Tag Archives: TikTok

https://mezzojane.com

TIKTOK Gelar Program ‘Seru Berkreasi’ di Jabodetabek, Fokus Keamanan Digital Remaja dan Orangtua

TIKTOK, bekerja sama dengan organisasi nirlaba Sejiwa Foundation, baru-baru ini meluncurkan program roadshow bertajuk Seru Berkreasi dan #SalingJaga di enam sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di wilayah Jabodetabek. Program ini dimulai pada bulan Oktober tahun lalu dan dirancang untuk mengedukasi siswa serta orangtua mengenai pentingnya kesadaran akan keamanan digital.

Selain menyelenggarakan diskusi panel, acara ini juga menyajikan hasil survei internal yang dilakukan di setiap lokasi roadshow. Survei ini melibatkan lebih dari 600 peserta, yang terdiri dari remaja, orangtua, guru, dan wali. Survei tersebut bertujuan untuk mendalami perspektif dan tantangan yang dihadapi oleh kedua pihak, baik orangtua maupun remaja, dalam menghadapi isu terkait keamanan di dunia maya.

Anggini Setiawan, Communications Director TikTok Indonesia, menyampaikan, “Acara roadshow ini memberikan wawasan penting mengenai kesulitan yang dihadapi oleh orangtua dan remaja dalam menjaga keamanan di dunia digital. Dengan survei dan diskusi yang diadakan, kami dapat lebih memahami kebutuhan dari kedua belah pihak dan berupaya menciptakan ruang yang lebih aman bagi remaja di platform digital. Kami juga memberikan informasi mengenai fitur dan kebijakan TikTok yang dapat membantu orangtua untuk mendampingi anak-anak mereka dalam berselancar di dunia digital dengan aman.”

Melalui program ini, TIKTOK berharap dapat mendorong terciptanya lingkungan digital yang lebih aman dan nyaman bagi pengguna muda, serta memberikan panduan bagi orangtua untuk menjaga anak-anak mereka dari risiko yang ada di dunia maya.

TikTok Dan SEJIWA Foundation Gelar Edukasi Keamanan Digital Untuk Remaja

TikTok bekerja sama dengan SEJIWA Foundation meluncurkan program edukasi bertajuk Teen Safety Education School Roadshow. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja dan orang tua mengenai pentingnya keamanan digital di era teknologi saat ini.

Program ini dilaksanakan di berbagai sekolah di wilayah Jabodetabek, melibatkan lebih dari 600 peserta, termasuk remaja, orang tua, dan guru. Dalam acara ini, TikTok dan SEJIWA Foundation memberikan wawasan tentang tantangan yang dihadapi remaja di dunia digital serta cara melindungi diri dari potensi bahaya online. Ini menunjukkan komitmen kedua organisasi dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi pengguna muda.

Salah satu tujuan utama dari program ini adalah untuk mendidik remaja tentang pentingnya menjaga privasi dan keamanan saat menggunakan platform digital. TikTok memperkenalkan berbagai fitur keamanan yang dapat digunakan oleh pengguna dan orang tua untuk mengawasi aktivitas anak-anak mereka di media sosial. Ini mencerminkan pentingnya peran orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka saat berselancar di dunia maya.

Dalam acara tersebut, beberapa kreator TikTok turut berpartisipasi dengan membagikan pengalaman mereka terkait tantangan yang dihadapi di dunia digital. Mereka juga memberikan tips tentang bagaimana menggunakan fitur keamanan yang ada di TikTok untuk menciptakan pengalaman online yang lebih positif. Ini menunjukkan bahwa kreator dapat berperan sebagai panutan dan sumber informasi bagi remaja.

Peserta program menyambut baik inisiatif ini, dengan banyak remaja mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang keamanan digital. Orang tua juga merasa terbantu dengan informasi yang diberikan, sehingga mereka dapat lebih memahami tantangan yang dihadapi anak-anak mereka. Ini menunjukkan bahwa program edukasi semacam ini sangat dibutuhkan dalam masyarakat saat ini.

Dengan diluncurkannya program edukasi ini, TikTok dan SEJIWA Foundation berharap dapat menciptakan ruang diskusi positif antara remaja dan orang tua mengenai keamanan digital. Diharapkan bahwa melalui kolaborasi ini, kesadaran akan pentingnya perlindungan diri di dunia maya dapat meningkat, sehingga remaja dapat berkreasi dengan aman dan nyaman. Keberhasilan program ini akan menjadi langkah positif dalam upaya menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi generasi muda Indonesia.

TikTok Menjadi Platform Media Sosial Paling Populer Di 2024

Pada tanggal 2 Januari 2025, hasil riset terbaru menunjukkan bahwa TikTok telah menjadi platform media sosial paling populer sepanjang tahun 2024. Menurut laporan dari Indonesia Indicator (I2), TikTok mencatatkan tingkat interaksi tertinggi di antara platform media sosial lainnya, termasuk Instagram, Twitter, Facebook, dan YouTube.

Riset tersebut mencatat bahwa total postingan di TikTok mencapai 107.998.788 dengan lebih dari 17,3 miliar tanggapan dari pengguna. Angka ini menunjukkan bahwa TikTok tidak hanya menjadi tempat untuk berbagi konten, tetapi juga berhasil menciptakan komunitas yang aktif berinteraksi. Tingkat keterlibatan yang tinggi ini menjadikan TikTok sebagai platform yang sangat menarik bagi pengguna muda yang mencari hiburan dan informasi.

