Kecerdasan Buatan AI Bisa Membuat Pengelolaan Gedung Bisa Lebih Hemat Energi

Jakarta – Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini mulai memberikan dampak besar dalam berbagai sektor, salah satunya adalah dalam pengelolaan gedung. Dengan semakin berkembangnya AI, pengelolaan energi di gedung-gedung komersial dan perkantoran semakin efisien, bahkan dapat mengurangi konsumsi energi secara signifikan. Dalam era perubahan iklim dan krisis energi global, penerapan AI dalam manajemen gedung dipandang sebagai solusi inovatif yang tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.

Penerapan AI dalam pengelolaan gedung menggunakan sistem yang mampu menganalisis data secara real-time untuk mengoptimalkan penggunaan energi. Misalnya, sistem AI dapat memantau dan menyesuaikan pemanasan, ventilasi, dan pendinginan udara (HVAC), pencahayaan, serta penggunaan alat-alat elektronik sesuai dengan kebutuhan ruangan. Dengan cara ini, energi hanya digunakan ketika diperlukan, menghindari pemborosan yang sering terjadi karena sistem yang tidak terkelola dengan baik.

Penggunaan AI dapat memberikan penghematan energi yang signifikan. AI memiliki kemampuan untuk belajar dari pola penggunaan energi dalam gedung dan membuat prediksi yang lebih akurat terkait kebutuhan energi di masa depan. Sebagai contoh, sistem AI dapat memprediksi suhu ruangan yang optimal berdasarkan jumlah orang yang ada di dalamnya atau waktu hari tertentu, dan secara otomatis menyesuaikan sistem pendingin dan pemanas ruangan. Hal ini membantu gedung untuk tidak hanya mengurangi konsumsi energi tetapi juga mengurangi biaya operasional.

Selain penghematan biaya, penerapan AI dalam pengelolaan energi juga berdampak positif terhadap lingkungan. Penggunaan energi yang lebih efisien mengurangi jejak karbon dan mendukung tujuan keberlanjutan yang semakin penting di era modern ini. Gedung yang dikelola dengan AI lebih ramah lingkungan karena emisi gas rumah kaca yang dihasilkan lebih sedikit. Selain itu, pengelolaan gedung yang hemat energi juga menjadi nilai tambah bagi perusahaan atau institusi yang ingin meningkatkan citra hijau dan keberlanjutan mereka.

Di Indonesia, meskipun teknologi AI mulai dikenal, penerapan sistem ini dalam pengelolaan gedung belum banyak dilakukan. Namun, dengan semakin banyaknya perusahaan dan pengembang properti yang berfokus pada efisiensi energi dan keberlanjutan, penerapan AI di sektor properti diprediksi akan semakin berkembang. Banyak gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan di Jakarta dan kota besar lainnya mulai mengadopsi teknologi smart building, yang mengintegrasikan AI untuk meningkatkan efisiensi energi dan operasional.

Teknologi AI membawa potensi besar untuk masa depan pengelolaan gedung yang lebih hemat energi dan berkelanjutan. Dengan kemampuan untuk mengoptimalkan penggunaan energi secara real-time, AI tidak hanya membantu mengurangi biaya operasional, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap upaya menjaga lingkungan. Pengelolaan gedung yang lebih efisien menjadi bagian dari revolusi teknologi yang lebih luas dan dapat diharapkan untuk semakin meluas dalam beberapa tahun mendatang.

Fenomena ‘Brain Rot’: Dampak Sosial Media terhadap Kemampuan Fokus di Era Digital

Di era digital yang semakin berkembang, kita melihat munculnya berbagai fenomena menarik, salah satunya yang ramai dibicarakan pada Desember 2024, yakni fenomena yang dikenal sebagai “Brain Rot” atau “pembusukan otak.” Istilah ini muncul karena pengaruh penggunaan media sosial yang berlebihan terhadap kemampuan otak untuk berfungsi optimal. Konsep ini mengacu pada penurunan kapasitas mental akibat kebiasaan konsumsi konten yang mengalir sesuai dengan algoritma media sosial, yang justru mengurangi daya ingat dan kemampuan berpikir kritis.

