Tag Archives: Dunia Digital

https://mezzojane.com

M3 Ultra: Inovasi Terbaru Apple dengan Teknologi Dua Chip M3 Max

Apple baru saja mengungkapkan chip terbarunya, M3 Ultra, yang menjanjikan lonjakan performa dibandingkan dengan generasi sebelumnya, M2 Ultra. Chipset terbaru ini dirancang untuk memberikan kecepatan pemrosesan yang lebih tinggi, kinerja grafis yang lebih baik, serta mendukung kecerdasan buatan (AI) yang lebih efisien. Apple mengklaim bahwa chip M3 Ultra merupakan hasil dari penggabungan dua chip M3 Max dengan teknologi inovatif “UltraFusion”, sehingga kapasitas dan kemampuannya menjadi dua kali lipat lebih besar daripada M3 Max.

Dalam pengumuman resmi Apple, chip M3 Ultra dilengkapi dengan CPU 32-core, terdiri dari 24 core performa dan 8 core efisiensi. Konfigurasi ini memungkinkan M3 Ultra bekerja 1,5 kali lebih cepat dibandingkan dengan M2 Ultra. Peningkatan besar juga terlihat pada kinerja GPU-nya, yang dapat dipasang hingga 80 core, memberikan performa dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan M2 Ultra dan 2,6 kali lebih baik dibandingkan dengan M1 Ultra. Dengan kemampuan ini, chip M3 Ultra sangat cocok untuk menangani tugas-tugas berat dengan mudah.

Chip ini juga menawarkan kapasitas memori RAM yang sangat besar, hingga 512 GB, yang memungkinkan pengguna untuk menjalankan aplikasi berat tanpa gangguan. Apple mengklaim bahwa kapasitas memori ini merupakan yang terbesar yang pernah ada pada perangkat PC, memastikan pengalaman pengguna yang lebih lancar dan efisien.

Dalam hal konektivitas, Apple melengkapi M3 Ultra dengan dukungan untuk Thunderbolt 5, yang memberikan bandwidth lebih dari dua kali lipat per port dibandingkan dengan Thunderbolt 4, dengan kecepatan transfer data mencapai 120 Gbps. Kecepatan ini tentunya mendukung transfer data yang sangat cepat untuk berbagai keperluan profesional dan kreatif.

Selain itu, chip M3 Ultra juga dilengkapi dengan Neural Engine 32-core yang meningkatkan efisiensi pemrosesan AI dan pembelajaran mesin, yang semakin penting di era digital saat ini. Fitur grafisnya mengalami peningkatan dengan teknologi dynamic caching, mesh shading yang dipercepat oleh perangkat keras, dan ray-tracing generasi kedua. Semua fitur ini dirancang untuk memberikan pengalaman grafis yang lebih optimal, sangat cocok untuk para profesional di bidang desain, pengeditan video, dan gaming.

Chip M3 Ultra pertama kali hadir pada perangkat Mac Studio terbaru, yang kini sudah tersedia untuk dipesan di Amerika Serikat. Pengiriman perangkat ini dijadwalkan mulai 12 Maret 2025. Dengan peluncuran chip M3 Ultra, Apple kembali memperlihatkan komitmennya untuk menghadirkan teknologi terkini yang mendukung berbagai kebutuhan profesional dan pengguna kreatif di seluruh dunia.

Perkembangan Teknologi: AI, 5G, dan Komputasi Kuantum Ubah Dunia

Kemajuan teknologi yang terus melaju pesat telah membawa dampak besar bagi kehidupan manusia. Inovasi seperti kecerdasan buatan (AI), jaringan 5G, dan komputasi kuantum menjadi pilar utama dalam transformasi digital. Perkembangan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dalam berbagai aspek kehidupan, tetapi juga membuka peluang baru di berbagai industri.

Kecerdasan Buatan (AI) Mengubah Berbagai Sektor

Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini semakin canggih dan diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk otomatisasi, analisis data, hingga interaksi manusia dengan mesin. AI telah merambah sektor kesehatan, keuangan, manufaktur, serta transportasi, memberikan efisiensi dan akurasi yang lebih tinggi.

Di dunia medis, pemanfaatan AI memungkinkan diagnosis penyakit lebih cepat dan akurat, bahkan mampu membantu dokter dalam merancang metode pengobatan yang lebih efektif. Sementara itu, dalam dunia industri, AI berperan dalam mengoptimalkan proses produksi, mengurangi kesalahan manusia, serta meningkatkan efisiensi operasional.

Tidak hanya itu, chatbot berbasis AI dan asisten virtual seperti ChatGPT telah mengubah cara manusia berkomunikasi serta mengakses informasi. Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk memberikan layanan pelanggan yang lebih cepat, responsif, dan efisien.

