Tag Archives: ChatGPT

https://mezzojane.com

OpenAI Tertarik Akuisisi Chrome dari Google Jika Dijual

Perusahaan teknologi OpenAI menyatakan ketertarikannya untuk membeli aplikasi mesin pencarian milik Google, Chrome, jika perusahaan tersebut memutuskan untuk menjualnya. Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh Reuters dan kemudian disusul oleh The Verge pada Rabu, yang menyebutkan pernyataan ini datang dari salah satu eksekutif ChatGPT dalam sidang kasus hukum terkait monopoli Google.

Pada tahun lalu, Departemen Kehakiman AS mengusulkan agar Google melepaskan Chrome sebagai solusi atas putusan mengenai monopoli layanan pencarian daring yang dihadapi Google, yang diputuskan oleh Hakim Amit Mehta. Proses hukum terhadap Google kini sudah dimulai, dengan persidangan pertama berlangsung pada Senin (21/4), sementara Google berencana mengajukan banding terhadap kasus ini.

Nick Turley, eksekutif dari OpenAI, turut bersaksi bahwa perusahaan telah menghubungi Google tahun lalu untuk membahas potensi kemitraan yang memungkinkan ChatGPT menggunakan teknologi pencarian Google. Namun, negosiasi ini tidak membuahkan hasil, dan saat ini OpenAI hanya mengandalkan pencarian dari Bing, meskipun kualitasnya masih jauh dari yang diharapkan. Dalam sebuah surel yang dibacakan dalam persidangan, OpenAI menekankan bahwa penggunaan API Google dapat menghasilkan produk yang lebih baik bagi penggunanya.

Google sendiri memilih untuk tidak bermitra dengan OpenAI. Turley menambahkan bahwa saat ini OpenAI sedang mengembangkan indeks pencarian sendiri, meskipun perusahaan semula berharap dapat menggunakan teknologi pencarian untuk 80 persen dari hasil pencarian ChatGPT pada tahun 2025. Namun, kini OpenAI meyakini bahwa pencapaian tersebut akan memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan.

ChatGPT Dapatkan Pembaruan Fitur Memory with Search untuk Personalisasi Pengalaman Pengguna

OpenAI baru-baru ini memperkenalkan pembaruan signifikan pada ChatGPT dengan fitur baru bernama “Memory with Search.” Fitur ini memungkinkan ChatGPT untuk menggabungkan informasi yang telah disimpan dari percakapan sebelumnya dengan hasil pencarian di internet, sehingga memberikan respons yang lebih relevan dan personal. Dengan hadirnya fitur ini, ChatGPT dapat memberikan pengalaman yang lebih terpersonalisasi, yang menjadi daya tarik tambahan bagi penggunanya, di tengah persaingan ketat dengan teknologi serupa seperti Claude dari Anthropic dan Gemini dari Google.

Melalui fitur Memory with Search, ChatGPT dapat menyesuaikan pencarian web berdasarkan data yang diingat, misalnya ketika pengguna sebelumnya membahas diet vegan dan lokasi mereka di San Francisco. ChatGPT kemudian akan menyesuaikan pencarian seperti “restoran dekat saya” menjadi “restoran vegan di San Francisco,” memberikan hasil yang lebih spesifik dan relevan. Fitur ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas percakapan dan membuatnya lebih akurat sesuai dengan kebutuhan individu.

Pengguna tetap memiliki kontrol penuh terhadap fitur ini, dengan opsi untuk menonaktifkannya kapan saja melalui pengaturan. Meskipun pembaruan ini sudah diluncurkan, belum diketahui secara pasti siapa saja yang telah mendapatkan akses ke fitur ini. Beberapa pengguna di platform X (sebelumnya Twitter) melaporkan bahwa mereka telah melihat fitur ini aktif. OpenAI juga menegaskan bahwa informasi sensitif, seperti riwayat kesehatan, tidak akan disimpan dalam memori untuk menjaga perlindungan data pribadi pengguna.