“Brain Rot” mencerminkan efek negatif dari konsumsi konten yang tidak terstruktur dan cenderung membosankan, yang membuat otak kehilangan ketajaman dalam memproses informasi. Salah satu perilaku yang memicu kondisi ini adalah “doom scrolling,” yaitu kebiasaan menggulir halaman feed media sosial tanpa tujuan jelas atau hanya sekedar mencari hiburan tanpa mempertimbangkan kualitas konten.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Digital Wellness Institute pada tahun 2023, sekitar 65% pengguna media sosial menghabiskan 3 hingga 4 jam setiap harinya hanya untuk menggulir konten secara tanpa henti, yang memperburuk kondisi ini.

Psikolog klinis, Dr. Andri Subekti, mengungkapkan bahwa kebiasaan tersebut sangat berisiko, terutama bagi kalangan muda yang gemar melakukan doom scrolling. Ia menambahkan bahwa kebiasaan menonton video pendek yang hanya bersifat hiburan dapat melemahkan kemampuan otak untuk fokus dan menyerap informasi baru dengan baik.

Salah satu mahasiswa Generasi Z yang mulai merasakan dampak “Brain Rot” mengungkapkan pengalamannya terkait kehilangan fokus saat belajar. Rasanya seperti sulit untuk fokus dalam waktu lama. Ketika dosen menjelaskan materi, saya merasa seperti tidak bisa menyerap semuanya, dan kepala terasa penuh namun kosong.

Transformasi Digital Indonesia 2025: AI, IoT, dan Infrastruktur Privat Menjadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Digital

Perkembangan teknologi yang pesat diprediksi akan terus berlanjut hingga tahun 2025. Laporan Google e-Conomy SEA 2024 mencatatkan ekonomi digital Indonesia mencapai nilai transaksi bruto (GMV) sebesar 90 miliar USD pada tahun 2024, dengan proyeksi lonjakan signifikan hingga 360 miliar USD pada 2030.

Menurut Haris Izmee, Direktur Utama Equinix Indonesia, perkembangan ekonomi digital Indonesia sangat didorong oleh kebijakan pemerintah dan adopsi cloud yang semakin luas oleh sektor bisnis. Teknologi inovatif seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan analitik big data, yang dipadukan dengan solusi berkelanjutan dan efisiensi energi, akan semakin mempercepat permintaan terhadap pusat data canggih. “Penting bagi pelaku bisnis dan pemimpin digital untuk mengikuti perubahan ini, memanfaatkan potensi teknologi terbaru, serta mengatasi tantangan yang ada untuk mendukung pertumbuhan bisnis,” ungkapnya.

Equinix, dalam mendukung transformasi digital Indonesia seiring dengan visi Indonesia Emas 2045 dan Asta Cita pemerintah, siap menyediakan infrastruktur digital yang kuat serta layanan yang mendukung perkembangan berbagai organisasi. Seiring dengan perkembangan ini, diperkirakan empat tren utama akan membentuk peta bisnis dan teknologi di Asia-Pasifik, khususnya Indonesia.

Salah satu tren utama adalah lonjakan penggunaan AI, yang dipicu oleh ketersediaan Large Language Models (LLMs) di cloud publik. Meski demikian, banyak perusahaan mulai menyadari bahwa menggunakan infrastruktur alternatif bisa lebih efektif untuk beberapa beban kerja AI, terutama yang berkaitan dengan data pribadi. Oleh karena itu, tren ‘Model to Data’ mulai berkembang, di mana model AI dipasang di infrastruktur komputasi privat yang dekat dengan penyimpanan data, berbeda dengan pendekatan tradisional ‘Data to Model’.

Tren ini juga selaras dengan Kebijakan Satu Data Indonesia (SDI) yang mengutamakan prinsip data-once-only, memfasilitasi sinkronisasi arsitektur data antar lembaga untuk mendukung pengembangan AI dan meningkatkan kolaborasi antar sektor publik.

