Tag Archives: AI

https://mezzojane.com

Ilmuwan Jepang Ciptakan Robot Tangan dengan Jaringan Hidup!

Sejumlah ilmuwan dari Universitas Tokyo dan Universitas Waseda berhasil menciptakan sebuah inovasi luar biasa di dunia robotika. Mereka mengembangkan robot tangan biohibrida yang dirancang untuk diaplikasikan pada tangan prostetik bagi individu dengan amputasi. Robot ini tidak hanya memiliki lima jari yang dapat bergerak secara alami, tetapi juga menggunakan jaringan otot hidup sehingga dapat melakukan gerakan yang lebih presisi dibandingkan dengan teknologi prostetik sebelumnya.

Keunggulan Robot Tangan Biohibrida

Robot tangan ini memiliki panjang sekitar 18 sentimeter, mencakup bagian lengan bawah, dan dilengkapi dengan sistem sendi yang memungkinkan setiap jari bergerak secara independen. Teknologi ini membuatnya mampu melakukan gerakan kompleks, seperti menggenggam benda kecil, mengangkat objek rapuh, hingga melakukan tugas yang membutuhkan ketelitian tinggi.

Dibandingkan dengan teknologi biohibrida sebelumnya yang umumnya hanya memiliki satu sendi dengan ukuran kecil, inovasi ini jauh lebih canggih. Tim peneliti mengatasi keterbatasan tersebut dengan menggabungkan beberapa jaringan otot tipis ke dalam struktur gulungan, yang kemudian berfungsi sebagai satu otot utuh. Dengan desain ini, robot tangan dapat bergerak dengan kekuatan yang lebih optimal, mendekati pergerakan tangan manusia.

Salah satu keunggulan utama dari teknologi ini adalah penggunaan jaringan otot hidup yang dapat berkontraksi dan meregang, memungkinkan gerakan yang lebih alami serta memiliki kemampuan pemulihan dalam batas tertentu. Artinya, robot tangan ini tidak hanya lebih fleksibel tetapi juga lebih tahan lama dibandingkan dengan prostetik konvensional.

Potensi Aplikasi Robot Tangan Biohibrida

Teknologi robot tangan biohibrida ini berpotensi membawa dampak besar di berbagai bidang. Berikut adalah beberapa penerapannya:

1. Tangan Prostetik yang Lebih Adaptif

Robot tangan ini dikembangkan untuk membantu individu yang mengalami amputasi. Dengan tingkat integrasi yang lebih baik dengan tubuh manusia, tangan prostetik berbasis biohibrida ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan serta kontrol yang lebih presisi bagi penggunanya.

2. Alat Bantu dalam Prosedur Medis

Dikutip dari Universitas Tokyo, jaringan otot dalam robot tangan ini mampu merespons sinyal listrik dengan waktu reaksi yang sangat cepat, bahkan lebih baik dibandingkan aktuator mekanis konvensional. Kemampuan ini menjadikannya sangat cocok untuk digunakan dalam prosedur medis, terutama dalam operasi mikro yang memerlukan ketelitian ekstrem, seperti prosedur pada pembuluh darah atau jaringan saraf.

3. Robot dengan Sensasi Sentuhan Alami

Keunggulan lainnya adalah kemampuannya dalam meniru sentuhan dan kekuatan genggaman manusia. Teknologi jaringan otot yang digunakan memungkinkan robot ini untuk menyesuaikan tekanan saat memegang suatu objek, sehingga tidak mudah merusak benda yang rapuh. Meski demikian, masih ada tantangan dalam desainnya, yakni jari-jari robot ini belum dapat kembali ke posisi awal dengan sempurna. Para peneliti berencana untuk mengembangkan material elastis yang dapat membantu mengembalikan jari ke posisi semula dengan lebih cepat.

