Author Archives: Moyo

https://mezzojane.com

Tantangan Perlindungan Anak di Era Digital: Ancaman dan Solusi

Perkembangan teknologi dan semakin luasnya akses internet telah membuka peluang pendidikan serta informasi yang tak terbatas bagi anak-anak. Dengan internet, mereka dapat mengakses berbagai sumber pembelajaran, berkomunikasi, dan mengembangkan kreativitas. Namun, di balik manfaat tersebut, dunia digital juga membawa tantangan besar, terutama dalam hal paparan terhadap konten berbahaya yang dapat memengaruhi perkembangan psikologis dan moral mereka.

Indonesia saat ini menghadapi tantangan serius dalam perlindungan anak dari ancaman internet. Berdasarkan data dari National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC), Indonesia menempati peringkat keempat di dunia dan kedua di ASEAN dalam penyebaran konten pornografi anak. Fakta ini menunjukkan bahwa lingkungan digital masih belum sepenuhnya aman bagi anak-anak, sehingga diperlukan langkah-langkah nyata untuk melindungi mereka dari bahaya eksploitasi dan pengaruh negatif lainnya.

Pakar perlindungan anak, Dr. Maryamah, menegaskan bahwa upaya untuk melindungi anak dari konten berbahaya di dunia maya harus menjadi prioritas utama. Ia menekankan bahwa tanpa langkah konkret, anak-anak akan semakin rentan terhadap eksploitasi dan dampak negatif jangka panjang yang dapat memengaruhi masa depan mereka.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kerja sama antara pemerintah, orang tua, pendidik, serta masyarakat. Pemerintah harus memperkuat regulasi terkait keamanan digital, sementara orang tua dan pendidik harus lebih aktif dalam memberikan literasi digital kepada anak-anak. Dengan pengawasan yang ketat dan edukasi yang tepat, anak-anak dapat lebih terlindungi saat menjelajahi dunia digital.

Galaxy S25 Hadir dengan AI Multimodal, Samsung Bawa Inovasi Interaksi yang Lebih Intuitif

Samsung Electronics Co., Ltd. secara resmi memperkenalkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence / AI) multimodal terbaru dalam seri Galaxy S25 pada ajang Galaxy Unpacked 2025 di San Jose, Amerika Serikat. Inovasi ini dirancang untuk menghadirkan interaksi yang lebih alami dengan perangkat, memungkinkan pengguna menggunakan kombinasi suara, teks, dan gambar secara bersamaan untuk pengalaman yang lebih intuitif dan efisien.

Jay Kim, Executive Vice President & Head of Customer Experience Office, Samsung Mobile eXperience, menekankan bahwa pengembangan AI ini didasarkan pada pemahaman mendalam terhadap kebiasaan pengguna dalam menggunakan perangkat.

“Kami berusaha mempermudah proses input sekaligus memaksimalkan hasilnya. Dengan memahami pola penggunaan smartphone oleh konsumen, kami mengintegrasikan AI secara optimal agar dapat meningkatkan pengalaman mereka,” ujar Jay Kim pada Kamis (13/2/2025).

Samsung bekerja sama dengan Google dan Qualcomm untuk mempercepat pengembangan AI pada Galaxy S25. Dalam forum teknologi bertajuk True AI Companion: Impact on Life and What’s Next yang diadakan pada 23 Januari 2025, para ahli dari ketiga perusahaan membahas masa depan AI dalam perangkat seluler serta tantangan yang dihadapi dalam adopsinya.

Hasil penelitian Samsung bersama Symmetry Research di London menunjukkan bahwa 55% pengguna lebih memilih menggunakan AI di smartphone dibanding perangkat lainnya. Namun, masih terdapat tantangan besar terkait keamanan data dan kepercayaan pengguna.

“Penggunaan AI mobile meningkat hampir dua kali lipat dalam enam bulan terakhir. Meski potensinya sangat besar, tantangan seperti perlindungan data tetap menjadi faktor utama yang perlu diselesaikan agar adopsi AI semakin meluas,” ungkap Brauer, salah satu peneliti dalam studi tersebut.