Keamanan data menjadi hal yang sangat penting, mengingat banyak aplikasi AI melibatkan data sensitif. Organisasi yang menangani data pribadi, seperti layanan keuangan atau kesehatan, kini lebih memilih menggunakan infrastruktur AI privat untuk menjaga privasi dan memenuhi ketentuan kedaulatan data. Selain itu, kecepatan juga menjadi faktor utama. Layanan AI yang membutuhkan latensi rendah, seperti aplikasi audio dan video, membutuhkan infrastruktur yang tersebar luas dan dekat dengan pengguna akhir untuk mengurangi waktu respons.

Terakhir, struktur biaya layanan AI perlu diperhitungkan. Layanan yang masih dalam tahap awal atau melibatkan data dalam jumlah kecil lebih cocok menggunakan cloud publik. Sebaliknya, layanan yang lebih matang dan melibatkan data dalam jumlah besar lebih efisien menggunakan infrastruktur privat.

Pada 2025, di Indonesia, wilayah Kalimantan Timur, Jakarta, dan Kepulauan Riau diperkirakan akan melihat permintaan tinggi terhadap AI. Sektor-sektor seperti pemasaran, game, dan pendidikan menjadi penggerak utama minat terhadap AI. Selain itu, data menunjukkan bahwa mayoritas pengguna tertarik dengan fitur AI di aplikasi seluler, seperti pengeditan foto dan video, yang semakin mendominasi kebutuhan digital di Indonesia.

Shopee 2024: Inovasi untuk UMKM dan Penjual Lokal, Menumbuhkan Ekspor dan Pengalaman Belanja Terbaik

Sepanjang tahun 2024, Shopee menunjukkan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan UMKM dan penjual lokal melalui berbagai inovasi yang mendorong keberhasilan di pasar domestik dan internasional. Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Christin Djuarto, menjelaskan bahwa keberlanjutan dan inovasi menjadi kunci untuk menjaga relevansi platform e-commerce ini. “Kami berupaya untuk melahirkan berbagai inovasi yang mendukung ekosistem kami, agar dapat memberikan dampak positif bagi seluruh pihak yang terlibat. Tahun ini, kami bangga melihat perkembangan Penjual, Pembeli, dan Kreator, baik di dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Christin.

Pada 2024, Shopee berhasil mencatatkan peningkatan penjualan produk kreator dan UMKM, baik di dalam maupun luar negeri. Hal ini didukung oleh berbagai program dan fitur inovatif, termasuk Garansi Tepat Waktu, kerja sama dengan YouTube Shopping, serta kemudahan sertifikasi halal untuk UMKM berkat kolaborasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal. Ekspor produk lokal ke Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin meningkat hampir 50% dibandingkan tahun sebelumnya. Produk-produk fesyen Muslim, fesyen wanita, serta fesyen bayi dan anak menjadi yang paling diminati.

Shopee juga mencatatkan lonjakan lebih dari 200% pada penjualan produk lokal di kanal Shopee Pilih Lokal, berkat kemudahan akses dan teknologi yang mempermudah sertifikasi halal bagi 1.000 usaha lokal. Program-program yang dihadirkan juga memberikan dorongan bagi UMKM di berbagai daerah di Indonesia, seperti Aceh Besar, Sinjai, dan Pekalongan, untuk tumbuh pesat.

Inovasi Shopee juga berfokus pada peningkatan pengalaman belanja. Salah satunya melalui program Garansi Tepat Waktu yang didukung oleh mitra pengiriman, memberikan pembeli rasa aman dengan jaminan pengiriman tepat waktu. Fitur baru berupa Rangkuman Penilaian berbasis AI juga diperkenalkan untuk mempermudah pembeli membaca ulasan produk secara efisien. Kampanye tematik seperti 12.12 Birthday Sale berhasil meningkatkan penjualan produk lokal hingga tujuh kali lipat.

Dari sisi kreator, fitur Shopee Live yang mendukung interaksi antara penjual dan pembeli melalui video dan live streaming mengalami lonjakan luar biasa, dengan total jam tayang mencapai 735 juta jam. Penjualan produk UMKM melalui Shopee Live juga meningkat pesat, bahkan menembus angka lebih dari 1 miliar produk, menciptakan peluang besar bagi penjual lokal untuk memperkenalkan produk mereka ke audiens yang lebih luas.