Masa Depan Robotika Biohibrida

Menurut Shoji Takeuchi, profesor dari Universitas Tokyo, pencapaian ini merupakan langkah besar dalam pengembangan robot biohibrida yang semakin mendekati sistem biologis manusia. Ia menekankan bahwa tujuan utama dari robotika biohibrida adalah meniru gerakan alami tubuh manusia dalam skala yang lebih besar, dan penelitian mereka saat ini menjadi salah satu tonggak penting dalam mewujudkan hal tersebut.

Seiring dengan kemajuan teknologi, bukan tidak mungkin robot tangan biohibrida ini akan semakin disempurnakan dan diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan. Dari dunia medis hingga industri, inovasi ini membuka peluang baru dalam menciptakan robot yang lebih responsif dan lebih mirip dengan manusia.

Alibaba Siapkan Investasi Besar untuk Infrastruktur AI, Targetkan AGI

Alibaba Group Holding Ltd. berencana untuk menginvestasikan lebih dari 380 miliar yuan atau sekitar US$53 miliar dalam pengembangan infrastruktur kecerdasan buatan (AI) selama tiga tahun ke depan. Perusahaan yang didirikan oleh Jack Ma ini menyatakan bahwa mereka akan mengalokasikan dana lebih besar untuk AI dan komputasi awan dibandingkan dengan dekade terakhir. Alibaba ingin menjadi mitra utama bagi perusahaan yang mengembangkan dan mengimplementasikan AI, seiring meningkatnya kebutuhan daya komputasi dan model AI yang semakin kompleks.

Setelah menghadapi tantangan besar akibat tindakan keras pemerintah pada tahun 2020, Alibaba kini fokus untuk memperbaiki bisnisnya dengan mengalihkan perhatian pada e-commerce dan AI. Eddie Wu, CEO Alibaba, menyebutkan bahwa Artificial General Intelligence (AGI) kini menjadi tujuan utama mereka. Perusahaan seperti OpenAI, Microsoft, dan Alphabet Inc. telah memimpin dalam perlombaan AGI, dengan berbagai perusahaan teknologi besar lainnya, termasuk Meta dan Amazon, juga berinvestasi miliaran dolar untuk mengembangkan pusat data yang mendukung AI.

Namun, di tengah geliat investasi besar ini, Wall Street mulai mempertanyakan apakah permintaan untuk kapasitas pusat data AI tersebut cukup besar. Sebuah perusahaan baru asal China, DeepSeek, telah meluncurkan model AI dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan banyak pesaing besar. Walaupun demikian, para investor tetap memberi apresiasi terhadap ambisi Alibaba untuk bersaing dalam pengembangan AI, khususnya dengan fokusnya pada AGI.

BRIN dan JAEA Bahas Peran Kecerdasan Buatan dalam Teknologi Reaktor Nuklir

Kepala Pusat Riset Teknologi Reaktor Nuklir Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRTRN BRIN), Topan Setiadipura, menyatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam teknologi reaktor nuklir. Topan menjelaskan bahwa PRTRN BRIN memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan teknologi reaktor nuklir dan 12 kelompok penelitian yang mendukungnya. Selain itu, PRTRN BRIN juga aktif berkolaborasi dengan industri internasional, termasuk menjalin hubungan dengan negara-negara seperti Amerika, Jepang, dan Korea.

Menurut Topan, kerja sama dengan peneliti dari lembaga seperti Japan Atomic Energy Agency (JAEA), khususnya dalam pengembangan AI, akan sangat menguntungkan dalam hal teknis serta riset dan pengembangan (R&D). Ia menambahkan bahwa meskipun teknologi reaktor nuklir relatif lambat dalam mengadopsi inovasi terbaru, penerapan teknologi baru secara ilmiah sangat dibutuhkan.

Kunihiko Nabeshima, peneliti dari JAEA, turut berbagi pengalaman terkait dampak kecelakaan Fukushima dan perkembangan terbaru pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Jepang. Dia menjelaskan bahwa AI saat ini memainkan peran besar dalam sektor energi nuklir, seperti membantu mengawasi reaktor dan memberikan informasi kepada operator. Selain itu, AI dapat memberikan rekomendasi penting mengenai tindakan yang harus diambil untuk menjaga keselamatan reaktor.