Jaringan 5G Meningkatkan Konektivitas Global

Jaringan 5G mulai diterapkan di banyak negara dan membawa revolusi dalam kecepatan internet serta komunikasi data. Dengan latensi rendah dan kecepatan transfer data yang luar biasa, teknologi ini mendukung berbagai inovasi, mulai dari kendaraan otonom, smart city, hingga pengembangan Internet of Things (IoT).

Dalam dunia industri, 5G memungkinkan otomatisasi berbasis IoT yang meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Di sektor hiburan, pengalaman streaming dan gaming menjadi lebih lancar serta interaktif, memberikan kenyamanan lebih bagi pengguna.

Selain itu, dalam bidang kesehatan, jaringan 5G memungkinkan pengembangan telemedicine yang lebih efektif. Bahkan, operasi jarak jauh kini menjadi lebih akurat berkat kecepatan transfer data yang tinggi.

Komputasi Kuantum: Era Baru dalam Pemrosesan Data

Komputasi kuantum menjadi inovasi mutakhir yang dapat merevolusi pengolahan data. Berbeda dengan komputer konvensional, sistem ini menggunakan bit kuantum (qubit) yang memiliki kemampuan pemrosesan jauh lebih cepat. Dengan teknologi ini, masalah yang sebelumnya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan dapat dirampungkan dalam hitungan detik.

Sejumlah perusahaan teknologi besar seperti Google, IBM, dan Microsoft sedang berlomba mengembangkan komputer kuantum untuk berbagai aplikasi, termasuk kriptografi, riset farmasi, hingga simulasi perubahan iklim.

Walaupun masih dalam tahap pengembangan, banyak pakar meyakini bahwa komputasi kuantum akan membawa lompatan besar dalam dunia teknologi, terutama dalam bidang keamanan siber, penelitian ilmiah, serta pemrosesan data dalam skala besar.

Kesimpulan

Teknologi terus berkembang dengan pesat, menghadirkan inovasi yang mengubah berbagai aspek kehidupan. AI, 5G, dan komputasi kuantum menjadi tiga inovasi utama yang mendorong revolusi digital di berbagai sektor.

Seiring perkembangan yang tak terbendung, masa depan diprediksi akan semakin canggih dan efisien. Teknologi ini tidak hanya mempermudah kehidupan manusia, tetapi juga membuka peluang baru yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai industri di seluruh dunia.

GPU RTX 5070: Nvidia Jamin Tak Ada Anomali ROP!

Nvidia baru-baru ini mengonfirmasi adanya anomali yang berkaitan dengan jumlah Render Output Unit (ROP) pada beberapa kartu grafis dari lini terbaru mereka, RTX 50 Series. Masalah ini ditemukan pada tiga model, yaitu GeForce RTX 5090, RTX 5080, dan RTX 5070 Ti. Meski demikian, Nvidia menegaskan bahwa GPU lain, termasuk GeForce RTX 5070 yang akan datang, tidak akan mengalami kendala serupa.

“Tak ada GPU Nvidia lainnya yang terdampak anomali ini selain RTX 5090, 5080, dan 5070 Ti,” ungkap Ben Berraondo, Global PR Director Nvidia GeForce. Ia juga memastikan bahwa produksi GPU terbaru mereka sudah mengalami perbaikan untuk mencegah masalah serupa di masa mendatang.

Penyebab dan Dampak Anomali ROP

Anomali ini menunjukkan adanya degradasi dalam proses manufaktur silikon pada arsitektur “Blackwell,” yang menjadi fondasi bagi seri RTX 50. Sebagai penerus dari arsitektur Hopper dan Ada Lovelace, Blackwell membawa berbagai peningkatan performa, tetapi transisi ke teknologi baru juga dapat menyebabkan tantangan dalam produksi.

ROP sendiri merupakan bagian penting dari GPU yang bertugas menangani proses rendering piksel sebelum gambar ditampilkan ke layar. Jika jumlah ROP tidak sesuai dengan spesifikasi yang seharusnya, atau jika sistem tidak mengenali jumlahnya dengan benar, performa kartu grafis dapat terpengaruh.

Berdasarkan spesifikasi resmi, RTX 5090 memiliki 176 unit ROP, RTX 5080 sebanyak 112 unit, RTX 5070 Ti dengan 96 unit, dan RTX 5070 yang akan datang diperkirakan memiliki 80 unit. Pengurangan jumlah ROP dapat menyebabkan penurunan kinerja GPU, meski Nvidia menyatakan dampaknya hanya sekitar 4 persen, tanpa mengganggu performa AI dan komputasi GPU.

Tanggapan Nvidia dan Solusi bagi Pengguna

Masalah ini pertama kali ditemukan oleh pengguna yang melakukan benchmark menggunakan aplikasi seperti GPU-Z. Nvidia sendiri mengaku baru mengetahui adanya anomali setelah laporan dari komunitas muncul. Namun, mereka memastikan bahwa perbaikan sudah dilakukan di tingkat produksi.

