Tag Archives: indonesia

https://mezzojane.com

Pertarungan AI DeepSeek vs ChatGPT: Peluang Emas untuk Indonesia!

Kompetisi dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin memanas setelah peluncuran DeepSeek R1 pada November 2024. Aplikasi ini, yang debut pada 2023, berhasil menduduki posisi teratas di AppStore di AS, Inggris, dan Cina, menantang dominasi perusahaan besar seperti OpenAI, Google, dan Meta. DeepSeek R1 dibangun dengan biaya rendah dan hanya menggunakan 2.000 chip komputer generasi lama, jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Meta yang menggunakan 16.000 chip.

Keberhasilan DeepSeek memengaruhi pasar saham AS, dengan harga saham perusahaan teknologi besar, seperti Nvidia, anjlok drastis. Sebagai respons terhadap hal ini, AS berencana membatasi ekspor chip ke perusahaan-perusahaan di Cina. Presiden AS, Donald Trump, dan calon Menteri Perdagangan, Howard Lutnick, menyarankan penetapan standar global untuk AI demi mempertahankan posisi dominasi AS di bidang ini.

Keberhasilan DeepSeek membuka peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan ekosistem digital dan AI. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menekankan bahwa sukses dalam pengembangan teknologi tidak hanya bergantung pada modal besar, tetapi juga pada inovasi dan strategi yang tepat. Indonesia dapat memanfaatkan posisinya yang strategis untuk memilih teknologi yang memberikan dampak positif pada perekonomian nasional. Namun, untuk mencapainya, Indonesia perlu menyiapkan dukungan berupa SDM yang berkualitas, dana yang memadai, serta regulasi yang jelas untuk dapat berkompetisi dalam ekosistem AI global.

Indonesia diharapkan lebih serius dalam mempersiapkan proyek percontohan dan mengembangkan AI melalui kawasan ekonomi khusus (KEK) yang dapat menarik investasi dari sektor ini. Dukungan tersebut sangat penting untuk menjadikan Indonesia bagian dari ekosistem AI global, sebagaimana diungkapkan oleh para ekonom dan pejabat terkait.

Tantangan Pengembangan AI di Indonesia dan Langkah Menuju Pemanfaatan yang Bertanggung Jawab

Kecerdasan buatan (AI) merupakan salah satu teknologi yang menawarkan potensi luar biasa, dengan dampak signifikan di berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Namun, di Indonesia, pengembangan AI masih menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi agar teknologi ini dapat dimanfaatkan secara optimal dan bertanggung jawab.

Salah satu masalah utama adalah perlindungan privasi dan keamanan data. Dengan meningkatnya pengumpulan data pribadi untuk melatih sistem AI, isu terkait keamanan data menjadi sangat penting. Tanpa adanya regulasi yang ketat, penggunaan AI dapat membuka potensi penyalahgunaan data pribadi yang merugikan masyarakat. Selain itu, pertukaran data antarnegara yang melibatkan teknologi AI juga berisiko menimbulkan masalah akibat perbedaan standar keamanan data antara negara.

Tantangan lain yang dihadapi Indonesia adalah ketimpangan akses terhadap teknologi. Banyak daerah terpencil di Indonesia masih kesulitan untuk mengakses teknologi yang dibutuhkan untuk pengembangan dan penerapan AI. Ketimpangan ini menciptakan kesenjangan antara wilayah maju dan daerah yang kurang berkembang, sehingga membatasi pemerataan manfaat teknologi di seluruh negeri.

Masalah regulasi juga menjadi kendala yang cukup besar. Pengaturan yang kurang jelas atau tidak memadai dapat menghambat pengembangan AI, sedangkan regulasi yang terlalu ketat dapat mengekang inovasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah untuk menciptakan kebijakan yang seimbang, yang tidak hanya mendorong inovasi, tetapi juga melindungi kepentingan publik dan memastikan penggunaan AI secara etis.

Meski tantangan-tantangan tersebut cukup besar, banyak pihak di Indonesia, termasuk pemerintah, industri, dan akademisi, yang bekerja sama untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan AI yang aman dan menguntungkan. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan tantangan-tantangan ini bisa diatasi dan AI dapat digunakan untuk mendukung kemajuan bangsa.