OpenAI Siapkan Media Sosial Baru yang Dilengkapi Fitur ChatGPT

OpenAI, perusahaan pengembang kecerdasan buatan yang menciptakan ChatGPT, dikabarkan tengah mengembangkan sebuah platform media sosial yang mirip dengan X. Dilansir dari Tech Crunch pada Rabu (15/4), proyek ini masih dalam tahap awal, namun sebuah purwarupa internal telah diperkenalkan. Purwarupa tersebut menampilkan fitur feed yang memungkinkan pengguna menghasilkan gambar menggunakan teknologi ChatGPT.

Meski demikian, belum jelas apakah media sosial ini akan diluncurkan sebagai aplikasi terpisah atau justru akan digabungkan dengan aplikasi ChatGPT yang sudah ada. Jika proyek ini diluncurkan, OpenAI berpotensi bersaing langsung dengan X milik Elon Musk dan platform sosial lainnya milik Meta seperti Facebook dan Instagram.

Salah satu daya tarik yang bisa ditawarkan oleh platform ini adalah akses data real-time, yang berfungsi untuk melatih model kecerdasan buatan OpenAI, mirip dengan apa yang dimiliki oleh X dan Meta. CEO OpenAI, Sam Altman, dikabarkan sudah meminta masukan dari pihak luar terkait pengembangan platform media sosial ini.

Meski proyek ini belum pasti akan diluncurkan secara publik, keberadaan purwarupa tersebut menunjukkan bahwa OpenAI tengah menjajaki kemungkinan ekspansi ke ranah yang lebih luas. Sebelumnya, OpenAI juga mendaftarkan berbagai produk baru kepada Kantor Paten dan Merek Dagang AS, termasuk perangkat keras seperti headphone, kacamata pintar, dan robot humanoid yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari simulasi hingga hiburan.

Perkembangan Teknologi: AI, 5G, dan Komputasi Kuantum Ubah Dunia

Kemajuan teknologi yang terus melaju pesat telah membawa dampak besar bagi kehidupan manusia. Inovasi seperti kecerdasan buatan (AI), jaringan 5G, dan komputasi kuantum menjadi pilar utama dalam transformasi digital. Perkembangan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi dalam berbagai aspek kehidupan, tetapi juga membuka peluang baru di berbagai industri.

Kecerdasan Buatan (AI) Mengubah Berbagai Sektor

Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini semakin canggih dan diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk otomatisasi, analisis data, hingga interaksi manusia dengan mesin. AI telah merambah sektor kesehatan, keuangan, manufaktur, serta transportasi, memberikan efisiensi dan akurasi yang lebih tinggi.

Di dunia medis, pemanfaatan AI memungkinkan diagnosis penyakit lebih cepat dan akurat, bahkan mampu membantu dokter dalam merancang metode pengobatan yang lebih efektif. Sementara itu, dalam dunia industri, AI berperan dalam mengoptimalkan proses produksi, mengurangi kesalahan manusia, serta meningkatkan efisiensi operasional.

Tidak hanya itu, chatbot berbasis AI dan asisten virtual seperti ChatGPT telah mengubah cara manusia berkomunikasi serta mengakses informasi. Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk memberikan layanan pelanggan yang lebih cepat, responsif, dan efisien.

Jaringan 5G Meningkatkan Konektivitas Global

Jaringan 5G mulai diterapkan di banyak negara dan membawa revolusi dalam kecepatan internet serta komunikasi data. Dengan latensi rendah dan kecepatan transfer data yang luar biasa, teknologi ini mendukung berbagai inovasi, mulai dari kendaraan otonom, smart city, hingga pengembangan Internet of Things (IoT).

Dalam dunia industri, 5G memungkinkan otomatisasi berbasis IoT yang meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Di sektor hiburan, pengalaman streaming dan gaming menjadi lebih lancar serta interaktif, memberikan kenyamanan lebih bagi pengguna.

Selain itu, dalam bidang kesehatan, jaringan 5G memungkinkan pengembangan telemedicine yang lebih efektif. Bahkan, operasi jarak jauh kini menjadi lebih akurat berkat kecepatan transfer data yang tinggi.