Shopee juga berfokus pada pemenuhan kebutuhan gaya hidup islami dengan fitur Al-Quran dan Kiblat yang hadir di kanal Shopee Barokah, yang telah digunakan lebih dari 25 juta kali. Dengan semua inovasi ini, Shopee terus berkomitmen menjadi platform yang inklusif, mendukung pertumbuhan ekonomi digital, dan memenuhi kebutuhan pengguna di sepanjang tahun 2024.

Inovasi Terbaru Kolaborasi Eksklusif Antara JNE Dan Desainer Terkenal

Pada tanggal 19 Desember 2024, JNE, perusahaan jasa pengiriman terkemuka di Indonesia, memperkenalkan produk terbaru hasil kolaborasi eksklusif dengan desainer terkenal di industri fashion. Dalam rangka merayakan perjalanan panjang perusahaan, JNE meluncurkan jaket dan helm yang tidak hanya fungsional tetapi juga stylish. Produk ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang menginginkan perlengkapan yang nyaman, aman, dan terlihat keren.

Produk jaket dan helm terbaru ini memiliki desain yang mengutamakan kenyamanan serta keselamatan pengguna. Jaket dirancang dengan material tahan air dan sirkulasi udara yang baik, cocok digunakan untuk berbagai cuaca. Sementara itu, helmnya dilengkapi dengan fitur keselamatan yang telah memenuhi standar SNI, memberikan perlindungan maksimal bagi penggunanya. Kedua produk ini dirancang dengan perhatian khusus terhadap detail, memastikan tampilan yang stylish namun tetap praktis.

Menurut Direktur Pemasaran JNE, produk baru ini merupakan jawaban atas kebutuhan konsumen yang sering terlibat dalam aktivitas pengiriman barang atau berkendara sehari-hari. “Kami ingin memberikan produk yang dapat menunjang kenyamanan dan keselamatan, sekaligus memiliki desain yang menarik. Jaket dan helm ini cocok untuk para kurir JNE maupun pelanggan yang aktif berpergian,” ujar dia dalam acara peluncuran produk tersebut.

Kolaborasi dengan desainer ternama ini diharapkan dapat memperkuat citra JNE sebagai perusahaan yang tidak hanya berfokus pada layanan pengiriman, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan inovasi yang bermanfaat bagi pelanggan. Peluncuran jaket dan helm ini menjadi salah satu langkah JNE dalam menciptakan ekosistem yang mendukung kebutuhan gaya hidup modern, yang mengutamakan keamanan tanpa mengorbankan penampilan.

Peluncuran produk ini mendapat sambutan positif dari konsumen dan komunitas. Banyak yang mengapresiasi langkah JNE dalam menciptakan produk yang tidak hanya praktis tetapi juga dapat menunjang gaya hidup aktif dan modern. Beberapa pengguna di media sosial bahkan membagikan foto mereka mengenakan jaket dan helm baru ini, menunjukkan bahwa JNE berhasil menciptakan inovasi yang menarik perhatian.

Inovasi terbaru dari JNE ini menunjukkan bagaimana perusahaan jasa pengiriman ini tidak hanya berfokus pada pengiriman barang, tetapi juga memahami kebutuhan pelanggan yang lebih luas, termasuk dalam hal fashion dan keamanan. Dengan jaket dan helm fungsional ini, JNE berhasil menciptakan produk yang tidak hanya berguna, tetapi juga memberikan nilai tambah dalam dunia fashion dan gaya hidup modern.

Inovasi EMO-VR: Teknologi Virtual Reality untuk Dukung Regulasi Diri Siswa Autis dari Unesa

Disability Innovation Center (DIC) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memperkenalkan inovasi terbaru berupa teknologi Virtual Reality (VR) untuk mendukung pengembangan regulasi diri pada siswa penyandang autisme. Inovasi ini, yang dinamakan EMO-VR, kini sedang menjalani tahap uji coba di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Gedangan, Sidoarjo.