Bagi pengguna yang telah membeli RTX 5090, 5080, atau 5070 Ti dan menemukan adanya perbedaan jumlah ROP dari spesifikasi resmi, Nvidia menyarankan untuk menghubungi vendor tempat mereka membeli GPU guna mendapatkan penggantian unit jika diperlukan.

Dengan langkah ini, Nvidia berusaha menjaga kepercayaan pengguna terhadap lini RTX 50 Series, sembari memastikan bahwa produk mendatang tidak mengalami kendala yang sama.

Teknologi Berubah Cepat, Sultan Brunei Soroti Peluang Baru

Sultan Brunei, Haji Hassanal Bolkiah, menyoroti dampak besar revolusi teknologi, khususnya kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), sebagai peluang strategis bagi masa depan negaranya. Pernyataan ini disampaikan dalam Sidang Pertama Sesi ke-21 Dewan Legislatif Brunei pada Rabu (26/2).

Dalam pidatonya, Sultan menegaskan bahwa Brunei harus mempersiapkan diri menghadapi perkembangan teknologi global dengan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia serta memperkuat kemampuan nasional di era transformasi digital.

Komitmen Brunei dalam Transformasi Ekonomi

Sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang kaya akan sumber daya alam, terutama minyak dan gas, Brunei terus berupaya melakukan diversifikasi ekonomi. Pemerintah menargetkan pertumbuhan di berbagai sektor strategis, termasuk industri hilir minyak, pariwisata, perdagangan internasional, serta inovasi di bidang teknologi tinggi.

Transformasi ekonomi ini sejalan dengan visi Brunei untuk mengurangi ketergantungan pada sektor migas dan menciptakan fondasi ekonomi yang lebih berkelanjutan. Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai kebijakan telah diterapkan guna mempercepat pertumbuhan sektor nonmigas, termasuk peningkatan investasi pada infrastruktur digital dan pengembangan industri berbasis teknologi.

Pertumbuhan Ekonomi di Sektor Nonmigas

Salah satu indikator keberhasilan strategi diversifikasi ekonomi Brunei terlihat dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di sektor nonmigas. Dari 2017 hingga 2023, sektor ini mengalami rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 4,3 persen. Pertumbuhan tersebut turut berkontribusi terhadap peningkatan ekspor nasional ke berbagai pasar baru, memperluas jangkauan produk Brunei di kancah global.

Dengan terus mendorong inovasi dan investasi di bidang teknologi, Brunei berharap dapat memanfaatkan potensi AI dan revolusi digital untuk meningkatkan daya saingnya di tingkat internasional. Sultan menekankan bahwa kesiapan sumber daya manusia menjadi kunci utama dalam memastikan Brunei tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pemain aktif dalam lanskap industri global yang semakin kompetitif.

Penantian Berakhir! iPhone 16 Segera Kantongi Izin Jual

Setelah berbulan-bulan mengalami ketidakpastian, akhirnya iPhone 16 mendapatkan izin untuk dipasarkan di Indonesia. Sebelumnya, pemerintah melarang Apple menjual iPhone 16 sejak Oktober 2024 karena belum memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Berdasarkan aturan yang berlaku, setiap perangkat telekomunikasi genggam yang ingin dipasarkan di Indonesia harus memenuhi TKDN minimal 35 persen.

Kini, setelah serangkaian negosiasi antara Apple dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), kesepakatan akhirnya tercapai. Apple setuju untuk berinvestasi dalam skema TKDN dengan nilai Rp 2,6 triliun untuk periode 2025-2028. Dengan komitmen tersebut, iPhone 16 akhirnya bisa mengantongi sertifikat TKDN dan segera tersedia di pasar Indonesia.

Kesepakatan Besar: Apple Setuju Investasi, iPhone 16 Bisa Masuk Indonesia

Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Apple telah memenuhi seluruh administrasi yang diperlukan untuk memperoleh sertifikat TKDN. Proses penerbitan sertifikat akan dilakukan melalui Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas).

“Seluruh dokumen yang dibutuhkan sudah disiapkan oleh Apple, dan proses administrasi akan segera diproses oleh Kemenperin,” ujar Agus dalam keterangan resminya, Rabu (26/2/2025).

Tidak hanya menghadirkan iPhone 16 series, Apple juga memastikan bahwa iPhone 16e, model terbaru yang diluncurkan secara global pada 19 Februari 2025, akan ikut masuk ke Indonesia.

“Kami sangat senang bisa memperluas investasi kami di Indonesia. Kami tidak sabar menghadirkan iPhone 16 series dan iPhone 16e bagi para konsumen di Indonesia,” kata perwakilan Apple dalam pernyataan resminya.