Komputasi Kuantum: Era Baru dalam Pemrosesan Data

Komputasi kuantum menjadi inovasi mutakhir yang dapat merevolusi pengolahan data. Berbeda dengan komputer konvensional, sistem ini menggunakan bit kuantum (qubit) yang memiliki kemampuan pemrosesan jauh lebih cepat. Dengan teknologi ini, masalah yang sebelumnya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan dapat dirampungkan dalam hitungan detik.

Sejumlah perusahaan teknologi besar seperti Google, IBM, dan Microsoft sedang berlomba mengembangkan komputer kuantum untuk berbagai aplikasi, termasuk kriptografi, riset farmasi, hingga simulasi perubahan iklim.

Walaupun masih dalam tahap pengembangan, banyak pakar meyakini bahwa komputasi kuantum akan membawa lompatan besar dalam dunia teknologi, terutama dalam bidang keamanan siber, penelitian ilmiah, serta pemrosesan data dalam skala besar.

Kesimpulan

Teknologi terus berkembang dengan pesat, menghadirkan inovasi yang mengubah berbagai aspek kehidupan. AI, 5G, dan komputasi kuantum menjadi tiga inovasi utama yang mendorong revolusi digital di berbagai sektor.

Seiring perkembangan yang tak terbendung, masa depan diprediksi akan semakin canggih dan efisien. Teknologi ini tidak hanya mempermudah kehidupan manusia, tetapi juga membuka peluang baru yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai industri di seluruh dunia.

Meta Siapkan Aplikasi Mandiri untuk Chatbot AI Guna Bersaing di Pasar Global

Meta dikabarkan tengah mempersiapkan peluncuran aplikasi mandiri bagi asisten kecerdasan buatan mereka, Meta AI. Sejak diperkenalkan pada 2023, Meta AI telah terintegrasi di berbagai platform media sosial milik Meta, seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Namun, perusahaan kini berencana menghadirkan versi aplikasi mandiri guna bersaing dengan layanan serupa seperti ChatGPT dan Gemini.

Berdasarkan laporan CNBC, seorang sumber yang mengetahui rencana ini mengungkapkan bahwa Meta AI dalam bentuk aplikasi mandiri diperkirakan akan dirilis pada kuartal kedua tahun ini. Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar CEO Meta, Mark Zuckerberg, untuk membawa perusahaannya menjadi pemimpin dalam pengembangan kecerdasan buatan.

Chatbot Meta AI pertama kali dirilis pada September 2023 sebagai asisten digital berbasis AI generatif yang dapat merespons berbagai permintaan pengguna, termasuk pembuatan gambar dan pencarian informasi. Pada April lalu, Meta semakin mendorong penggunaan teknologi ini dengan menggantikan fitur pencarian di Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger dengan Meta AI.

Saat ini, Meta AI telah mencapai sekitar 700 juta pengguna aktif bulanan, meningkat dari 600 juta pada Desember lalu. Meski demikian, para analis menilai sulitnya membandingkan pengguna Meta AI dengan pesaingnya seperti ChatGPT karena belum tersedia sebagai aplikasi individu. Editor data Business of Apps, David Curry, menyebut bahwa situs web mandiri Meta AI hanya memperoleh kurang dari 10 juta tampilan per bulan, angka yang masih jauh tertinggal dibandingkan layanan AI utama lainnya.

OpenAI Siapkan Integrasi Sora ke ChatGPT, Hadirkan AI Video Lebih Canggih

OpenAI tengah merencanakan integrasi teknologi video AI bernama Sora ke dalam chatbot ChatGPT. Saat ini, Sora hanya tersedia melalui aplikasi web khusus yang diluncurkan pada Desember 2024, memungkinkan pengguna menciptakan klip sinematik berdurasi hingga 20 detik.

Menurut Rohan Sahai, pimpinan produk Sora, OpenAI berencana menghadirkan teknologi ini ke lebih banyak platform dengan peningkatan kemampuan yang lebih luas. Awalnya, Sora ditargetkan untuk kreator konten dan studio produksi, namun kini OpenAI ingin menarik minat lebih banyak pengguna untuk memanfaatkan alat berbasis AI tersebut.