Dengan adanya perkembangan AI dalam sektor energi nuklir, JAEA berharap dapat melanjutkan kerjasama dengan BRIN untuk meningkatkan sistem investigasi dan teknologi yang telah mereka bangun selama dua dekade terakhir.

Astreya Hyderabad: Satu Tahun Inovasi, Transformasi, dan Keunggulan TI

Astreya, pemimpin global dalam layanan terkelola TI dan transformasi digital, merayakan ulang tahun pertama fasilitasnya di Hyderabad. Dalam satu tahun terakhir, pusat strategis ini telah menjadi pendorong utama dalam pengembangan solusi komputasi awan, otomatisasi, dan layanan TI perusahaan. Hal ini semakin memperkuat komitmen Astreya terhadap inovasi, keunggulan operasional, serta pengembangan karyawan.

Dalam kurun waktu 12 bulan, kantor Hyderabad telah berkembang menjadi pusat inovasi dengan lingkungan kerja berstandar tinggi. Beberapa pencapaian utama yang diraih antara lain sertifikasi sebagai Offshore Development Center (ODC) yang memastikan standar keamanan, skalabilitas, dan efisiensi operasional bertaraf internasional. Selain itu, fasilitas ini dilengkapi dengan sistem keamanan 24/7, ruang kerja ergonomis, serta berbagai fasilitas yang mendukung kesejahteraan karyawan, menjadikannya sebagai lingkungan kerja yang produktif dan dinamis. Kolaborasi strategis dengan berbagai perusahaan teknologi terkemuka juga semakin mengukuhkan posisi Astreya sebagai pemimpin dalam layanan TI berbasis kecerdasan buatan. Tak hanya itu, Astreya juga berinvestasi dalam pengembangan karyawan melalui program pelatihan kepemimpinan, budaya kerja berbasis inovasi, serta pembelajaran berkelanjutan. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan fleksibel, Astreya menerapkan kebijakan kerja yang progresif dan program keterlibatan karyawan yang mendorong kolaborasi.

Sebagai bagian dari strategi ekspansi global, fasilitas di Hyderabad tetap menjadi pilar utama dalam pertumbuhan teknologi Astreya. CEO Astreya, Romil Bahl, mengungkapkan bahwa inovasi, semangat, dan keahlian teknis tim di Hyderabad telah berkontribusi besar dalam kesuksesan perusahaan di tingkat global. Ia menegaskan bahwa fasilitas ini memainkan peran penting dalam transformasi digital, otomatisasi, dan keunggulan TI perusahaan, serta menegaskan komitmen perusahaan dalam berinvestasi pada teknologi, pengembangan karyawan, dan masa depan industri TI.

Untuk merayakan pencapaian luar biasa ini, Astreya akan menggelar acara peringatan pada 17-18 Februari 2025 dengan berbagai agenda utama. Acara ini mencakup pertemuan eksekutif yang membahas strategi pertumbuhan dan inovasi masa depan, penghargaan bagi karyawan berprestasi melalui lokakarya dan sesi interaktif, serta penguatan kolaborasi antar tim global untuk mempercepat perkembangan AI dan teknologi komputasi awan.

Astreya sendiri merupakan penyedia layanan terkelola TI yang membantu bisnis berinovasi, menyederhanakan operasional, dan berkembang di era digital. Didirikan pada tahun 2001 dan berbasis di San Jose, California, Astreya kini beroperasi di lebih dari 35 negara dan mendukung berbagai perusahaan terkemuka di dunia. Dengan solusi yang mencakup komputasi awan, pusat data, serta otomatisasi berbasis AI, Astreya terus berkomitmen dalam mengubah cara perusahaan memanfaatkan teknologi guna meningkatkan layanan pelanggan, memberdayakan tenaga kerja, dan mempercepat pertumbuhan bisnis.