Sameer Samat, President of Android Ecosystem, Google, menekankan bahwa AI seharusnya menjadi alat yang benar-benar mempermudah kehidupan pengguna, bukan sekadar fitur yang tampak canggih.

“AI harus bisa memahami bahasa manusia dengan lebih alami tanpa harus menggunakan kalimat yang terlalu kaku. Samsung telah berhasil menghadirkan pengalaman AI yang lebih intuitif dan efisien melalui Galaxy S25,” jelasnya.

Samsung juga meningkatkan teknologi on-device AI, memungkinkan pengguna mengakses fitur AI tanpa harus bergantung pada koneksi internet. Jika sebelumnya Galaxy S24 hanya memiliki enam fitur AI berbasis perangkat, kini Galaxy S25 menghadirkan sembilan fitur AI yang lebih canggih dan praktis.

Christopher Patrick, Senior Vice President & General Manager of Mobile Handset, Qualcomm Technologies, Inc., menjelaskan bahwa integrasi AI pada Galaxy S25 menghadirkan pengalaman yang lebih personal dan responsif terhadap kebutuhan pengguna.

“Teknologi AI ini bukan sekadar menghadirkan asisten virtual, tetapi juga memungkinkan perangkat memahami lingkungan sekitar serta berinteraksi dengan konten yang ditangkap kamera. Kolaborasi kami dengan Samsung memastikan pengalaman AI yang lebih mulus dan alami,” katanya.

Bob O’Donnell dari TECHnalysis juga mengapresiasi inovasi Samsung dalam menghadirkan AI yang semakin maju. Meski masih dalam tahap penyempurnaan, ia melihat bahwa Galaxy S25 telah menunjukkan perkembangan signifikan dalam menghadirkan AI yang lebih fungsional bagi pengguna sehari-hari.

“Kemajuan AI mobile memang luar biasa, tetapi pengalaman pengguna masih bisa lebih ditingkatkan. Namun, apa yang dihadirkan Samsung dengan Galaxy S25 adalah langkah besar menuju AI yang benar-benar bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Samsung terus berupaya menghadirkan pengalaman AI yang lebih praktis bagi pengguna. Salah satu inovasi terbaru adalah akses cepat ke AI Gemini hanya dengan menekan lama tombol samping perangkat.

“Meskipun teknologi di balik AI ini sangat kompleks, cara mengaksesnya dibuat sesederhana mungkin. Dengan pendekatan ini, AI bisa menjadi bagian alami dari keseharian pengguna,” tutup Jay Kim.

Inovasi Digital BCA Mendunia! Raih Penghargaan Bergengsi di Brandon Hall Group Awards 2024

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali membuktikan eksistensinya di kancah internasional dengan meraih penghargaan prestisius di ajang Brandon Hall Group’s Excellence in Technology Awards™ 2024. Dua inovasi digitalnya, myPartner BCA dan Digital Valuation for Collateral Appraisal (DIVA), berhasil memperoleh penghargaan Gold dan Silver dalam kategori Technology Excellence Award.

Pencapaian ini menjadi bukti nyata atas komitmen BCA dalam mengembangkan teknologi perbankan yang inovatif guna meningkatkan kualitas layanan bagi nasabahnya.

Ajang Penghargaan Bergengsi Bertaraf Global
Brandon Hall Group Excellence in Awards™ merupakan ajang tahunan yang memberikan apresiasi terhadap pencapaian serta inovasi perusahaan dan organisasi dalam berbagai bidang, seperti learning and development, talent management, talent acquisition, sumber daya manusia (SDM), sales enablement, future of work, serta teknologi pendidikan.

Para pemenang dipilih melalui proses penilaian ketat yang dilakukan oleh dewan juri independen yang terdiri dari pakar industri, profesional berpengalaman, dan analis dari Brandon Hall Group. Acara puncak penghargaan ini digelar di Florida, Amerika Serikat, pada 28-30 Januari 2025.