Integrasi Sora ke ChatGPT masih dalam tahap pengembangan, dan belum ada kepastian kapan fitur ini akan tersedia. Versi Sora di ChatGPT kemungkinan memiliki keterbatasan dibanding aplikasi web, terutama dalam hal pengeditan dan penyusunan video. OpenAI sengaja meluncurkan Sora secara terpisah agar ChatGPT tetap sederhana dan mudah digunakan.

Selain itu, OpenAI berencana mengembangkan aplikasi seluler mandiri untuk Sora. Saat ini, perusahaan sedang mencari tenaga ahli dalam bidang pengembangan aplikasi untuk merealisasikan proyek tersebut. OpenAI juga berupaya meningkatkan kapabilitas Sora dalam menghasilkan gambar berbasis AI, yang berpotensi menghadirkan hasil lebih fotorealistik dibanding model DALL-E 3 yang telah terintegrasi dengan ChatGPT.

Di sisi lain, OpenAI sedang mengembangkan versi terbaru dari Sora Turbo, model AI yang saat ini digunakan dalam aplikasi web Sora. Langkah ini menunjukkan ambisi OpenAI dalam mengembangkan teknologi AI yang semakin inovatif dan mendekati kualitas sinematik profesional.

Survei KIC Ungkap Potensi AI di Indonesia: Tantangan dan Peluang Menuju Masa Depan Digital

Kecerdasan buatan (AI) semakin meluas dalam berbagai sektor, dan Indonesia tengah berada di titik penting dalam mengembangkan teknologi ini. Katadata Insight Center (KIC) baru-baru ini merilis survei pertama yang membahas secara komprehensif kesadaran dan pandangan publik mengenai AI, serta potensi Indonesia untuk membangun AI secara berdaulat.

Direktur Riset KIC, Gundy Cahyadi, menjelaskan bahwa studi ini bertujuan untuk mencatat kemajuan pengembangan AI di masyarakat dan industri, serta memberikan wawasan yang berguna bagi para pemangku kepentingan dalam mendorong diskusi, kebijakan, dan inisiatif terkait pengembangan AI. “Dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, AI dapat menjadi kekuatan transformasi yang inklusif dan berkelanjutan untuk masa depan Indonesia,” ujar Gundy dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (6/2).

Dalam riset ini, ditemukan bahwa meskipun Indonesia masih tertinggal dalam pengembangan AI—baik dari segi teknologi maupun regulasi—keterlambatan tersebut justru membuka peluang strategis. Indonesia bisa belajar dari pengalaman negara lain untuk merancang strategi dan regulasi yang lebih terarah. Selain itu, meskipun pengetahuan masyarakat Indonesia tentang AI masih terbatas, tingkat kesadaran mengenai teknologi ini tergolong tinggi. Mayoritas masyarakat juga optimis tentang potensi masa depan AI.

Indonesia memiliki peluang besar dalam memanfaatkan AI berkat sejumlah faktor pendukung, seperti populasi usia produktif yang terampil secara digital, ekosistem digital yang dinamis, serta posisi ekonomi terbesar di Asia Tenggara. “Penting bagi ekosistem digital Indonesia untuk berkontribusi dalam perkembangan AI global,” tambah Gundy.

KIC juga menyarankan agar Indonesia segera membangun dan mengembangkan teknologi AI secara mandiri, mengingat peran penting AI dalam mendorong pembangunan nasional, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta memperkuat industri digital. Sektor swasta, menurut riset ini, juga memiliki kontribusi besar dalam memperkuat ekosistem AI domestik.

Secara umum, AI berkembang pesat pada dekade ini, dan 2023 menjadi tahun bersejarah dengan kemunculan AI generatif yang semakin masif. Aplikasi seperti ChatGPT telah memberi akses luas terhadap teknologi AI, memungkinkan masyarakat untuk mulai mengintegrasikan AI dalam kehidupan sehari-hari. AI diprediksi akan menjadi pendorong utama transformasi digital yang meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi.

Laporan ini disusun berdasarkan survei terhadap 1.255 orang Indonesia, serta wawancara mendalam dengan ahli dan pemangku kepentingan dalam industri AI. Data primer dari survei ini didukung oleh data sekunder yang dihimpun melalui riset desktop.

DeepSeek Guncang Industri AI, Saham Teknologi Anjlok – Sam Altman Angkat Bicara!