Komdigi Terapkan SAMAN Untuk Lindungi Anak Dari Konten Ilegal Di Media Sosial

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengumumkan penerapan Sistem Kepatuhan Moderasi Konten (SAMAN) yang dirancang untuk melindungi anak-anak dari konten ilegal di platform media sosial. Inisiatif ini menjadi langkah strategis dalam menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi masyarakat, khususnya bagi generasi muda.

Penerapan SAMAN dijadwalkan mulai Februari 2025 dan bertujuan untuk menekan penyebaran konten ilegal seperti pornografi, judi online, dan pinjaman online ilegal. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menekankan bahwa perlindungan anak dari ancaman digital ini menjadi prioritas utama pemerintah. Ini menunjukkan kesadaran akan risiko yang dihadapi anak-anak saat menjelajahi dunia maya dan pentingnya tindakan preventif.

Sistem SAMAN akan mencakup beberapa tahapan penegakan kepatuhan, termasuk perintah takedown URL untuk menghapus konten yang melanggar aturan. Selain itu, akan ada surat teguran yang diberikan kepada penyelenggara sistem elektronik (PSE) yang tidak mematuhi regulasi. Dengan mekanisme ini, diharapkan proses pengawasan dan penegakan hukum terhadap konten ilegal dapat dilakukan dengan lebih efisien. Ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan tata kelola ruang digital.

Komdigi juga berkoordinasi dengan kementerian terkait serta lembaga perlindungan anak untuk memastikan implementasi SAMAN berjalan lancar. Langkah ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antar lembaga dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi anak-anak. Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan kebijakan ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Dengan adanya SAMAN, diharapkan pengguna media sosial, terutama anak-anak, dapat terlindungi dari konten negatif yang dapat membahayakan perkembangan mereka. Masyarakat juga diharapkan lebih aktif dalam melaporkan konten ilegal yang mereka temui. Ini mencerminkan peran penting masyarakat dalam menjaga keamanan ruang digital.

Dengan penerapan Sistem Kepatuhan Moderasi Konten (SAMAN), semua pihak berharap agar langkah ini dapat menciptakan ruang digital yang lebih sehat dan aman bagi anak-anak di Indonesia. Diharapkan bahwa inisiatif ini akan mengurangi risiko paparan terhadap konten ilegal dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perlindungan anak di dunia maya. Keberhasilan implementasi SAMAN akan menjadi langkah signifikan dalam upaya pemerintah untuk melindungi generasi mendatang dari ancaman digital.

Pemerintah Rencanakan Pembatasan Usia Pengguna Media Sosial Untuk Anak

Pemerintah Indonesia mengumumkan rencana untuk memberlakukan pembatasan usia bagi anak-anak yang menggunakan media sosial. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk melindungi generasi muda dari berbagai risiko yang berkaitan dengan penggunaan platform digital, seperti kekerasan dan konten tidak pantas.

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menjelaskan bahwa pembatasan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman bagi anak-anak. Menurutnya, banyak anak di bawah usia 12 tahun yang sudah memiliki akun media sosial, sering kali dengan menggunakan data diri palsu untuk menghindari batasan usia. Ini menunjukkan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk mengatur akses anak terhadap media sosial secara lebih ketat.

Psikolog klinis anak, Rizqina Ardiwijaya, mengungkapkan bahwa meskipun media sosial dapat memberikan manfaat edukatif dan keterampilan komunikasi, ada juga dampak negatif yang signifikan. Anak-anak rentan menjadi korban cyberbullying, manipulasi, dan pelecehan. Selain itu, penggunaan media sosial berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan isolasi. Ini mencerminkan pentingnya pengawasan orang tua dan regulasi yang tepat dalam penggunaan media sosial oleh anak.

Beberapa negara telah menerapkan aturan serupa untuk melindungi anak-anak dari dampak negatif media sosial. Misalnya, Australia melarang anak di bawah 16 tahun menggunakan platform-platform seperti TikTok dan Instagram. Di Eropa, negara-negara seperti Jerman dan Norwegia menetapkan batasan usia yang lebih ketat. Pembelajaran dari kebijakan internasional ini dapat membantu Indonesia merumuskan aturan yang sesuai dengan konteks lokal. Ini menunjukkan bahwa kolaborasi internasional dalam kebijakan dapat memperkuat perlindungan anak.

Komisi I DPR mendukung wacana pembatasan ini dan mendorong agar aturan segera disusun. Anggota DPR Amelia Anggraini menekankan pentingnya langkah tegas untuk menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi anak-anak. Ia juga menyoroti perlunya edukasi literasi digital bagi orang tua dan anak agar mereka dapat memahami risiko yang ada. Ini menunjukkan bahwa dukungan legislatif sangat penting dalam implementasi kebijakan tersebut.