Skema Investasi Apple: Dari Pabrik AirTag hingga Pusat Riset di Indonesia

Sebagai bagian dari kesepakatan dengan pemerintah, Apple memilih skema investasi sebagai bentuk pemenuhan TKDN. Ada tiga skema yang bisa dipilih vendor untuk mendapatkan sertifikat TKDN di Indonesia:

  1. Jalur hardware, seperti membangun pabrik perakitan di Indonesia.
  2. Jalur software, dengan menggandeng pengembang aplikasi lokal.
  3. Jalur inovasi dan investasi, yang mengharuskan perusahaan mengalokasikan dana tertentu dalam bentuk investasi.

Apple tetap memilih skema ketiga, dengan mengajukan proposal investasi setiap tiga tahun. Sebagai bagian dari komitmennya, Apple sepakat untuk mengucurkan 160 juta dolar AS (sekitar Rp 2,6 triliun) sebagai bentuk investasi tunai dalam periode 2025-2028.

Tidak hanya itu, Apple juga menyepakati investasi tambahan dalam berbagai proyek strategis, di antaranya:

  • Pembangunan pabrik AirTag di Batam, yang akan menjadikan Indonesia sebagai pemasok 65 persen AirTag untuk pasar global. Investasi ini senilai 150 juta dolar AS (sekitar Rp 2,4 triliun).
  • Pendirian lini produksi kain mesh di Bandung, yang akan digunakan untuk AirPods Max.
  • Mendirikan Apple Software Innovation and Technology Institute serta Apple Professional Developer Academy di Indonesia.
  • Pembangunan pusat riset dan pengembangan (R&D Center) Apple di Indonesia, yang akan menjadi fasilitas kedua di luar Amerika Serikat, setelah Brasil.

Pemerintah Beri Sanksi ke Apple, iPhone 16 Akhirnya Lolos Blokir

Sebelumnya, Apple sempat menghadapi sanksi dari pemerintah Indonesia karena tidak memenuhi komitmen TKDN pada periode 2020-2023. Apple diketahui masih memiliki utang investasi senilai 10 juta dolar AS, yang baru dilunasi pada Desember 2024. Sebagai konsekuensinya, pemerintah menuntut tambahan investasi dalam periode 2023-2029.

Dengan kesepakatan yang diumumkan pada Rabu (26/2/2025), Apple akhirnya berhasil membuka blokir penjualan iPhone 16 di Indonesia. iPhone 16 series yang sebelumnya dijual secara global sejak September 2024, kini sudah mendapat kejelasan untuk masuk ke pasar Indonesia.

“Kami sudah menyepakati bahwa Apple memenuhi kewajibannya sesuai peraturan yang berlaku. Dengan demikian, sertifikat TKDN untuk iPhone 16 akan segera diterbitkan,” ujar Menperin Agus Gumiwang.

Kapan iPhone 16 Resmi Dijual di Indonesia?

Meskipun sertifikat TKDN telah disetujui, hingga saat ini iPhone 16 series masih belum muncul dalam daftar sertifikasi TKDN Kemenperin maupun laman Postel Kominfo. Namun, dengan adanya kesepakatan baru ini, iPhone 16 diyakini akan segera tersedia di Indonesia dalam waktu dekat.

Apple sendiri telah beberapa kali mengajukan proposal investasi sejak akhir 2024, namun sempat mengalami penolakan karena dianggap tidak relevan dengan produksi iPhone. Salah satu tawaran yang ditolak adalah rencana investasi 1 miliar dolar AS untuk pembangunan pabrik AirTag di Batam, yang akhirnya direvisi menjadi bagian dari komitmen jangka panjang.

Kini, dengan tercapainya kesepakatan resmi dengan pemerintah, para penggemar Apple di Indonesia akhirnya bisa bersiap menyambut kehadiran iPhone 16 series di Tanah Air.

Ilmuwan Jepang Ciptakan Robot Tangan dengan Jaringan Hidup!

Sejumlah ilmuwan dari Universitas Tokyo dan Universitas Waseda berhasil menciptakan sebuah inovasi luar biasa di dunia robotika. Mereka mengembangkan robot tangan biohibrida yang dirancang untuk diaplikasikan pada tangan prostetik bagi individu dengan amputasi. Robot ini tidak hanya memiliki lima jari yang dapat bergerak secara alami, tetapi juga menggunakan jaringan otot hidup sehingga dapat melakukan gerakan yang lebih presisi dibandingkan dengan teknologi prostetik sebelumnya.

