi hal ini, POLRI menyerukan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam berbagi informasi pribadi, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Polisi juga mengajak masyarakat untuk mengikuti pelatihan tentang keamanan digital dan melaporkan segera jika mendapati aktivitas mencurigakan. “Kami mendorong agar setiap orang lebih aktif dalam menjaga keamanan diri dan tidak mudah terpengaruh oleh tawaran atau kenalan yang tidak jelas,” tegas polisi. Dengan meningkatnya kesadaran, diharapkan kejahatan dengan modus hipnotis dan penipuan media sosial bisa lebih diminimalisir.