Revolusi AI: Peran, Manfaat, dan Masa Depan Kecerdasan Buatan dalam Kehidupan Manusia

Kecerdasan Buatan (AI) telah berkembang menjadi salah satu terobosan teknologi paling signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Dengan pesatnya kemajuan teknologi dan meningkatnya kapasitas komputasi, AI kini memainkan peran krusial di berbagai bidang kehidupan, mulai dari sektor industri dan kesehatan hingga aktivitas sehari-hari. Keunggulannya dalam meningkatkan efisiensi, meningkatkan akurasi, serta membuka jalan bagi inovasi yang sebelumnya sulit diwujudkan menjadikannya sebagai teknologi yang semakin tak terpisahkan dari kehidupan modern.

AI merupakan cabang ilmu komputer yang berfokus pada pengembangan sistem yang mampu meniru kecerdasan manusia dalam menyelesaikan berbagai tugas, seperti analisis data, pengambilan keputusan, dan pengenalan pola. Pada awalnya, AI hanya digunakan untuk fungsi-fungsi sederhana seperti pengenalan suara dan wajah. Namun, dengan perkembangan metode pembelajaran mesin (machine learning) dan pembelajaran mendalam (deep learning), AI kini mampu menjalankan tugas yang jauh lebih kompleks, termasuk analisis data berskala besar dan pengambilan keputusan berbasis algoritma cerdas.

Dalam dunia kesehatan, AI telah membantu dalam mempercepat dan meningkatkan akurasi diagnosis penyakit, misalnya melalui analisis gambar medis dan pengembangan obat yang lebih efektif. Robot bedah berbasis AI juga telah digunakan dalam prosedur medis untuk meningkatkan presisi dan efisiensi dalam operasi.

Di industri otomotif, AI mendorong perkembangan mobil otonom (self-driving cars) yang diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan mengurangi kemacetan lalu lintas. Selain itu, teknologi AI juga digunakan dalam sistem navigasi dan analisis lalu lintas guna mengoptimalkan perjalanan.

Sektor keuangan turut merasakan dampak besar AI, di mana teknologi ini digunakan untuk menganalisis tren pasar, memprediksi investasi, serta mendeteksi aktivitas penipuan secara real-time. Sementara itu, dalam dunia manufaktur, AI telah mengotomatiskan berbagai proses produksi, meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya operasional, serta memastikan kualitas produk tetap terjaga.

Tak hanya di sektor industri, AI juga telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Asisten virtual seperti Siri, Google Assistant, dan Alexa memanfaatkan AI untuk memahami dan merespons perintah suara, membantu pengguna dalam berbagai tugas, seperti mengatur jadwal, memberikan rekomendasi, hingga mengontrol perangkat rumah pintar.

Keunggulan utama AI terletak pada kemampuannya dalam memproses serta menganalisis data dalam jumlah besar dengan kecepatan tinggi, memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih akurat dibandingkan manusia. Hal ini sangat bermanfaat di bidang yang mengandalkan analisis data, seperti riset ilmiah, investasi, dan diagnosis medis.

Masa depan AI sangat menjanjikan, dengan potensi menghadirkan inovasi yang dapat mengatasi tantangan global, seperti perubahan iklim, kelaparan, dan permasalahan kesehatan. AI juga memiliki peluang untuk meningkatkan kreativitas manusia dengan menghadirkan teknologi yang mendukung seni, desain, dan inovasi ilmiah.

Meskipun AI menawarkan banyak manfaat, teknologi ini juga menimbulkan sejumlah tantangan, seperti permasalahan etika, privasi, serta dampaknya terhadap lapangan kerja. Oleh karena itu, diperlukan regulasi dan pengawasan yang bijak agar AI dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan umat manusia. Ke depan, AI akan terus berkembang dan beradaptasi, menjadi pilar utama dalam menciptakan dunia yang lebih cerdas, efisien, dan inovatif.