Dua Inovasi BCA yang Mendapatkan Pengakuan Dunia
BCA meraih penghargaan Gold dalam kategori Technology Excellence Award untuk inovasi myPartner BCA, sementara inovasi DIVA mendapatkan penghargaan Silver.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengungkapkan rasa bangga dan terhormat atas pencapaian ini.

“Penghargaan ini merupakan apresiasi atas komitmen kami dalam berinovasi secara berkelanjutan guna memberikan layanan terbaik bagi nasabah. Melalui myPartner BCA dan DIVA, kami terus menghadirkan solusi inovatif dan nilai tambah bagi masyarakat,” ujarnya pada Rabu (12/2/2025).

myPartner BCA adalah platform digital workspace yang terintegrasi, dirancang untuk mempermudah koordinasi dan pemantauan proses kredit, mulai dari tahap pengajuan hingga persiapan kontrak.
DIVA (Digital Valuation for Collateral Appraisal) merupakan sistem berbasis machine learning yang memungkinkan penaksiran nilai pasar terkini atas tanah dan bangunan yang dijadikan agunan kredit oleh debitur.
Kehadiran inovasi ini tidak hanya mempermudah operasional internal BCA, tetapi juga memberikan efisiensi serta transparansi yang lebih baik bagi para nasabahnya.

Pengakuan Global dan Komitmen Berkelanjutan
BCA terus berupaya memperkuat posisinya sebagai pelopor inovasi di sektor perbankan. Penghargaan yang diraih ini menjadi validasi bahwa inovasi BCA diterima secara positif, baik oleh nasabah maupun industri perbankan global.

“Kami akan terus mengembangkan inovasi yang memberikan kemudahan bagi nasabah dalam menikmati layanan perbankan. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus menghadirkan solusi digital yang inovatif,” tutup Jahja.

Sementara itu, COO Brandon Hall Group, Rachel Cooke, menegaskan bahwa seluruh pemenang penghargaan telah melalui proses seleksi ketat dan dinilai secara objektif oleh para pakar industri.

“Inovasi yang dihadirkan oleh para pemenang telah terbukti sebagai yang terbaik di bidangnya,” ungkapnya.

Kemkomdigi Evaluasi Dampak DeepSeek, AI China yang Sedang Naik Daun

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) tengah melakukan analisis mendalam terhadap kecerdasan buatan (AI) buatan DeepSeek, perusahaan asal China, untuk menilai manfaat serta potensi risikonya. Popularitas model AI ini meningkat pesat dalam beberapa waktu terakhir, menarik perhatian berbagai pihak di tingkat global.

“Kami akan lebih berhati-hati dan mendalami langkah yang perlu diambil terkait DeepSeek ini,” ujar Oky Suryowahono, Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kebijakan Strategis Kemkomdigi, Selasa (11/2/2025).

Oky menekankan bahwa pemerintah tidak akan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan terkait AI ini. “Apakah benar ini menjadi ancaman, atau ada faktor lain yang belum kita ketahui terkait persaingan DeepSeek dengan kompetitornya?” tambahnya.

DeepSeek merupakan chatbot berbasis AI V3 yang memiliki fungsi serupa dengan ChatGPT dari OpenAI. Aplikasi ini memudahkan pengguna dalam menganalisis dokumen, mencari informasi di internet, serta menjawab berbagai pertanyaan. Selain itu, fitur unggah berkas dan sinkronisasi riwayat obrolan antarperangkat menjadikannya semakin diminati. Kepopulerannya pun tercermin dari posisinya di peringkat atas App Store dan Play Store.

Namun, di balik ketenarannya, muncul kekhawatiran mengenai keamanan data pengguna. DeepSeek diketahui menyimpan data di server yang berlokasi di China, sehingga memicu spekulasi bahwa informasi pengguna dapat diakses oleh pemerintah China. Beberapa negara dan perusahaan pun mulai membatasi atau memblokir akses ke aplikasi tersebut.

Oky menegaskan bahwa Kemkomdigi akan mempertimbangkan semua aspek sebelum mengambil keputusan. “Kami tidak ingin terburu-buru, karena mungkin ada banyak pihak yang merasakan manfaat dari DeepSeek,” katanya.