Salah satu faktor yang mendorong popularitas TikTok adalah kemampuannya dalam menghadirkan konten yang ringan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Dari edukasi hingga hiburan, konten-konten seperti kuliner, kecantikan, dan kesehatan menjadi sangat populer di platform ini. Rustika Herlambang, Direktur Komunikasi I2, menyatakan bahwa “demokratisasi konten viral” di TikTok memberikan kesempatan bagi setiap pengguna untuk mencapai popularitas.

Pengguna TikTok menghabiskan waktu rata-rata bulanan sekitar 38 jam 26 menit di platform ini. Angka ini menunjukkan bahwa pengguna tidak hanya sekadar mengakses aplikasi tetapi juga terlibat dalam berbagai aktivitas seperti menonton video, berinteraksi dengan konten, dan membuat video sendiri. Hal ini menjadikan TikTok sebagai salah satu platform dengan waktu penggunaan tertinggi di kalangan pengguna media sosial.

TikTok juga telah berkembang menjadi ruang diskusi publik dan politik. Selama Pemilu Presiden Indonesia 2024, platform ini memainkan peran penting dalam kampanye politik dengan menjangkau pemilih muda. Konten-konten politik dikemas secara kreatif untuk menarik perhatian generasi Z dan milenial, menunjukkan bahwa TikTok bukan hanya sekadar platform hiburan tetapi juga alat komunikasi efektif.

Sementara TikTok mendominasi pasar, Instagram tetap berada di posisi kedua dengan 18.337.890 unggahan dan 1.225.898.887 tanggapan. Meskipun Instagram memiliki basis pengguna yang besar, TikTok berhasil menarik perhatian lebih banyak pengguna dengan format video pendeknya yang inovatif dan menarik.

Dengan semua pencapaian ini, tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun yang lebih cerah bagi TikTok sebagai pemimpin dalam dunia media sosial. Popularitasnya yang terus meningkat menunjukkan bahwa platform ini telah berhasil memenuhi kebutuhan pengguna akan konten yang menarik dan interaktif. Semua mata kini tertuju pada bagaimana TikTok akan terus berinovasi dan mempertahankan posisinya di pasar media sosial global.

Konten Child Grooming Di Media Sosial TikTok Dampak Perkembangan Media Digital

Kasus child grooming atau pemangsa anak yang terjadi melalui media sosial TikTok semakin menjadi perhatian serius. Seiring dengan pesatnya perkembangan platform digital, TikTok telah menjadi sarana yang banyak digunakan oleh anak-anak dan remaja untuk berbagi konten kreatif. Namun, fenomena ini juga membuka celah bagi predator seksual untuk mengeksploitasi anak-anak dengan cara yang lebih halus dan sulit dideteksi. Para predator ini sering memanfaatkan kecanggihan algoritma TikTok yang memungkinkan konten mereka tersebar dengan cepat dan mendapatkan perhatian dari pengguna muda.

Perkembangan media digital, khususnya aplikasi berbasis video seperti TikTok, memberikan dampak positif dan negatif bagi penggunanya. Di satu sisi, anak-anak dan remaja dapat mengekspresikan diri dan menemukan komunitas yang mendukung. Namun, di sisi lain, mereka menjadi lebih rentan terhadap konten-konten yang berbahaya, seperti child grooming, yang dapat merusak mental dan perkembangan sosial mereka. Dengan tidak adanya pengawasan yang memadai, anak-anak sering kali terpapar pada orang-orang yang memiliki niat buruk dan berpotensi membahayakan mereka.

Modus operandi predator anak di TikTok sering kali dimulai dengan interaksi yang tampak tidak berbahaya. Para pelaku grooming ini biasanya berusaha membangun hubungan dengan anak-anak atau remaja melalui percakapan pribadi, komentar di video, atau bahkan mengirim pesan langsung. Dengan cara ini, mereka perlahan-lahan membangun rasa kepercayaan, sebelum akhirnya memanipulasi atau mengeksploitasi korban untuk kepentingan pribadi. Penggunaan fitur pesan langsung dan livestream TikTok menjadi saluran utama bagi predator untuk mengekspos anak-anak kepada bahaya.

TikTok sebagai platform digital terbesar di dunia telah dihadapkan pada tekanan besar untuk bertanggung jawab atas konten yang beredar di platformnya. Meskipun TikTok telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir konten berbahaya dan memblokir akun-akun predator, namun pengawasan terhadap konten yang tersebar tetap menjadi tantangan. Pemerintah Indonesia melalui Kominfo dan kementerian terkait juga tengah gencar mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan pengawasan terhadap konten digital, termasuk melibatkan pihak berwajib untuk menangani kasus child grooming yang melibatkan media sosial.

Dalam menghadapi meningkatnya kasus child grooming di media sosial, berbagai organisasi perlindungan anak juga turut aktif mengedukasi orang tua dan masyarakat mengenai bahaya yang mengintai di dunia maya. Diharapkan dengan pemahaman yang lebih baik, orang tua dapat lebih awas dan menjaga anak-anak mereka dari potensi eksploitasi digital. Selain itu, pentingnya penerapan kebijakan yang lebih ketat terhadap platform digital serta pembinaan kepada anak-anak untuk selalu berhati-hati dalam berinteraksi di media sosial menjadi langkah krusial dalam melindungi mereka.

Perkembangan media sosial, terutama TikTok, membawa dampak signifikan terhadap anak-anak dan remaja. Meskipun memberikan banyak peluang untuk ekspresi diri, platform ini juga rentan digunakan oleh predator anak untuk melakukan grooming. Pengawasan ketat oleh platform digital dan peran serta orang tua serta pemerintah sangat penting dalam menjaga anak-anak dari bahaya yang mengintai di dunia maya.