AI AuroraLLM Hadir! Siap Percepat Transformasi Industri di Tanah Air

Volantis Technology resmi menghadirkan AuroraLLM, model kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan sektor industri dan bisnis di Indonesia. Dengan keunggulan seperti akses offline, keamanan data yang terjamin, serta fleksibilitas dalam pengelolaan informasi, AuroraLLM diharapkan dapat menjadi solusi yang mampu meningkatkan efisiensi serta mendukung pengambilan keputusan berbasis AI di berbagai sektor.

CEO Volantis Technology, Bachtiar Rifai, menyatakan bahwa kehadiran AuroraLLM merupakan bagian dari langkah strategis dalam mempercepat transformasi digital nasional.

“Kami berupaya menghadirkan teknologi AI yang tidak hanya canggih, tetapi juga sesuai dengan kebutuhan industri dalam negeri. Dengan akses offline dan kendali penuh atas data, AuroraLLM menawarkan solusi yang aman dan efisien bagi perusahaan,” ujar Bachtiar dalam acara peluncuran yang berlangsung di Jakarta, Selasa (11/2).

Solusi AI yang Fleksibel dan Bisa Dikustomisasi

Salah satu fitur unggulan AuroraLLM adalah kemampuannya untuk beroperasi tanpa koneksi internet, menjadikannya solusi tepat bagi sektor yang menghadapi kendala jaringan, seperti manufaktur, pertambangan, dan logistik.

Selain itu, teknologi ini dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan bisnis. AuroraLLM bisa diprogram dengan karakteristik tertentu, seperti asisten bisnis, analis data, atau penasihat keuangan, sehingga mampu memberikan interaksi yang lebih personal dan relevan dengan kebutuhan industri masing-masing.

Teknologi ini juga dilengkapi dengan Retrieval-Augmented Generation (RAG), yang memungkinkan perusahaan mengelola data lebih efisien, melakukan analisis laporan keuangan, riset pasar, hingga manajemen dokumen operasional.

“Fitur ini sangat berguna bagi perusahaan yang membutuhkan dokumentasi percakapan serta analisis data dengan tingkat keamanan tinggi,” tambah Bachtiar.

Keamanan Data dan Kepatuhan terhadap Regulasi

Dalam dunia bisnis dan industri, perlindungan data menjadi aspek yang sangat penting. Untuk itu, AuroraLLM dilengkapi dengan fitur log audit aktivitas pengguna, yang memungkinkan perusahaan melacak setiap akses dan perubahan data secara transparan.

Selain itu, AI ini juga mendukung manajemen kebijakan, memungkinkan pengguna mengatur sensor informasi, gaya komunikasi, hingga preferensi bahasa yang digunakan. Dengan fitur ini, AuroraLLM dapat diterapkan di sektor yang memiliki regulasi ketat, seperti perbankan, kesehatan, dan pemerintahan, tanpa mengorbankan standar keamanan data.

“Perusahaan yang beroperasi di sektor dengan regulasi ketat, seperti keuangan dan kesehatan, bisa menggunakan AuroraLLM tanpa perlu khawatir soal privasi dan transparansi,” jelas Bachtiar.

Lebih lanjut, sistem pelabelan data terstruktur yang diterapkan pada AuroraLLM membantu perusahaan dalam mengelola informasi lebih efisien, mempercepat analisis data, serta menghasilkan keputusan bisnis yang lebih akurat.

Mendukung Digitalisasi dan Efisiensi Operasional

Peluncuran AuroraLLM selaras dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana digitalisasi menjadi faktor utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan menghadirkan teknologi AI yang dapat diakses secara luas dan fleksibel, Volantis Technology berharap dapat membantu industri Indonesia dalam mempercepat adopsi teknologi digital.