Pemerintah akan terus mengkaji dampak pemanfaatan AI ini bagi masyarakat Indonesia, baik dari segi manfaat maupun risikonya, sebelum menentukan kebijakan lebih lanjut.

Inovasi Mahasiswa Itera: Alat Ukur VO2 Max dengan Deteksi Dini Asma untuk Kesehatan Pernapasan

Mahasiswa dari Program Studi Teknik Biomedis Institut Teknologi Sumatera (Itera) sukses menciptakan alat inovatif yang mampu mengukur VO2 Max sekaligus mendeteksi gejala awal asma. Inovasi ini dikembangkan oleh Nisa Fadila dan Safa Airlicia Vanderly di bawah bimbingan dua dosen, Rudi Setiawan, S.T., M.T., dan Al Barra Harahap, S.Si., M.Si.

Perangkat ini dirancang untuk mengukur kemampuan tubuh dalam mengonsumsi oksigen secara maksimal serta mengidentifikasi pola pernapasan yang tidak normal. Dengan memanfaatkan sensor oksigen (O₂), karbon dioksida (CO₂), serta tekanan diferensial, alat ini dapat memproses data secara akurat untuk menentukan nilai VO2 Max pengguna sekaligus mendeteksi potensi gejala asma. Apabila sistem menemukan pola pernapasan yang mengindikasikan gejala asma, perangkat akan memberikan peringatan dini sehingga pengguna dapat segera mengambil langkah pencegahan sebelum kondisi semakin parah.

“Kami berharap alat ini dapat membantu mereka yang memiliki risiko asma atau ingin meningkatkan kebugaran tubuh dengan pemantauan kondisi pernapasan secara real-time,” ujar Nisa Fadila, dikutip dari laman resmi Itera, Senin (10/2/2025).

Alat ini juga dilengkapi dengan fitur penyimpanan data, memungkinkan pemantauan kondisi pernapasan dalam jangka panjang. Dengan desain antarmuka yang intuitif dan mudah dioperasikan, inovasi ini berpotensi besar diterapkan dalam dunia medis maupun olahraga.

“Kami ingin alat ini menjadi solusi preventif yang meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan pernapasan mereka agar dapat mengambil tindakan pencegahan lebih awal,” ungkap Safa Airlicia Vanderly.

Ia juga berharap bahwa perangkat ini dapat menjadi standar baru dalam pemantauan kesehatan pernapasan dengan tingkat akurasi tinggi. Seiring dengan perkembangan teknologi kesehatan modern, alat ini diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki gangguan pernapasan atau ingin menjaga kebugaran dengan lebih optimal.

BRIN dan PT Mattasi Hadirkan Teknologi Arsinum, Solusi Air Minum Bersih untuk Wilayah Pesisir

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) resmi menjalin kerja sama lisensi dengan PT Mattasi Lompoa Nusantara dalam pengembangan Peralatan Pengolahan Air Siap Minum – Arsinum Sea Water Reverse Osmosis 5000 Liter Stasioner. Teknologi ini dirancang khusus untuk menyediakan air minum bagi masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

Menurut Wahyu Hidayat, Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih BRIN, inovasi ini menjadi solusi atas permasalahan keterbatasan akses air bersih di daerah pesisir seperti Sulawesi Selatan, yang selama ini mengandalkan air hujan atau suplai dari luar dengan harga tinggi. “Saat musim kering, masyarakat harus membeli air dengan harga yang bisa mencapai Rp36.000-Rp40.000 per galon. Dengan teknologi ini, mereka bisa mengolah air laut menjadi air minum layak konsumsi,” jelas Wahyu, dikutip dari siaran pers, Sabtu (8/2/2025).

Arsinum Sea Water Reverse Osmosis ini mampu menghasilkan hingga 5000 liter air minum per hari. Menurut Wahyu, kapasitas ini telah diperhitungkan agar efisien secara ekonomi. “Jika kapasitasnya di bawah 5000 liter, maka biaya operasionalnya tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh,” tambahnya.