Dengan rencana pembatasan usia ini, diharapkan pemerintah dapat menciptakan regulasi yang efektif untuk melindungi anak-anak di dunia digital. Diharapkan juga bahwa langkah ini akan diimbangi dengan edukasi agar anak-anak dapat menggunakan media sosial dengan bijak. Keberhasilan dalam menerapkan kebijakan ini akan menjadi indikator penting bagi masa depan perlindungan anak di Indonesia dalam era digital yang terus berkembang.

Beyondtech Inovasi Terbaru Remitansi Digital Dari PT Adisena Mitra Usaha

PT Adisena Mitra Usaha mengumumkan peluncuran Beyondtech, sebuah platform inovatif untuk layanan remitansi digital. Dengan tujuan untuk memudahkan transfer uang secara cepat dan aman, Beyondtech diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat akan layanan keuangan digital. Inisiatif ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam mendigitalisasi transaksi keuangan di Indonesia.

Beyondtech diluncurkan sebagai respons terhadap perkembangan pesat teknologi keuangan dan kebutuhan masyarakat akan layanan remitansi yang efisien. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat melakukan transfer uang dari mana saja dan kapan saja tanpa batasan waktu. Ini menunjukkan bahwa PT Adisena Mitra Usaha berusaha untuk memberikan solusi praktis bagi pengguna yang membutuhkan kemudahan dalam bertransaksi.

Platform Beyondtech menawarkan berbagai fitur unggulan, termasuk antarmuka pengguna yang intuitif, proses verifikasi yang cepat, dan sistem keamanan yang ketat. PT Adisena telah mengantongi lisensi Penyelenggara Jasa Pembayaran Level 3 (PJP 3), memastikan bahwa operasional Beyondtech sesuai dengan standar regulasi yang berlaku. Ini mencerminkan pentingnya keamanan dalam layanan keuangan digital untuk menjaga kepercayaan pengguna.

PT Adisena menargetkan untuk melayani lebih dari 20.000 pengguna aktif pada tahun 2025 dan mencapai satu juta unduhan aplikasi Beyondtech. Dengan strategi pemasaran yang agresif dan kemitraan dengan berbagai lembaga keuangan, perusahaan berharap dapat memperluas jangkauan layanannya di seluruh Indonesia. Ini menunjukkan ambisi perusahaan dalam memperkuat posisinya di pasar remitansi digital.

Dengan peluncuran Beyondtech, PT Adisena Mitra Usaha berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. Layanan remitansi digital yang efisien dapat membantu memfasilitasi transaksi bisnis dan meningkatkan inklusi keuangan bagi masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan perbankan tradisional. Ini mencerminkan pergeseran menuju ekonomi yang lebih terhubung dan berbasis teknologi.

Dengan hadirnya Beyondtech, semua pihak berharap bahwa platform ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam hal kemudahan bertransaksi dan aksesibilitas layanan keuangan. Diharapkan bahwa inovasi ini akan mendorong lebih banyak orang untuk menggunakan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari mereka. Keberhasilan Beyondtech akan menjadi langkah penting bagi PT Adisena Mitra Usaha dalam mewujudkan visi mereka sebagai pemimpin dalam industri remitansi digital di Indonesia.

Meta Tingkatkan Literasi Digital Pengguna Media Sosial Di Indonesia

Meta mengumumkan inisiatif baru untuk memperkuat literasi digital di kalangan pengguna media sosial di Indonesia. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya kekhawatiran akan penyebaran informasi yang salah dan dampak negatifnya terhadap masyarakat.

Inisiatif literasi digital ini merupakan bagian dari program “Asah Digital” yang bertujuan untuk membekali pengguna dengan keterampilan yang diperlukan untuk menavigasi dunia digital dengan aman dan bertanggung jawab. Program ini mencakup modul pembelajaran tentang cara berkomunikasi yang baik, berpikir kritis, dan menunjukkan empati dalam interaksi online. Dengan pendekatan ini, Meta berharap dapat menciptakan komunitas digital yang lebih bertanggung jawab dan teredukasi. Ini menunjukkan bahwa perusahaan berkomitmen untuk mendukung pengguna dalam menghadapi tantangan di era informasi.