“Kami berkomitmen untuk menghadirkan AI sebagai mitra strategis yang mendukung perkembangan industri di Indonesia, bukan sekadar teknologi terbatas untuk kalangan tertentu”, perusahaan dari berbagai sektor dapat memanfaatkan AI tanpa kendala akses,” ujar Bachtiar.

Dengan peluncuran AuroraLLM, Volantis Technology bukan hanya menghadirkan inovasi AI yang kompetitif, tetapi juga turut berkontribusi dalam membangun ekosistem teknologi di Indonesia. Keunggulan dalam keamanan, fleksibilitas, serta kustomisasi menjadikan AuroraLLM sebagai pilihan utama bagi perusahaan yang ingin beradaptasi dengan era digital secara lebih efisien dan berkelanjutan.

AI Bantu Manusia Memahami Emosi Hewan, dari Anjing hingga Kuda

Para peneliti kini memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk membantu menginterpretasikan emosi yang ditunjukkan oleh hewan. Inovasi ini memungkinkan manusia mendeteksi tanda-tanda rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dialami oleh berbagai spesies.

Menurut laporan TechCrunch pada Minggu (16/2), penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science mengungkap bagaimana AI dapat meningkatkan pemahaman manusia terhadap ekspresi hewan.

Salah satu proyek yang menonjol adalah Intellipig, sistem yang dikembangkan oleh University of the West of England Bristol dan Rural College di Skotlandia. Sistem ini mampu menganalisis foto wajah babi dan memberi tahu peternak jika ada indikasi sakit, stres, atau gangguan emosional lainnya.

Sementara itu, tim peneliti dari University of Haifa telah melatih AI untuk mengenali ekspresi ketidaknyamanan pada anjing. Dengan teknologi pengenalan wajah, mereka dapat mengidentifikasi perubahan raut wajah anjing yang memiliki kesamaan gerakan hingga 38 persen dengan ekspresi manusia.

Tak hanya itu, seorang peneliti dari University of São Paulo juga bereksperimen dengan AI untuk menganalisis ekspresi kuda sebelum dan sesudah operasi, serta setelah diberikan obat penghilang rasa sakit. Fokus utama penelitian ini adalah pada pergerakan mata, telinga, dan mulut kuda untuk mengidentifikasi indikasi rasa sakit. Sistem AI ini menunjukkan tingkat keberhasilan hingga 88 persen dalam mendeteksi ketidaknyamanan pada hewan.

Dengan kemajuan ini, AI berpotensi menjadi alat revolusioner dalam dunia peternakan dan kesejahteraan hewan, membantu manusia lebih memahami bahasa emosi yang selama ini sulit ditafsirkan.

Google Hapus Prinsip “Jangan Berbuat Jahat” dan Tunjukkan Dukungan pada Pengembangan AI Militer

Google baru-baru ini menghapus kalimat “jangan berbuat jahat” yang selama bertahun-tahun menjadi prinsip dasar perusahaan, bersama dengan komitmennya untuk tidak mengembangkan teknologi yang membahayakan atau digunakan untuk pengawasan. Langkah ini muncul dalam pembaruan kebijakan yang dipublikasikan pada halaman “Prinsip-Prinsip Kecerdasan Buatan (AI)” perusahaan.

Pernyataan baru tersebut menegaskan bahwa “dalam lanskap geopolitik yang semakin kompleks, ada kompetisi global untuk memimpin dalam pengembangan AI.” Google berpendapat bahwa negara demokrasi harus memimpin dalam bidang ini, dan penghapusan komitmen sebelumnya dipandang sebagai tanda bahwa perusahaan ini mulai terbuka terhadap penggunaan teknologi AI untuk tujuan militer.

Penggunaan AI dalam peperangan semakin meningkat, dengan teknologi ini diterapkan di medan perang seperti Ukraina dan Gaza. Perusahaan teknologi seperti OpenAI, Meta, dan Anthropic kini memiliki proyek-proyek AI yang bekerja sama dengan militer AS atau kontraktor pertahanan. AI, khususnya dalam penggunaan drone, semakin berperan penting dalam penentuan target dan serangan otonom.