Teknologi ini merupakan pengembangan dari inovasi sebelumnya yang telah diterapkan untuk pengolahan air tawar, air payau, dan air gambut. BRIN berharap teknologi ini dapat dikembangkan lebih luas sesuai kebutuhan masing-masing daerah, baik yang memiliki sumber air tawar maupun air laut.

Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R. Hendrian, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan pulau kecil melalui inovasi teknologi.

Sementara itu, Direktur PT Mattasi Lompoa Nusantara, Muh. Syaifullah, mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan mempresentasikan teknologi ini kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Langkah ini bertujuan untuk membuka peluang kerja sama dalam implementasi teknologi arsinum di daerah tersebut. “Saya yakin inovasi ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Sulawesi Selatan,” ujarnya.

Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dapat menikmati akses air minum bersih dengan biaya yang lebih terjangkau dan berkelanjutan.

Geely Gandeng DeepSeek: Invoasi AI Canggih Siap Ubah Masa Depan Mobil Pintar!

Geely, raksasa otomotif asal Tiongkok, resmi menyelesaikan integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dengan DeepSeek, perusahaan perangkat lunak AI terkemuka. Langkah ini bertujuan untuk menghadirkan inovasi baru dalam pengalaman berkendara mobil pintar. Dalam pengumuman pada Kamis (6/2), Geely menyatakan bahwa kolaborasi dengan DeepSeek akan mendefinisikan ulang interaksi manusia dengan kendaraan serta meningkatkan teknologi pengendaraan cerdas.

Sebagai bagian dari proyek ini, Geely akan menerapkan teknik pelatihan distilasi pada model AI FunctionCall yang mengontrol kendaraan pintar Xingrui menggunakan DeepSeekR1. Distilasi merupakan metode pelatihan AI di mana model besar yang lebih canggih digunakan untuk mengembangkan model yang lebih kecil, sehingga meningkatkan efisiensi dan keakuratan sistem kecerdasan buatan di dalam mobil. Teknologi ini memanfaatkan komputasi awan dan AI guna meningkatkan daya saing kendaraan energi baru (new energy vehicles), khususnya dalam hal performa, efisiensi, serta pengalaman berkendara yang lebih personal.

Sebagai bagian dari visi jangka panjangnya, Geely telah mengumumkan strategi Smart Geely 2025, yang berfokus pada percepatan penerapan teknologi AI dalam industri otomotif. Strategi ini mencakup pengembangan berbagai fitur canggih, seperti sistem interaksi suara berbasis AI, sasis digital AI, dan teknologi pengemudian otonom yang lebih maju. Salah satu terobosan besar yang telah diperkenalkan Geely adalah AI Xingrui, yang diluncurkan pada 11 Januari sebagai model AI skenario penuh pertama di dunia yang dikembangkan secara mandiri dalam industri otomotif. AI Xingrui dirancang dengan tiga model dasar utama, yakni model bahasa untuk meningkatkan sistem komunikasi suara dalam mobil, model multimoda guna mengintegrasikan berbagai input seperti suara, gerakan, dan tampilan visual, serta model kembaran digital yang memungkinkan personalisasi berkendara dengan AI yang lebih adaptif.

Selain perkembangan teknologi, Geely juga mencatat peningkatan penjualan yang signifikan pada Januari 2025. Secara total, perusahaan ini berhasil menjual 266.700 unit kendaraan, mengalami kenaikan sebesar 27% dibandingkan bulan sebelumnya dan 25% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, segmen kendaraan listrik (EV) Geely menunjukkan pertumbuhan luar biasa dengan total penjualan mencapai 121.100 unit, meningkat sekitar 84% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan inovasi AI yang semakin canggih serta penjualan yang terus meningkat, Geely semakin kokoh sebagai pemimpin dalam industri otomotif pintar. Apakah integrasi AI ini akan menjadi standar baru di masa depan? Kita nantikan perkembangan berikutnya!