Industri kecerdasan buatan (AI) dunia dikejutkan dengan kemunculan DeepSeek, sebuah platform AI baru yang langsung memberikan dampak besar pada sektor teknologi global. Kehadirannya menyebabkan penurunan signifikan pada saham teknologi Amerika Serikat (AS) di awal pekan ini. CEO OpenAI, Sam Altman, akhirnya buka suara terkait fenomena ini.

Altman mengakui bahwa DeepSeek adalah model AI yang mengesankan, terutama karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan pesaing lainnya. Namun, ia tetap menegaskan bahwa ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI memiliki keunggulan yang tidak diragukan. Menurutnya, persaingan dalam industri AI adalah hal yang wajar dan bahkan dapat menjadi pendorong inovasi yang lebih baik. “Kami akan segera merilis beberapa pembaruan terbaru untuk ChatGPT,” tulis Altman di akun X pribadinya, seperti dikutip dari Investing.com pada Rabu, 29 Januari 2025.

DeepSeek sendiri merupakan platform AI asal Tiongkok yang dikembangkan oleh Liang Wenfeng. Nama DeepSeek semakin mendapat perhatian setelah Wenfeng menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, pada Senin (27/1). Pertemuan tersebut merupakan simposium yang mempertemukan pemimpin industri teknologi dengan pejabat pemerintah guna membahas strategi pengembangan AI di Tiongkok.

Tak hanya menimbulkan persaingan di sektor AI, kehadiran DeepSeek juga mengguncang pasar saham. Saham Nvidia, salah satu produsen chip terbesar di dunia, mengalami penurunan kapitalisasi pasar hingga USD 589 miliar hanya dalam satu hari perdagangan pada Senin (27/1). Penurunan ini menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah dalam waktu sehari, menunjukkan betapa besar dampak kehadiran DeepSeek di industri teknologi global.

Persaingan antara AI dari Barat dan Tiongkok kini semakin memanas. Dengan inovasi yang terus berkembang, para pelaku industri dan investor akan terus mengamati bagaimana OpenAI, DeepSeek, dan perusahaan AI lainnya bersaing dalam menghadirkan teknologi terbaik bagi pengguna di seluruh dunia.

Microsoft Ambil Langkah Hukum Terhadap Kelompok Pembobol Sistem Keamanan Cloud AI

Microsoft telah melayangkan tuntutan hukum terhadap sekelompok individu yang diduga sengaja mengembangkan dan memanfaatkan alat untuk membobol sistem keamanan produk cloud AI perusahaan. Tindakan hukum ini diajukan pada Desember 2024 di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Timur Virginia, dengan sepuluh terdakwa yang belum diidentifikasi sebagai bagian dari kelompok yang dituduh.

Menurut laporan yang dikutip dari Tech Crunch, kelompok tersebut diduga mencuri kredensial pelanggan dan menggunakannya untuk mengakses layanan Azure OpenAI, yang merupakan layanan berbasis teknologi dari OpenAI dan mendukung produk seperti ChatGPT. Microsoft menuduh para terdakwa, yang disebut dengan nama samaran hukum “Does,” telah melanggar sejumlah undang-undang, termasuk Undang-Undang Penipuan dan Penyalahgunaan Komputer, Undang-Undang Hak Cipta Milenium Digital, dan Undang-Undang Pemerasan Federal.

Dalam pengaduan tersebut, Microsoft menyatakan bahwa kelompok tersebut tidak hanya mengakses dan memanfaatkan perangkat lunak serta server milik Microsoft secara ilegal, tetapi juga menciptakan konten yang mengandung unsur yang berbahaya, menyinggung, dan terlarang. Microsoft mengklaim bahwa aksi ini dapat merusak integritas dan keamanan layanan cloud yang digunakan oleh berbagai pelanggan mereka, serta merusak reputasi perusahaan yang selama ini dikenal dengan keandalannya dalam menjaga data dan privasi penggunanya.