Keunggulan Robot Tangan Biohibrida

Robot tangan ini memiliki panjang sekitar 18 sentimeter, mencakup bagian lengan bawah, dan dilengkapi dengan sistem sendi yang memungkinkan setiap jari bergerak secara independen. Teknologi ini membuatnya mampu melakukan gerakan kompleks, seperti menggenggam benda kecil, mengangkat objek rapuh, hingga melakukan tugas yang membutuhkan ketelitian tinggi.

Dibandingkan dengan teknologi biohibrida sebelumnya yang umumnya hanya memiliki satu sendi dengan ukuran kecil, inovasi ini jauh lebih canggih. Tim peneliti mengatasi keterbatasan tersebut dengan menggabungkan beberapa jaringan otot tipis ke dalam struktur gulungan, yang kemudian berfungsi sebagai satu otot utuh. Dengan desain ini, robot tangan dapat bergerak dengan kekuatan yang lebih optimal, mendekati pergerakan tangan manusia.

Salah satu keunggulan utama dari teknologi ini adalah penggunaan jaringan otot hidup yang dapat berkontraksi dan meregang, memungkinkan gerakan yang lebih alami serta memiliki kemampuan pemulihan dalam batas tertentu. Artinya, robot tangan ini tidak hanya lebih fleksibel tetapi juga lebih tahan lama dibandingkan dengan prostetik konvensional.

Potensi Aplikasi Robot Tangan Biohibrida

Teknologi robot tangan biohibrida ini berpotensi membawa dampak besar di berbagai bidang. Berikut adalah beberapa penerapannya:

1. Tangan Prostetik yang Lebih Adaptif

Robot tangan ini dikembangkan untuk membantu individu yang mengalami amputasi. Dengan tingkat integrasi yang lebih baik dengan tubuh manusia, tangan prostetik berbasis biohibrida ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan serta kontrol yang lebih presisi bagi penggunanya.

2. Alat Bantu dalam Prosedur Medis

Dikutip dari Universitas Tokyo, jaringan otot dalam robot tangan ini mampu merespons sinyal listrik dengan waktu reaksi yang sangat cepat, bahkan lebih baik dibandingkan aktuator mekanis konvensional. Kemampuan ini menjadikannya sangat cocok untuk digunakan dalam prosedur medis, terutama dalam operasi mikro yang memerlukan ketelitian ekstrem, seperti prosedur pada pembuluh darah atau jaringan saraf.

3. Robot dengan Sensasi Sentuhan Alami

Keunggulan lainnya adalah kemampuannya dalam meniru sentuhan dan kekuatan genggaman manusia. Teknologi jaringan otot yang digunakan memungkinkan robot ini untuk menyesuaikan tekanan saat memegang suatu objek, sehingga tidak mudah merusak benda yang rapuh. Meski demikian, masih ada tantangan dalam desainnya, yakni jari-jari robot ini belum dapat kembali ke posisi awal dengan sempurna. Para peneliti berencana untuk mengembangkan material elastis yang dapat membantu mengembalikan jari ke posisi semula dengan lebih cepat.

Masa Depan Robotika Biohibrida

Menurut Shoji Takeuchi, profesor dari Universitas Tokyo, pencapaian ini merupakan langkah besar dalam pengembangan robot biohibrida yang semakin mendekati sistem biologis manusia. Ia menekankan bahwa tujuan utama dari robotika biohibrida adalah meniru gerakan alami tubuh manusia dalam skala yang lebih besar, dan penelitian mereka saat ini menjadi salah satu tonggak penting dalam mewujudkan hal tersebut.

Seiring dengan kemajuan teknologi, bukan tidak mungkin robot tangan biohibrida ini akan semakin disempurnakan dan diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan. Dari dunia medis hingga industri, inovasi ini membuka peluang baru dalam menciptakan robot yang lebih responsif dan lebih mirip dengan manusia.

Tak Disangka! Begini Proses Cepat Perancangan iMac Pertama

Jonathan Ive, atau yang akrab disapa Jony Ive, desainer ikonik di balik produk-produk Apple dan orang kepercayaan Steve Jobs, mengungkapkan bahwa proses desain komputer iMac berlangsung sangat cepat—bahkan kurang dari sebulan. Dalam wawancara eksklusif di program “Desert Island Discs” yang disiarkan oleh BBC Inggris, Ive mengungkapkan bahwa ia dan timnya hanya membutuhkan tiga minggu untuk merancang iMac.

Dalam acara tersebut, Ive berbagi kisah tentang perjalanannya di Apple, hubungannya dengan Steve Jobs, serta alasan di balik keputusannya untuk meninggalkan perusahaan dan mendirikan studio desainnya sendiri, LoveFrom.

Menurutnya, kolaborasi dengan Jobs sudah terjalin sejak awal, terutama saat Apple berada di ambang kebangkrutan. “Kami benar-benar hampir bangkrut, hanya tinggal beberapa hari saja,” ungkapnya. Dalam situasi krisis tersebut, mereka bergerak cepat merancang iMac, produk yang akhirnya menjadi penyelamat Apple.