Sebagai bagian dari upaya ini, Meta juga meluncurkan kampanye #TetapAmanDiRanahOnline yang bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Perdagangan. Kampanye ini memberikan tips praktis untuk mengidentifikasi dan menghindari berbagai jenis penipuan online, seperti investasi bodong, phishing, dan penipuan e-commerce. Ini mencerminkan pentingnya edukasi masyarakat dalam melindungi diri mereka dari risiko di dunia maya.

Sebelumnya, Meta telah menjalankan program pemeriksa fakta yang bekerja sama dengan organisasi independen untuk mengurangi penyebaran misinformasi. Meskipun program ini dihentikan, Meta berkomitmen untuk tetap menjaga integritas informasi melalui pendekatan baru yang melibatkan catatan komunitas. Pendekatan ini memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam memeriksa kebenaran informasi yang beredar. Ini menunjukkan bahwa keterlibatan komunitas sangat penting dalam menjaga keakuratan informasi.

Dengan lebih dari 174 juta pengguna Facebook dan 90 juta pengguna Instagram di Indonesia, inisiatif literasi digital ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan. Pengguna akan lebih mampu memilah informasi yang mereka terima dan menghindari jebakan berita palsu. Hal ini menunjukkan bahwa meningkatkan literasi digital adalah langkah penting dalam menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi semua orang.

Dengan peluncuran inisiatif literasi digital ini, semua pihak kini diajak untuk menyaksikan bagaimana Meta berupaya menciptakan lingkungan media sosial yang lebih sehat dan aman. Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada partisipasi aktif pengguna dalam belajar dan menerapkan keterampilan baru yang diperoleh. Ini menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan di dunia digital dan berkontribusi pada ekosistem informasi yang lebih baik.

Pentingnya Literasi Digital Di Media Sosial Bagi Pelajar Di Era Modern

Literasi digital di media sosial semakin dianggap penting bagi pelajar di seluruh dunia. Dalam era di mana informasi dapat diakses dengan mudah melalui platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter, kemampuan untuk memahami dan menggunakan media sosial secara bijak menjadi keterampilan yang sangat diperlukan.

Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari pelajar, tidak hanya sebagai sarana bersosialisasi tetapi juga sebagai sumber informasi dan tempat untuk mengekspresikan diri. Namun, penggunaan yang tidak bijak dapat mengakibatkan dampak negatif, seperti penyebaran informasi palsu dan cyberbullying. Oleh karena itu, literasi digital menjadi kunci untuk membantu pelajar memanfaatkan media sosial dengan cara yang positif dan produktif.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pelajar adalah maraknya informasi palsu yang beredar di media sosial. Menurut data dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), lebih dari 65% hoaks yang beredar di Indonesia dikonsumsi oleh kelompok usia 15-24 tahun. Tanpa literasi digital yang memadai, pelajar rentan terjebak dalam misinformasi yang dapat merugikan mereka. Ini menunjukkan bahwa pendidikan literasi digital harus difokuskan pada kemampuan verifikasi informasi.

Penggunaan media sosial yang berlebihan juga berdampak pada kesehatan mental pelajar. Penelitian menunjukkan bahwa interaksi negatif di platform digital dapat meningkatkan risiko kecemasan dan depresi. Oleh karena itu, penting bagi pelajar untuk memahami batasan penggunaan media sosial dan menjaga kesehatan mental mereka. Literasi digital dapat membantu mereka mengenali tanda-tanda ketergantungan dan mengambil langkah-langkah untuk mengelola waktu mereka secara efektif.

Untuk menghadapi tantangan ini, pendidikan literasi digital perlu diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah. Sekolah harus mengajarkan pelajar tentang etika digital, keamanan online, serta cara berinteraksi dengan bijak di dunia maya. Dengan pemahaman yang baik tentang literasi digital, pelajar akan lebih siap menghadapi risiko yang ada di media sosial dan dapat memanfaatkan platform tersebut untuk tujuan belajar dan pengembangan diri.

Selain sekolah, peran keluarga dan masyarakat juga sangat penting dalam mendukung pengembangan literasi digital pada pelajar. Orang tua perlu terlibat dalam mendiskusikan penggunaan media sosial dengan anak-anak mereka dan memberikan bimbingan tentang cara menggunakan teknologi secara bertanggung jawab. Kampanye kesadaran melalui berbagai saluran juga dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya literasi digital.