UI Luncurkan Propolisul: Inovasi Kesehatan Berbasis Propolis Lebah Tanpa Sengat Sulawesi

Universitas Indonesia (UI) kembali menunjukkan komitmennya dalam inovasi kesehatan dengan menghadirkan Propolisul, produk ekstrak propolis pertama di Indonesia yang mendapat dukungan pemerintah. Produk ini merupakan hasil kolaborasi antara UI, PT Harmoni Dinamik Indonesia (HDI), PT Phytochemindo Reksa, serta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Propolisul dikembangkan dari riset panjang yang dilakukan oleh Muhamad Sahlan, peneliti dari Fakultas Teknik UI (FTUI), yang telah meneliti propolis lebah tanpa sengat asal Sulawesi sejak 2011. Riset ini berhasil mengidentifikasi dua senyawa bioaktif baru, Sulawesin A dan Sulawesin B, yang terbukti memiliki potensi besar dalam meningkatkan kesehatan metabolik serta menangkal stres oksidatif.

Peluncuran Propolisul berlangsung di Gedung Science Techno Park UI dan diresmikan oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Hamdi Muluk, serta dihadiri oleh Dekan FTUI, Kemas Ridwan Kurniawan, CEO & Chairman PT HDI, Brandon Chia, dan CEO PT Phytochemindo Reksa, Patrick Kalona.

“Propolisul adalah bukti nyata bagaimana riset akademik dapat dikembangkan menjadi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Kami bangga UI dapat berkontribusi dalam menghadirkan produk berbasis penelitian yang tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga pada ekonomi masyarakat,” ujar Hamdi Muluk dalam keterangannya pada Kamis, 6 Februari 2025.

Proses produksi Propolisul dilakukan di fasilitas farmasi modern milik PT Phytochemindo Reksa yang telah mengantongi sertifikasi Good Manufacturing Practice (GMP), Halal, serta izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Produk ini dibuat dengan teknologi enkapsulasi inovatif yang memastikan stabilitas dan efektivitas kandungan bioaktifnya, serta telah melewati serangkaian uji klinis untuk membuktikan manfaatnya dalam mendukung kesehatan metabolik dan daya tahan tubuh.

“Penemuan senyawa bioaktif baru dari lebah tanpa sengat Sulawesi membuka peluang besar bagi pengembangan terapi alami berbasis biodiversitas Indonesia. Propolisul menjadi bukti bahwa sumber daya alam Indonesia memiliki potensi besar untuk kesehatan global,” ujar Muhamad Sahlan, selaku peneliti utama.

Selain manfaat kesehatannya, Propolisul juga membawa dampak positif bagi pemberdayaan peternak lebah di Sulawesi. PT HDI secara aktif bekerja sama dengan komunitas peternak lebah lokal dengan memberikan pelatihan serta menerapkan metode panen berkelanjutan. Langkah ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan peternak, tetapi juga membantu menjaga kelestarian industri perlebahan di Indonesia.

Dengan kombinasi riset mendalam, teknologi modern, dan dukungan komunitas, Propolisul diharapkan menjadi inovasi unggulan dalam dunia kesehatan berbasis bahan alami Indonesia.

Survei KIC Ungkap Potensi AI di Indonesia: Tantangan dan Peluang Menuju Masa Depan Digital

Kecerdasan buatan (AI) semakin meluas dalam berbagai sektor, dan Indonesia tengah berada di titik penting dalam mengembangkan teknologi ini. Katadata Insight Center (KIC) baru-baru ini merilis survei pertama yang membahas secara komprehensif kesadaran dan pandangan publik mengenai AI, serta potensi Indonesia untuk membangun AI secara berdaulat.

Direktur Riset KIC, Gundy Cahyadi, menjelaskan bahwa studi ini bertujuan untuk mencatat kemajuan pengembangan AI di masyarakat dan industri, serta memberikan wawasan yang berguna bagi para pemangku kepentingan dalam mendorong diskusi, kebijakan, dan inisiatif terkait pengembangan AI. “Dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, AI dapat menjadi kekuatan transformasi yang inklusif dan berkelanjutan untuk masa depan Indonesia,” ujar Gundy dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (6/2).