“Kami menyelesaikan desainnya hanya dalam dua hingga tiga minggu pertama,” ujar Ive, dikutip dari Apple Insider, Selasa (25/2/2025).

iMac, Komputer yang Mengubah Apple

Apple pertama kali memperkenalkan iMac G3 pada 6 Mei 1998, dan produk ini langsung menarik perhatian industri teknologi. Dengan desain inovatif dan warna cerah yang mencolok, iMac tampil berbeda dibanding komputer lain yang umumnya berwarna abu-abu dan terkesan membosankan.

Jony Ive menjelaskan bahwa saat merancang iMac, fokus utama tim bukanlah pada spesifikasi teknis yang tinggi, melainkan pengalaman pengguna dan kenyamanan.

“Kami ingin menciptakan sesuatu yang lebih dari sekadar perangkat elektronik. Kami menambahkan pegangan di bagian atas iMac agar lebih mudah dipindahkan, serta membuat desain transparan agar konsumen membicarakan tampilannya, bukan hanya kecepatan prosesor atau spesifikasinya,” jelas Ive.

Keberanian Apple dalam menghadirkan inovasi juga terlihat dari keputusannya untuk menghapus floppy disk dan menggantinya dengan CD-ROM, serta memperkenalkan USB sebagai standar konektivitas baru.

Saat resmi dirilis pada 15 Agustus 1998, iMac G3 langsung disambut antusias oleh pasar. Dalam lima bulan pertama, perangkat ini terjual hampir 800 ribu unit, yang secara drastis memulihkan kondisi keuangan Apple.

Jony Ive: Desain adalah Cerminan Penciptanya

Bagi Ive, setiap produk yang ia rancang bukan sekadar benda mati, tetapi mencerminkan nilai dan motivasi para desainer di baliknya.

“Setiap objek yang kami buat adalah representasi dari orang-orang yang menciptakannya,” ungkapnya.

Setelah lebih dari dua dekade berkarya di Apple, Jony Ive akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri pada 2019 dan mendirikan studio desainnya sendiri.

“Keputusan itu sebenarnya tidak sulit, tetapi proses transisinya yang sulit setelah begitu lama berada di Apple,” pungkasnya.

London LegalTechTalk 2025: Tempat Berkumpulnya Inovator Hukum Digital, Daftar Sekarang!

Dunia hukum semakin beradaptasi dengan perkembangan teknologi, dan London LegalTechTalk 2025 hadir sebagai ajang bergengsi yang membuka akses bagi para profesional hukum untuk mengeksplorasi inovasi terkini. Konferensi ini akan digelar pada 26-27 Juni 2025 di Intercontinental O2, London, mengumpulkan ribuan peserta serta perusahaan terkemuka dari berbagai industri untuk membahas peran teknologi dalam transformasi hukum global.

Sebagai kota yang kaya akan sejarah dan budaya, London kini juga menjadi pusat inovasi hukum dan teknologi. Kombinasi antara tradisi hukum yang kuat dan kemajuan teknologi menjadikan London sebagai tempat ideal bagi diskusi mendalam tentang masa depan industri hukum. London LegalTechTalk 2025 bukan sekadar konferensi biasa, tetapi platform penting bagi profesional hukum untuk memahami tren terbaru, memperluas jaringan global, dan mengeksplorasi peluang kolaborasi strategis.

Transformasi Digital dalam Dunia Hukum

Di era digitalisasi, teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), blockchain, otomatisasi, dan big data analytics semakin berperan dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam praktik hukum. London LegalTechTalk 2025 menghadirkan pembicara dari berbagai sektor untuk membahas implementasi teknologi ini dalam aspek hukum, mulai dari pengelolaan data hingga analisis berbasis AI dalam riset hukum.

Dengan lebih dari 300 pembicara dari berbagai negara, peserta akan mendapatkan wawasan langsung tentang bagaimana transformasi digital mempengaruhi sistem hukum global. Bagi profesional hukum di Indonesia, ini adalah kesempatan untuk memahami tantangan dan peluang dalam penerapan teknologi hukum di Tanah Air.

Membangun Koneksi dengan Pemimpin Industri

Ajang ini dihadiri oleh lebih dari 4.000 peserta dan 1.900 perusahaan, menjadikannya tempat ideal untuk membangun koneksi dengan para in-house counsel, firma hukum, pengembang legal tech, startup, regulator, serta investor internasional. Melalui berbagai sesi diskusi dan pertemuan bisnis, peserta dapat menjajaki potensi kerja sama yang bermanfaat bagi pengembangan industri hukum di Indonesia.