Teknologi EMO-VR memungkinkan siswa autis berinteraksi dalam simulasi lingkungan virtual yang dirancang untuk membantu mereka dalam mengelola emosi serta beradaptasi dengan lebih baik dalam proses pembelajaran. Ketua Tim Peneliti, Prof. Dr. Sujarwanto M.Pd., menjelaskan bahwa aplikasi ini fokus pada pengenalan perasaan seperti sedih, senang, atau bersemangat, dan disesuaikan dengan gaya belajar serta karakteristik masing-masing siswa.

“Inovasi ini memberi kesempatan kepada guru untuk mengontrol aktivitas siswa melalui komputer, sehingga siswa hanya perlu mengikuti skenario yang telah disiapkan,” tambah Sujarwanto, yang juga merupakan Guru Besar Unesa serta Ketua Asosiasi Profesional Ortopedagogik Indonesia.

EMO-VR berfungsi untuk menyediakan lingkungan virtual yang aman dan terstruktur bagi siswa autis, sekaligus memberikan pengalaman baru bagi guru. Teknologi interaktif ini juga memungkinkan guru mendapatkan umpan balik yang berguna untuk meningkatkan efektivitas metode pembelajaran berbasis VR.

Hasil dari uji coba serta masukan dari SLB Negeri Gedangan akan terus dikelola untuk menyempurnakan teknologi ini. Di masa depan, EMO-VR akan dipresentasikan dalam simposium internasional yang melibatkan pakar-pakar disabilitas dari Asia Tenggara, yang merupakan bagian dari kolaborasi antara DIC Unesa, SEAMEO SEN, dan Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM).

Kepala SLB Negeri Gedangan, Miseri, menyambut baik penggunaan EMO-VR, yang dianggap memberikan manfaat signifikan bagi siswa autis. “Kami berharap teknologi ini dapat memberikan dampak positif dalam pembelajaran dan pengembangan keterampilan komunikasi siswa,” ujar Miseri.

Inovasi AKN Pacitan: DGMATH, Aplikasi Pembelajaran Matematika Berbasis Augmented Reality untuk Siswa

Akademi Komunitas Negeri (AKN) Pacitan telah meluncurkan inovasi terbaru melalui aplikasi pembelajaran matematika yang menyenangkan, yaitu DGMATH. Aplikasi ini dikembangkan oleh mahasiswa Program Studi Tata Laksana Studio Produksi dan Pemeliharaan Komputer dan Jaringan, dengan bimbingan para dosen di AKN Pacitan. Salah satu dosen pembimbing, Dwi Ariani Fina Yuniarti, menjelaskan bahwa DGMATH merupakan hasil kerja keras mahasiswa yang bertujuan untuk memudahkan siswa dalam memahami konsep matematika, khususnya mengenai bangun ruang.

Meskipun DGMATH pertama kali diluncurkan pada tahun 2022 sebagai aplikasi berbasis Android, aplikasi ini kini telah diperbarui dengan teknologi Augmented Reality (AR) yang lebih canggih pada tahun 2024. Dengan teknologi AR, aplikasi ini memungkinkan siswa untuk memvisualisasikan bangun ruang tiga dimensi seperti kubus, balok, limas, prisma, kerucut, tabung, dan bola. Inovasi ini membuat proses pembelajaran lebih interaktif dan menarik, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami konsep geometris.

Menurut Dwi, penelitian ini mendukung riset terapan yang dilakukan di perguruan tinggi vokasi. Ia menekankan bahwa inovasi dalam pendidikan harus beriringan dengan kemajuan teknologi yang berkembang pesat. DGMATH tidak hanya memperkenalkan konsep matematika tetapi juga mengenalkan siswa pada teknologi canggih yang relevan dengan perkembangan digital masa kini.

DGMATH juga membuktikan bahwa pendidikan vokasi memiliki potensi besar untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Inovasi ini selaras dengan program dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang bertujuan memperkenalkan matematika sejak usia dini. Dwi berharap aplikasi ini dapat terus berkembang dan digunakan tidak hanya di Pacitan, tetapi juga di seluruh Indonesia.