Dengan meningkatnya penggunaan media sosial di kalangan pelajar, semua pihak kini diajak untuk menyadari pentingnya literasi digital sebagai bekal untuk menghadapi tantangan era modern. Melalui pendidikan yang tepat dan dukungan dari keluarga serta masyarakat, diharapkan generasi muda dapat menjadi pengguna media sosial yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab. Literasi digital bukan hanya tentang kemampuan teknis tetapi juga tentang membangun sikap bijaksana dalam menghadapi dunia digital yang terus berkembang.

Inovasi Miftahul Fadli: Membangun Kemandirian Pendidikan dan Pertanian Berbasis Teknologi di Indonesia

Di tengah perkembangan pesat dalam bidang teknologi dan pendidikan di Indonesia, Miftahul Fadli Muttaqin muncul sebagai salah satu sosok yang patut mendapatkan perhatian dan penghargaan. Sebagai dosen di Program Studi Teknik Informatika Universitas Pasundan (UNPAS) Bandung, Fadli tidak hanya berfokus pada pengajaran kepada mahasiswa, tetapi juga aktif mengembangkan solusi teknologi untuk membantu masyarakat dalam mengatasi tantangan pengelolaan dan kemandirian.

Fadli, yang merupakan lulusan Sarjana dari UNPAS dan Magister dari Institut Teknologi Bandung (ITB), memadukan pengetahuan akademis dengan kepedulian sosialnya untuk menciptakan inovasi yang membawa dampak langsung. Sejak 2016, ia telah memulai perjalanan dalam dunia inovasi dengan menggandeng mahasiswa dan kampus untuk mengerjakan berbagai proyek penelitian. Salah satu masalah utama yang ia temui adalah ketidak efisienan dalam pengelolaan administrasi di banyak yayasan pendidikan, serta jarangnya evaluasi yang dilakukan terhadap kinerja yayasan tersebut.

Dari masalah tersebut, Fadli menciptakan aplikasi manajemen mutu pendidikan yang bisa diakses oleh yayasan tanpa biaya. Aplikasi tersebut telah digunakan oleh lebih dari 100 sekolah dan 8 yayasan di seluruh Indonesia. Pada tahun 2019, Fadli bekerjasama dengan Yayasan Pendidikan Astra dan ISO 9001 untuk memastikan aplikasi yang dikembangkan memenuhi standar mutu internasional.

Namun, inovasi Fadli tidak hanya terbatas pada dunia pendidikan. Dalam dua tahun terakhir, ia juga berhasil memanfaatkan lahan kosong milik yayasan untuk pertanian berbasis teknologi. Dengan menggunakan teknologi canggih, lahan yang sebelumnya tidak produktif kini telah diolah secara efisien. Lahan seluas 11 hektar di daerah Purwakarta, Subang, dan Bandung kini digunakan untuk pertanian, dengan sistem yang meminimalisir kesalahan manusia dalam pengelolaan.

Fadli berharap proyek ini dapat menciptakan kemandirian pangan bagi yayasan dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Visi besarnya adalah agar pesantren di Indonesia bisa mandiri dalam hal pangan, tanpa tergantung pada bantuan eksternal. Ia menginginkan pesantren-pesantren di tanah air dapat saling berkolaborasi dan membangun jaringan ekonomi yang kuat.

Selain itu, Fadli juga sedang mengembangkan fitur kecerdasan buatan (AI) dalam aplikasi manajemen mutu pendidikan untuk membantu yayasan dalam menganalisis tren dan menentukan prioritas kebutuhan infrastruktur. Ia juga sedang merancang aplikasi yang membantu yayasan dalam mengelola sumber daya air, listrik, dan energi melalui otomatisasi.

Dengan berbagai inovasi yang telah diluncurkan, Fadli membuktikan bahwa teknologi tidak hanya berhubungan dengan kemajuan, tetapi juga dapat menjadi solusi konkret untuk tantangan yang ada di masyarakat. Harapannya, setiap yayasan yang dibantu dapat menjadi mandiri dan tidak lagi bergantung pada bantuan eksternal. Fadli menutup visinya dengan mengatakan bahwa ini bukan sekadar tentang satu yayasan, tetapi tentang membangun masa depan yang lebih baik bersama.

Apple Lanjutkan Negosiasi dengan Kemenperin untuk Perpanjangan TKDN iPhone 16, Fokus pada Skema Inovasi

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Indonesia mengungkapkan bahwa proposal yang diajukan oleh perusahaan global Apple terkait perolehan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) masih menggunakan skema inovasi. Hal ini berarti pembicaraan tentang pembangunan pabrik belum dibahas lebih lanjut dalam negosiasi yang sedang berlangsung.