Sejarah hubungan Google dengan militer bukanlah hal baru. Pada 2017, meskipun mengedepankan prinsip “jangan berbuat jahat,” Google terlibat dalam Project Maven, sebuah proyek penargetan militer untuk Departemen Pertahanan AS. Meskipun proyek ini dihentikan setelah protes karyawan, Google kembali terlibat dalam kontrak militer besar lainnya, termasuk Project Nimbus dengan pemerintah Israel. Kontrak ini bernilai $1,2 miliar dan digunakan untuk layanan komputasi awan serta pengawasan dalam konflik di Gaza.

Bagi para pengamat, termasuk peneliti AI Stuart Russell, perubahan kebijakan ini menunjukkan arah baru yang mencemaskan dalam penggunaan AI. “Keputusan ini terjadi bersamaan dengan pemerintahan yang menghapus banyak regulasi tentang AI dan kini lebih fokus pada penggunaan AI untuk tujuan militer,” ujar Russell.

Semakin cepatnya perkembangan AI dan ketakutan akan ketertinggalan teknologi di pasar global semakin mendorong pemerintah dan perusahaan untuk beradaptasi, meskipun hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang etika dan dampak sosial yang lebih besar.

Meta Masuki Era Robotika: Fokus Kembangkan Robot Humanoid untuk Bantu Pekerjaan Rumah

Meta, perusahaan teknologi yang sebelumnya dikenal dengan produk media sosial dan perangkat kerasnya, kini berambisi untuk memimpin inovasi dalam dunia robotika. Perusahaan ini telah membentuk tim baru di bawah divisi Reality Labs yang fokus pada pengembangan robot humanoid, dengan tujuan untuk menciptakan robot serbaguna yang dapat membantu dalam tugas-tugas rumah tangga sehari-hari. Langkah ini menunjukkan ambisi Meta untuk merambah lebih jauh ke sektor teknologi yang berkembang pesat ini.

Tim robotika ini dipimpin oleh March Whitten, seorang profesional berpengalaman yang sebelumnya menjabat sebagai CEO di startup mobil otonom Cruise, serta memiliki pengalaman di perusahaan teknologi besar seperti Amazon, Microsoft, dan Sonos. Pengalaman Whitten dalam berbagai perusahaan teknologi ini diharapkan dapat membawa Meta lebih dekat pada tujuannya untuk menciptakan robot dengan kemampuan canggih.

Tidak hanya perangkat keras yang akan dikembangkan, tetapi tim ini juga akan fokus pada pengembangan perangkat lunak robotika dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan kinerja robot humanoid tersebut. Namun, rencana awal Meta bukanlah untuk merilis robot bermerek mereka sendiri. Sebaliknya, perusahaan ini lebih memilih untuk membangun fondasi perangkat keras yang dapat digunakan di pasar robotika global, serupa dengan pencapaian Google dengan sistem operasi Android di dunia ponsel pintar.

Selain itu, Meta dikabarkan juga sedang melakukan penjajakan kerja sama dengan perusahaan robotika lainnya, seperti Unitree Robotics dan Figure AI, untuk mempercepat pengembangan prototipe robot humanoid dan menjajaki potensi kolaborasi dalam menciptakan teknologi robotika yang lebih maju.

Internet of Things (IoT): Revolusi Teknologi yang Menghubungkan Segalanya

Internet of Things (IoT) adalah konsep di mana berbagai perangkat fisik dapat saling terhubung melalui internet untuk bertukar data secara otomatis. Dengan bantuan sensor, perangkat lunak, dan jaringan, IoT memungkinkan berbagai perangkat, mulai dari smartphone, kamera, mesin industri, hingga peralatan rumah tangga, bekerja secara cerdas dan efisien.