Sebagai langkah awal, DGMATH telah diperkenalkan langsung kepada siswa di SDN Bangunsari, Pacitan, Jawa Timur. Selain sosialisasi aplikasi, acara tersebut juga diisi dengan pelatihan untuk para guru SDN Bangunsari mengenai cara membuat presentasi, merekam video pembelajaran, serta mengeditnya agar menjadi media pembelajaran yang lebih menarik dan efektif.

Kehadiran DGMATH mendapat sambutan positif dari siswa dan guru di SDN Bangunsari, yang berharap aplikasi ini dan pelatihan yang diberikan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan memberikan wawasan lebih luas kepada siswa dan guru mengenai kemajuan teknologi.

Dinas Sosial Aceh Raih Penghargaan Inovasi Terbaik II dengan Aplikasi SiRehsos, Langkah Nyata Menuju Peningkatan Kesejahteraan Sosial

Dinas Sosial Aceh kembali menorehkan prestasi gemilang dengan inovasi baru berupa Aplikasi Sistem Informasi Rehabilitasi Sosial (SiRehsos), yang berhasil meraih penghargaan terbaik kedua dalam kategori Inovasi Aceh 2024. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Penjabat Gubernur Aceh, Dr. Safrizal, ZA, pada acara Anugerah Inovasi Aceh 2024 yang digelar di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, pada Rabu, 18 Desember 2024. Penyerahan penghargaan ini diterima oleh Sekretaris Dinas Sosial Aceh, Devi Riansyah, A.KS, M.Si.

Prestasi ini menunjukkan bahwa Dinas Sosial Aceh berhasil mempertahankan inovasi yang berkelanjutan, mengingat SiRehsos juga memperoleh penghargaan serupa pada tahun 2023. Hal ini sejalan dengan harapan Pj. Gubernur Aceh, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya inovasi yang tidak hanya dibuat satu kali dan dihapus, tetapi yang berkelanjutan dan terus diperbaharui setiap tahun.

“Inovasi itu bukan sekadar lomba atau persaingan, tetapi untuk meningkatkan kualitas layanan dan pekerjaan kita dengan cara yang lebih inovatif dan baru,” tegas Pj. Gubernur Aceh. Ia juga memberikan apresiasi kepada para inovator yang telah berkontribusi pada kemajuan Aceh, dengan menekankan bahwa inovasi adalah kunci untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

Sekretaris Dinas Sosial Aceh, Devi Riansyah, mengungkapkan rasa syukurnya atas penghargaan ini dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh ASN Dinas Sosial Aceh yang telah bekerja keras menciptakan inovasi ini. Devi juga menjelaskan bahwa aplikasi SiRehsos ini diharapkan dapat menyediakan data yang mendukung perencanaan pembangunan pemerintah, baik dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) maupun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Aceh (RPJA).

“Aplikasi SiRehsos berbasis data ini membantu dalam menyediakan standar pelayanan minimal (SPM) di bidang sosial, yang akan digunakan dalam merencanakan pembangunan kesejahteraan sosial di masa depan,” tambah Devi.

Devi juga menegaskan bahwa meskipun penghargaan telah diraih, Dinas Sosial Aceh akan terus mengembangkan dan menyempurnakan aplikasi SiRehsos untuk memberikan layanan publik yang lebih baik. Ia mengajak ASN di Dinas Sosial Aceh untuk terus melahirkan inovasi yang sejalan dengan visi dan misi Dinas Sosial.

Dalam acara tersebut, Dinas Sosial Aceh juga mendapatkan penghargaan sebagai salah satu SKPA yang “sangat inovatif”, bersama 12 SKPA lainnya.

SiRehsos, yang dikembangkan oleh Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Aceh, adalah sistem yang mengintegrasikan data para penerima pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) dan potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS). Dengan tampilan Dashboard yang real-time, aplikasi ini memungkinkan akses informasi secara langsung dan kapan saja. Keunggulan lainnya adalah memberikan kemudahan akses bagi Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dalam mengelola data PPKS binaannya, serta mempermudah pengurusan administrasi secara online.

Kemendikdasmen Dorong Penerapan AI dan Coding di Kurikulum SMK Untuk Menciptakan Generasi Muda yang Cerdas dan Modern!