Langkah hukum yang diambil oleh Microsoft ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga ekosistem digital yang aman dan memitigasi potensi penyalahgunaan teknologi canggih mereka. Selain itu, tindakan ini juga diharapkan dapat memberikan efek jera kepada individu atau kelompok yang berniat mengeksploitasi kelemahan dalam sistem keamanan, serta menjadi peringatan bagi pihak lain yang berusaha melakukan tindakan serupa di masa depan.

Microsoft berharap proses hukum ini akan membawa para terdakwa ke pengadilan dan memastikan bahwa mereka bertanggung jawab atas perbuatan ilegal tersebut, serta mencegah terjadinya serangan serupa yang dapat mengancam dunia siber yang semakin kompleks.

Kaleidoskop 2024: Persaingan Ketat Perusahaan Teknologi dalam Mengembangkan AI Generatif

Tahun 2024 menjadi tahun penuh inovasi bagi perusahaan-perusahaan teknologi, yang berlomba-lomba mengembangkan dan merilis teknologi AI generatif. Berbagai pencapaian signifikan telah diraih sepanjang tahun ini, dengan sejumlah perusahaan terkemuka memimpin di bidang ini.

Salah satunya adalah OpenAI yang, pada awal 2024, meluncurkan fitur “memori digital” untuk ChatGPT. Fitur ini memungkinkan chatbot AI tersebut untuk mengingat percakapan sebelumnya dengan pengguna dan menggunakannya untuk percakapan berikutnya. Dengan demikian, ChatGPT menjadi lebih personal dan responsif, seolah berbicara dengan teman yang sudah lama dikenal.

Selain itu, OpenAI memperkenalkan model baru bernama Sora, yang mampu mengubah teks menjadi video. Sora dapat menghasilkan adegan fotorealistik berdurasi hingga satu menit hanya berdasarkan perintah tertulis dari pengguna. Tak hanya itu, OpenAI juga merilis versi terbaru dari GPT-4, yaitu GPT-4o, yang menawarkan kecepatan dan kemampuan pengenalan teks, gambar, dan audio yang lebih baik.

Pada September 2024, OpenAI mencatatkan prestasi besar dengan mencapai 200 juta pengguna aktif per minggu, dua kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara itu, pada Oktober 2024, mereka berhasil meraih pendanaan baru sebesar USD 6,6 miliar, yang meningkatkan valuasi perusahaan menjadi USD 157 miliar.

Di sisi lain, Microsoft tidak kalah bersaing. Perusahaan ini terus mengembangkan layanan Copilot, yang telah tersedia untuk perangkat Android dan iOS sejak awal tahun. Copilot memudahkan pengguna untuk menulis perintah atau membuat berbagai jenis konten, mulai dari ringkasan teks hingga gambar menggunakan teknologi DALL-E 3. Microsoft bahkan meluncurkan Copilot Pro, sebuah layanan berbayar yang menawarkan pengalaman lebih lengkap bagi penggunanya.

Sementara itu, Google juga meluncurkan Gemini, pengganti dari Bard, yang kini semakin populer di kalangan pengguna. Gemini diintegrasikan dengan berbagai layanan Google seperti Google Docs, Maps, dan YouTube, serta hadir dalam bentuk aplikasi untuk perangkat Android dan iOS. Di akhir tahun, Google meluncurkan Gemini 2.0 Flash yang meningkatkan kecepatan dan performa, bahkan mengalahkan model sebelumnya dalam beberapa metrik penting.

Tak hanya perusahaan teknologi besar, Meta dan X juga ikut serta dalam tren AI generatif. Meta merilis Meta AI yang kini bisa digunakan oleh pengguna di Indonesia. Chatbot ini tidak hanya dapat mengobrol, tetapi juga membantu pengguna dalam menyusun jadwal, mengenali objek, serta mengedit gambar. Di sisi lain, X memperkenalkan Grok, chatbot AI yang dibuat oleh xAI. Grok, yang dirancang untuk memberikan jawaban dengan kecerdasan yang sedikit lebih “memberontak”, kini dapat memahami gambar dan tangkapan layar, menambah fungsionalitasnya.

Secara keseluruhan, tahun 2024 menandai babak baru dalam perkembangan AI generatif, dengan berbagai inovasi yang memperkaya pengalaman pengguna dan mengubah cara manusia berinteraksi dengan teknologi.