Dalam riset ini, ditemukan bahwa meskipun Indonesia masih tertinggal dalam pengembangan AI—baik dari segi teknologi maupun regulasi—keterlambatan tersebut justru membuka peluang strategis. Indonesia bisa belajar dari pengalaman negara lain untuk merancang strategi dan regulasi yang lebih terarah. Selain itu, meskipun pengetahuan masyarakat Indonesia tentang AI masih terbatas, tingkat kesadaran mengenai teknologi ini tergolong tinggi. Mayoritas masyarakat juga optimis tentang potensi masa depan AI.

Indonesia memiliki peluang besar dalam memanfaatkan AI berkat sejumlah faktor pendukung, seperti populasi usia produktif yang terampil secara digital, ekosistem digital yang dinamis, serta posisi ekonomi terbesar di Asia Tenggara. “Penting bagi ekosistem digital Indonesia untuk berkontribusi dalam perkembangan AI global,” tambah Gundy.

KIC juga menyarankan agar Indonesia segera membangun dan mengembangkan teknologi AI secara mandiri, mengingat peran penting AI dalam mendorong pembangunan nasional, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta memperkuat industri digital. Sektor swasta, menurut riset ini, juga memiliki kontribusi besar dalam memperkuat ekosistem AI domestik.

Secara umum, AI berkembang pesat pada dekade ini, dan 2023 menjadi tahun bersejarah dengan kemunculan AI generatif yang semakin masif. Aplikasi seperti ChatGPT telah memberi akses luas terhadap teknologi AI, memungkinkan masyarakat untuk mulai mengintegrasikan AI dalam kehidupan sehari-hari. AI diprediksi akan menjadi pendorong utama transformasi digital yang meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi.

Laporan ini disusun berdasarkan survei terhadap 1.255 orang Indonesia, serta wawancara mendalam dengan ahli dan pemangku kepentingan dalam industri AI. Data primer dari survei ini didukung oleh data sekunder yang dihimpun melalui riset desktop.

Perlindungan Anak di Dunia Digital: Pemerintah Percepat Regulasi untuk Cegah Ancaman Pornografi dan Kejahatan Online

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan bahwa Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah menginstruksikan jajarannya untuk segera mempercepat penyusunan peraturan perlindungan anak di dunia digital. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya kasus pornografi anak yang marak di Indonesia, yang mencatatkan negara ini sebagai negara keempat terbesar dengan kasus pornografi anak di dunia.

Dalam pernyataannya, Meutya menekankan pentingnya regulasi tersebut mengingat dampak buruk yang ditimbulkan terhadap anak-anak dan generasi muda. “Indonesia saat ini tercatat sebagai negara keempat terbesar di dunia terkait konten pornografi anak. Hal ini tentu sangat menjadi perhatian kita semua,” ujar Meutya saat konferensi pers di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Jakarta, pada beberapa hari lalu.

Selain pornografi anak, Meutya juga menyoroti ancaman lainnya yang mengintai anak-anak di dunia digital, seperti perjudian online, perundungan siber, dan kekerasan seksual. Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk segera merancang regulasi yang lebih komprehensif dan efektif guna melindungi anak-anak di era digital yang semakin berkembang pesat.

Pemerintah melibatkan empat kementerian utama dalam penyusunan regulasi ini, yaitu Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Keempat kementerian tersebut telah melakukan rapat koordinasi bersama Sekretaris Kabinet di Istana Negara untuk membahas langkah-langkah strategis yang perlu diambil.

Presiden Prabowo memberikan waktu dua bulan bagi kementerian terkait untuk menyelesaikan penyusunan regulasi perlindungan anak dalam dunia digital. Keempat kementerian tersebut telah menerbitkan surat keputusan yang membentuk tim kerja untuk menangani hal ini. “Kami memiliki semangat yang sama meski masing-masing membawa perspektif yang berbeda,” jelas Meutya.

Dengan percepatan regulasi ini, pemerintah berharap dapat menciptakan ekosistem digital yang lebih aman bagi anak-anak, serta memberikan perlindungan maksimal terhadap berbagai ancaman di dunia maya. Kebijakan ini diharapkan menjadi langkah penting dalam menjaga masa depan anak-anak Indonesia dari dampak negatif teknologi digital.