Direktur Jenderal Industri Logam Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta, menjelaskan bahwa diskusi dengan Apple hanya berfokus pada pemenuhan TKDN agar produk terbaru mereka, iPhone 16, dapat dijual secara resmi di pasar Indonesia. Proses negosiasi dengan Apple diperkirakan akan terus berlanjut, dengan perusahaan asal Amerika Serikat itu kini tengah mempelajari usulan yang disampaikan oleh pihak Kemenperin.

Selain itu, Kemenperin juga sedang mendorong peningkatan TKDN untuk produk Handphone, Komputer Genggam, dan Tablet (HKT) dari 35 persen menjadi 40 persen, yang menjadi salah satu isu penting dalam negosiasi. Menurut Setia, Apple sebelumnya telah memanfaatkan skema inovasi melalui pembangunan Apple Academy di Indonesia untuk memperpanjang sertifikasi TKDN mereka.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berharap agar Apple memilih opsi skema pertama dalam pengajuan sertifikasi TKDN, yakni pembangunan fasilitas produksi atau pabrik. Menperin menekankan bahwa pilihan ini akan memberikan dampak positif, termasuk penciptaan lapangan kerja baru sebagai hasil dari investasi yang dilakukan oleh Apple di Indonesia.

Vice President of Global Policy Apple, Nick Amman, juga hadir dalam pertemuan di Kemenperin pada hari Selasa untuk membahas rencana investasi lebih lanjut dan negosiasi terkait sertifikasi TKDN untuk iPhone 16. Nick tiba di kantor Kemenperin sekitar pukul 14:35 WIB dan bertemu dengan Menteri Agus Gumiwang pada pukul 15:30 WIB.

Inovasi Pertamina: Mengubah Minyak Jelantah Menjadi Bahan Bakar Penerbangan Ramah Lingkungan

PT Pertamina (Persero) kembali menunjukkan inovasi terbarunya dengan mengubah minyak jelantah atau minyak goreng bekas menjadi bahan bakar penerbangan ramah lingkungan, yaitu Sustainable Aviation Fuel (SAF). Indonesia, yang memiliki potensi minyak jelantah terbesar di dunia, diperkirakan dapat menghasilkan 1-3 juta ton minyak jelantah per tahun, yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan SAF. Oki Muraza, SVP Research & Technology Innovation Pertamina, mengungkapkan bahwa Indonesia, dengan kekayaan keanekaragaman hayati dan minyak nabati yang melimpah, berupaya mengolah minyak jelantah tersebut menjadi bahan bakar ramah lingkungan.

Dalam proses pembuatan SAF ini, Pertamina menggunakan teknologi Hydro-processed Esters and Fatty Acids (HEFA), serta dua teknologi lainnya, yaitu hidrogenasi dan isomerisasi, untuk mengubah minyak jelantah menjadi bahan bakar yang dapat digunakan dalam penerbangan. Oki juga menambahkan bahwa hasil uji coba di laboratorium Pertamina di Pulo Gadung, Jakarta Timur, menunjukkan hasil yang sangat baik dengan salah satu yield tertinggi di dunia.

Ke depan, Pertamina menargetkan untuk memproduksi SAF secara masif di Kilang Cilacap, Jawa Tengah, dengan harapan produksi dapat dimulai pada kuartal pertama 2025. Program ini merupakan bagian dari upaya Pertamina untuk mendukung pengembangan energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon.

Sebagai bagian dari inisiatif ini, Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga meluncurkan program Green Movement UCO pada 21 Desember 2024. Program ini bertujuan untuk mengumpulkan minyak jelantah di beberapa SPBU dan rumah sakit IHC di Jabodetabek dan Bandung. Minyak jelantah yang terkumpul akan dibeli dan dimanfaatkan untuk produksi biofuel. Program ini juga memberikan insentif bagi masyarakat yang berpartisipasi, berupa saldo e-wallet dan tambahan e-voucher. Ke depan, Pertamina berharap program ini dapat diperluas ke lebih banyak lokasi di Indonesia.

Melalui inisiatif ini, Pertamina berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mendaur ulang minyak jelantah sekaligus mendukung upaya global untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, serta mengurangi emisi hingga 84% dibandingkan bahan bakar jet konvensional.