Kolaborasi lintas negara dalam bidang hukum dan teknologi bukan lagi sebuah pilihan, melainkan kebutuhan. London LegalTechTalk 2025 memberikan kesempatan bagi para profesional hukum Indonesia untuk terhubung dengan jaringan global dan membawa perubahan positif dalam praktik hukum nasional.

Jelajahi Keindahan London dan Warisan Hukumnya

Selain menghadiri konferensi, peserta juga dapat mengeksplorasi berbagai destinasi ikonik di London yang memiliki kaitan erat dengan dunia hukum. Hukumonline, sebagai mitra resmi London LegalTechTalk 2025, mengajak peserta untuk mengunjungi landmark penting seperti British Museum, London Court of International Arbitration, Supreme Court of the United Kingdom, Buckingham Palace, hingga University College London.

Perjalanan ini tidak hanya memberikan pengalaman akademik dan profesional, tetapi juga memperkaya wawasan budaya dan sejarah hukum di salah satu kota paling berpengaruh di dunia.

Bergabung dalam London LegalTechTalk 2025

Hukumonline membuka kesempatan bagi para profesional hukum di Indonesia untuk menjadi bagian dari London LegalTechTalk 2025. Konferensi ini bukan hanya sebuah acara, tetapi langkah strategis dalam memperluas wawasan, membangun relasi, dan menghadapi tantangan era digital di dunia hukum.

🔹 Ingin menjadi bagian dari transformasi digital dalam industri hukum?
🔹 Siap memperluas jaringan dan mendapatkan wawasan dari para ahli hukum global?

Jangan lewatkan kesempatan ini! Daftar sekarang dan jadilah bagian dari perubahan besar dalam dunia hukum global.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai agenda acara, daftar pembicara, dan cara mendaftar, kunjungi:
👉 https://www.hukumonline.com/london-legal-tech-talk-2025/

Bersama London LegalTechTalk 2025 dan Hukumonline, mari bawa industri hukum Indonesia ke level yang lebih tinggi! 🚀

Tidak Patuhi Aturan Perlindungan Anak, Komdigi Siap Beri Sanksi pada Platform Digital

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengumumkan bahwa regulasi perlindungan anak di dunia digital yang tengah disusun akan memberikan sanksi tegas terhadap Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang tidak mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menjelaskan bahwa aturan ini difokuskan pada platform digital yang melanggar aturan, bukan kepada anak-anak atau orang tua. “Sanksi ini tidak ditujukan kepada anak-anak atau orang tua. Justru yang harus bertanggung jawab adalah PSE yang tidak menjalankan kewajibannya dengan benar,” ujar Meutya dalam pernyataannya pada Selasa, 18 Februari 2025.

Meutya juga menambahkan bahwa pentingnya regulasi ini tidak hanya sebatas memberikan perlindungan bagi anak-anak, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran digital di kalangan orang tua. Salah satu aspek yang ditekankan dalam regulasi ini adalah pembatasan penggunaan akun digital bagi anak-anak. Meutya menjelaskan bahwa anak-anak tidak diperkenankan membuat akun tanpa pendampingan hingga usia tertentu. “Aturan ini bukan bertujuan untuk membatasi akses anak-anak ke dunia digital, melainkan untuk memastikan bahwa akses yang diberikan didampingi oleh orang tua yang bertanggung jawab,” jelasnya.

Selain itu, Komdigi juga menegaskan bahwa regulasi ini tidak hanya berfokus pada aspek teknologi, tetapi juga memerlukan landasan hukum yang kuat. “Indonesia memang belum memiliki regulasi perlindungan anak di dunia digital yang sebanding dengan negara-negara lain. Karena itu, sangat penting bagi kita untuk merumuskan peraturan yang lebih menyeluruh,” kata Meutya.

Dalam merumuskan aturan ini, Komdigi bekerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki kepedulian terhadap isu perlindungan anak, termasuk akademisi, organisasi pemerhati anak, serta lembaga internasional seperti UNICEF dan Save the Children. “Tim kami telah bekerja keras untuk menyelesaikan aturan ini, dan saat ini kami berada di tahap finalisasi. Kami berharap regulasi ini dapat segera diumumkan oleh Presiden,” tambah Meutya.

Komdigi juga memastikan bahwa aturan perlindungan anak di dunia digital telah mencapai lebih dari 90 persen penyelesaian dan siap untuk diterapkan dalam waktu dekat. Meutya mengungkapkan bahwa mereka terus berkomitmen untuk menyelesaikan regulasi ini secepatnya. “Kami sangat serius dengan langkah ini, dan Insya Allah dalam waktu dekat aturan ini akan segera diresmikan,” tutup Meutya.