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di era digital, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) yang membahas pengembangan pembelajaran kecerdasan buatan (AI) dan coding di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Acara ini berlangsung pada 16-18 Desember 2024 di Jakarta dan bertujuan untuk memperkuat pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) di Indonesia.

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq, menekankan bahwa AI dan coding bukan sekadar keterampilan teknis, tetapi juga alat untuk mengasah soft skill yang penting.

“Kami ingin siswa memiliki kemampuan berpikir kritis dan ketekunan dalam menghadapi tantangan. Ini memungkinkan mereka untuk mencari solusi masalah dengan cara yang lebih efisien,” kata Fajar dalam pernyataan resminya pada Rabu, 18 Desember 2024.

Ia juga menyoroti pentingnya literasi kewarganegaraan digital, yaitu kemampuan menggunakan teknologi secara aman, etis, dan bertanggung jawab. Pendidikan, menurut Fajar, harus mempersiapkan siswa untuk menjadi pengendali teknologi, bukan sekadar pengguna pasif.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, menambahkan bahwa pembelajaran AI dan coding adalah langkah strategis untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan pemecahan masalah.

“AI dan coding hanyalah alat. Tujuannya adalah membekali siswa dengan kemampuan yang relevan untuk menghadapi dunia yang terus berubah,” ungkap Tatang.

Sebagai bagian dari langkah konkret, pemerintah mencanangkan pengintegrasian AI dan coding ke dalam kurikulum SMK di semua jenjang pendidikan. Penyelarasan kurikulum menjadi salah satu prioritas utama untuk memastikan keberhasilan implementasi ini.

DKT ini melibatkan 50 peserta yang terdiri dari perwakilan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Balai Pengembangan Mutu Pendidikan Vokasi, praktisi dan ahli di bidang AI dan coding, serta akademisi yang berfokus pada pendidikan digital.

Para peserta diharapkan dapat merumuskan strategi dan langkah implementasi yang efektif untuk mengintegrasikan pembelajaran AI dan coding di SMK.

Kemendikdasmen berharap generasi muda Indonesia tidak hanya menguasai keterampilan digital, tetapi juga mampu menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, inovatif, dan bijak dalam memanfaatkan teknologi.

“Dengan pendidikan berbasis AI dan coding, kita dapat mempersiapkan generasi yang mampu menjawab tantangan global sekaligus memberikan kontribusi positif bagi masa depan,” pungkas Tatang.

Veo 2: AI Canggih Google yang Membuat Video Sinematik dan Realistis Lebih Mudah

Google baru saja meluncurkan Veo 2, teknologi kecerdasan buatan (AI) terbaru yang mampu menciptakan video realistis dengan sentuhan sinematik berdasarkan input teks. Diluncurkan pada Senin, 17 Desember 2024, Veo 2 hadir dengan kemampuan memahami fisika dunia nyata, gerakan, serta ekspresi manusia, memungkinkan pengguna untuk menentukan elemen seperti sinematografi, seperti sudut pengambilan gambar, jenis lensa, dan efek visual.

Misalnya, pengguna veo 2 dapat meminta pengambilan gambar dari sudut rendah yang meluncur di tengah adegan atau menambahkan efek depth of field untuk fokus pada subjek tertentu. Ulasan The Verge menyebutkan bahwa generasi terbaru ini akan diterapkan pada YouTube Shorts dan produk lainnya mulai 2025, meskipun saat ini aksesnya masih terbatas melalui daftar tunggu. Video yang dihasilkan ini juga dilengkapi watermark “SynthID” yang tak terlihat untuk menandai keasliannya.

Google menyatakan peluncuran Veo 2 dilakukan secara bertahap untuk memastikan kualitas dan keamanan, sebelum diperluas ke berbagai platform seperti Vertex AI. Veo 2 menawarkan video hingga resolusi 4K dengan durasi beberapa menit, serta meminimalisir kesalahan dan halusinasi AI yang sering kali muncul pada teknologi serupa ini.

Selain Veo 2, Google juga memperbarui Imagen 3, model AI yang mampu menghasilkan gambar, tekstur, dan komposisi dengan kualitas lebih baik, yang kini tersedia melalui platform ImageFX secara global.