Contohnya, sistem pencahayaan rumah yang bisa menyala otomatis saat mendeteksi kehadiran seseorang, atau sistem pengairan tanaman yang dapat dikendalikan dari jarak jauh melalui aplikasi. Teknologi ini semakin berkembang dan membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan.

Mengapa IoT Menjadi Teknologi yang Penting?

IoT memberikan banyak manfaat yang berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi dan kemudahan hidup, baik di dunia industri maupun kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa alasan mengapa IoT menjadi teknologi yang sangat berpengaruh:

  1. Efisiensi Operasional
    IoT membantu perusahaan dalam mengotomatiskan berbagai proses, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan produktivitas.
  2. Keputusan Berbasis Data
    Dengan data yang dikumpulkan dari perangkat IoT, organisasi dapat mengambil keputusan yang lebih akurat dan efektif berdasarkan analisis yang dilakukan.
  3. Kemudahan dan Kenyamanan
    Dalam kehidupan sehari-hari, IoT memberikan kemudahan, seperti mengontrol suhu ruangan dari jarak jauh menggunakan smartphone atau mengelola keamanan rumah dengan sistem smart lock.
  4. Transformasi Bisnis
    IoT membuka peluang inovasi dalam berbagai sektor, mulai dari kendaraan otonom, smart city, hingga industri kesehatan yang lebih terintegrasi.

Mata Kuliah Internet of Things di Telkom University Surabaya

Di era digital ini, pemahaman tentang IoT menjadi keterampilan yang sangat dicari. Oleh karena itu, Telkom University Surabaya menghadirkan mata kuliah IoT dalam program studi Teknik Elektro untuk membekali mahasiswa dengan keahlian yang relevan di dunia industri.

Beberapa materi yang dipelajari dalam mata kuliah ini meliputi:

  • Dasar-Dasar IoT
    Mengenal konsep dan elemen utama dalam sistem IoT, seperti sensor, aktuator, dan protokol komunikasi.
  • Pemrograman Perangkat IoT
    Belajar mengembangkan aplikasi dan perangkat lunak yang digunakan dalam sistem IoT.
  • Sistem Embedded
    Merancang dan mengembangkan perangkat keras yang mendukung teknologi IoT.
  • Analisis Data IoT
    Mengolah data yang diperoleh dari perangkat IoT untuk mendapatkan wawasan yang bermanfaat.
  • Keamanan IoT
    Mempelajari cara melindungi sistem IoT dari ancaman keamanan siber yang semakin kompleks.

Peluang Karir di Bidang IoT

Dengan semakin luasnya penerapan IoT di berbagai industri, peluang karir di bidang ini sangat menjanjikan. Beberapa profesi yang berkaitan dengan IoT di antaranya:

  • IoT Developer – Mengembangkan perangkat lunak dan aplikasi IoT.
  • System Engineer – Merancang dan mengelola sistem IoT di berbagai industri.
  • Data Analyst – Menganalisis data besar (big data) yang dihasilkan oleh perangkat IoT.
  • Cybersecurity Specialist – Mengamankan sistem dan jaringan IoT dari ancaman digital.
  • Product Manager IoT – Mengelola pengembangan produk berbasis IoT di perusahaan teknologi.

Bergabung dengan Revolusi IoT di Telkom University Surabaya

Sebagai salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia, Telkom University Surabaya menghadirkan kurikulum Teknik Elektro yang dirancang untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan teknologi terkini, termasuk di bidang Internet of Things.

Dengan dukungan fasilitas praktikum yang lengkap serta kolaborasi dengan industri, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang komprehensif dan siap bersaing di dunia kerja.

Jangan sampai ketinggalan untuk bergabung dalam transformasi digital ini! Segera daftar dan jadilah bagian dari generasi penerus inovasi di dunia teknologi IoT. Untuk info lebih lanjut, kunjungi situs resmi Teknik Elektro Telkom University Surabaya. 🚀