Huawei MatePad Pro 13.2 Hadir, Tablet Canggih dengan Kemampuan Setara PC

Huawei secara resmi meluncurkan tablet flagship terbarunya, MatePad Pro 13.2, ke pasar global dalam sebuah acara yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Selasa (18/2/2025). Dalam ajang bertajuk Huawei Innovative Product Launch, perusahaan teknologi asal China ini juga memperkenalkan beberapa produk unggulan lainnya, seperti ponsel lipat Mate XT Ultimate, Mate X6, serta true wireless stereo (TWS) Free Arc.

Dalam kesempatan tersebut, Senior Product Expert Huawei Mobile Devices, Kelsen Tan, menegaskan bahwa tablet ini dirancang untuk meningkatkan produktivitas pengguna. “Kami menghadirkan produk yang dapat mengoptimalkan kinerja dan kreativitas, yakni MatePad Pro 13.2 terbaru,” ujar Kelsen di atas panggung peluncuran.

MatePad Pro 13.2 sebenarnya telah lebih dulu diperkenalkan di China pada November 2024 lalu. Kini, perangkat ini akhirnya masuk ke pasar global dengan membawa berbagai keunggulan, terutama pada kualitas layar dan fitur pendukung produktivitas.

Spesifikasi Huawei MatePad Pro 13.2

Tablet ini hadir dengan layar OLED berukuran 13,2 inci yang memiliki resolusi 2880 x 1920 piksel serta refresh rate 144Hz. Layar ini diklaim tetap tajam dan cerah meskipun berada di bawah sinar matahari langsung, karena memiliki tingkat kecerahan hingga 1.000 nits. Selain itu, Huawei menawarkan dua varian layar, yaitu versi standar dan “Clear Soft Light Screen” yang dilengkapi dengan teknologi nano-magnetik dan nano-etching untuk mengurangi pantulan cahaya.

Untuk kebutuhan fotografi, tablet ini memiliki kamera depan 16MP (f/2.2) yang terletak pada notch kecil di bagian atas layar. Sayangnya, Huawei tidak mengungkap secara spesifik chipset yang digunakan dalam perangkat ini. Namun, beberapa spekulasi menyebut bahwa tablet ini kemungkinan ditenagai oleh Kirin 9100 atau Kirin 9020, seperti yang digunakan pada Mate X6.

Dari segi penyimpanan, MatePad Pro 13.2 menawarkan dua pilihan konfigurasi, yaitu 12GB RAM dengan penyimpanan internal 256GB serta 12GB RAM dengan penyimpanan internal 512GB. Untuk daya tahan, tablet ini didukung baterai berkapasitas 10.100 mAh yang dapat diisi hingga 80 persen hanya dalam 40 menit, dan mencapai daya penuh dalam waktu 65 menit.

Fitur Andalan untuk Produktivitas dan Kreativitas

Huawei MatePad Pro 13.2 tidak hanya menawarkan spesifikasi tinggi, tetapi juga didukung oleh berbagai aplikasi profesional untuk mendukung produktivitas. Salah satunya adalah WPS Office PC-level, yang memungkinkan pengguna untuk mengedit dokumen, menggunakan rumus dalam tabel, serta melakukan analisis data dengan lebih mudah.

Bagi pengguna yang gemar mencatat atau menggambar, Huawei juga menyertakan aplikasi Huawei Notes dan GoPaint, yang dioptimalkan untuk mendukung penggunaan stylus, sehingga pengalaman menulis dan menggambar terasa lebih natural.

Harga dan Ketersediaan

Di Malaysia, Huawei MatePad Pro 13.2 tersedia dalam beberapa pilihan warna dan dijual dengan harga sebagai berikut:

  • MatePad Pro 13.2 (RAM 12GB/256GB) + Keyboard: 1.049 euro (sekitar Rp 17,8 juta)
  • MatePad Pro 13.2 (RAM 12GB/512GB) PaperMatte Edition + Keyboard: 1.199 euro (sekitar Rp 20,4 juta)

Segera Hadir di Indonesia

Bagi pengguna di Indonesia yang menantikan tablet ini, kabar baiknya adalah Huawei telah memastikan bahwa MatePad Pro 13.2 akan segera dirilis di Tanah Air. Nomor model perangkat ini bahkan telah terdaftar di laman Postel Ditjen SDPPI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sejak 10 Januari 2025 dengan nomor sertifikat 106940/SDPPI/2025.

Perwakilan Huawei Indonesia juga telah mengonfirmasi kehadiran tablet ini di pasar Indonesia. “Sebagai bagian dari ekspansi global, Huawei MatePad Pro 13.2 yang baru saja diluncurkan di Malaysia akan segera diumumkan di Indonesia dalam waktu dekat,” demikian pernyataan resmi Huawei kepada KompasTekno.

Namun, hingga saat ini, Huawei belum mengungkapkan tanggal pasti peluncurannya di Indonesia. Kita tunggu saja pengumuman resminya dalam waktu dekat!